Story 13

Fantasy Series 870

Hari ini Raja akan mengajak Ratu kesuatu tempat yang tidak Ratu ketahui.

"Keyra..." panggil Raja.

"Iya Raja, ada apa?"

"Beritahu Ratu untuk bersiap-siap." perintah Raja.

"Baik Raja."

Keyra menghampiri Ratu yang lagi didandani.
"Kebetulan sekali Ratu." ucap Keyra.

"Apanya Keyra yang kebetulan?" tanya Ratu.

"Hari ini, saya diperintahkan oleh Raja untuk membawa Ratu ke Raja."

"Untuk apa?" bingung Ratu.

"Saya juga tidak tahu Ratu, lebih baik Ratu datangi saja Raja."

"Baiklah kalau begitu, temani aku."

"Apa harus?"

"Keyra...."

"Iya Ratu, bercanda."

Mereka pun mendatangi Raja yang sedang duduk manis di ruang tengah istana menunggu kedatangan Ratu.

"Kenapa Raja menyuruh Keyra memanggilku?" tanya Ratu judes.

"Aduh Ratuku, kenapa setiap kali berhadapan denganku selalu saja marah." ucap Raja yang membuat Keyra terkekeh.

"Keyra, karena urusan kamu sudah selesai jadi kamu bisa pergi." perintah Raja.

"Kenapa Keyra harus pergi?"

"Karena aku mau berduaan dengan Ratuku yang cantik." ucap Raja menggoda Ratu yang membuat wajah Ratu memanas karena malu, sedangkan Keyra hanya tersenyum melihat tingkah Ratunya.

"Tapi, yang bisa menyuruh Keyra pergi itu hanya aku." ucap Ratu.

"Kalau begitu izinkanlah Keyra pergi."

"Tapi..."

"Sudahlah, Ayo kita pergi." Raja menarik tangan Ratu masuk ke dalam mobil.

"Kita mau kemana?"

"Ke suatu tempat."

"Hanya kita berdua?"

"Memangnya kenapa kalau hanya kita?" tanya Raja balik.

"Hem...."

"Tenanglah, aku tidak akan memakanmu Ratu." ucapa Raja menenangkan Ratu dan memegang tangannya.

*****

Setelah melalui perjalanan yang tidak terlalu jauh akhirnya mereka sampai juga di sebuah pantai yang dimana di sana terdapat sebuah rumah kayu kecil dan di depannya terdapat 2 pohon kelapa yang saling berhadapan.

"Wah, ini sangat indah." ucap Ratu.

"Apa Ratu suka?" tanya Raja yang memeluk Ratu dari belakang.

"Ayok kita ke sana?" tunjuk Ratu ke rumah kayu kecil itu.

"Baiklah, mari kita pergi." Raja menarik tangan Ratu ke rumah kecil itu.

Raja menuntun Ratu masuk ke rumah kayu kecil itu, di sana terdapat satu meja dan 2 kursi kayu yang saling berhadapan. Di sana juga terdapat satu tempat tidur.

"Rumah ini sangat mungil."

"Apa Ratu suka?" tanya Raja yang dianggukkan oleh Ratu.

"Bagaimana kalau kita bermalam di sini?" tanya Raja tiba-tiba.

"Raja yakin?" tanya Ratu balik.

"Selama aku bersamamu itu tidak masalah." jawaban Raja itu membuat Ratu tersenyum.

Karena mereka memutuskan untuk bermalam di sana, jadi Raja menghubungi Keyra untuk membawakan mereka makan malam.

Mereka berdua menikmati waktu kebersamaan mereka berdua di pantai.

"Raja...."

"Ada apa?" tanya Raja menghampiri Ratu.
"Coba lihat." ucap Ratu yang memperlihatkan penemuannya di pasir.

Raja mengambil Batu yang berbentuk hati itu di pasir dan memberikannya ke Ratu.

"Ambillah, ini adalah tanda cintaku padamu." goda Raja.

"Tanda cinta apanya?" tanya Ratu dan mengambil batu bentuk hati itu dari tangan Raja dan berlari ke rumah kayu mungil itu.

Belum sempat Ratu masuk ke dalam rumah, Raja sudah memeluk Ratu dari belakang dan berbisik ketelinga Ratu.

"Bagaimana, apa kamu sudah siap?"

"Siap untuk apa?" bingung Ratu.

"Membuat calon pewaris."

"Hah, di sini?"

"Kenapa?"

"Raja bercanda yah?"

"Aku tidak bercanda Ratu."

"Aku tidak mau." tegas Ratu.

"Terus, kapan kita membuat calon pewaris?"

"Tunggu waktunya tiba."

"Sampai kapan aku harus menunggu Ratu! Apa kamu mau aku menikah lagi?"

"Bukannya seorang Raja itu memang memiliki banyak istri yah?"

"Tapi aku hanya mau Ratu, yang menjadi satu-satunya istriku dan Ratuku."

"Baiklah kalau begitu." ucap Ratu tidak peduli dan masuk ke dalam rumah mungil itu.

"Sampai kapan kamu harus keras kepala begini Ratu." batin Raja dan menyusul Ratu masuk ke dalam.

Padahal yang tidak Raja ketahui, Ratu sedang berbunga-bunga dengan ucapan Raja tadi, hanya saja ia tidak menunjukkannya ke Raja.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience