KEBAIKAN DENNIS

Romance Series 12364

Pagi ini Cathrine mendapati bahwa rumahnya telah kosong, tak ada sama sekali keberadaan Alexander Selain hidangan nasi goreng yang sedikit gosong dan segelas susu hangat coklat beserta sepucuk surat cinta yang sengaja ditinggalkan alex untuk Cathrine.

Dengan wajah yang masih mengantuk, catherine mendekati meja makan dan meraih surat tersebut.

Dalam seketika ekspresi wajahnya langsung senang dan bahagia, suasana hatinya langsung berubah dengan rayuan gombal dari Alex walaupun hak itu hanya melalui surat saja.

Maklum saja memang kenyataannya sebagian wanita tak pernah sadar bahwa mereka telah dibutakan oleh rayuan para kaum Adam, seakan-akan masalah-masalah yang terjadi Sebelumnya itu tidak ada apa-apa.

Dengan penuh ceria, Cathrine menyantap sarapan pagi nasi goreng setengah gosong itu Meskipun ia tahu bahwa rasanya sangat tidak enak namun sekali lagi demi cinta ia merasa bahwa taka da salahnya menghabisi nasi tersebut dengan semata-mata untuk menghargai usaha Alex.

"Hmm... mendingan aku beli baju untuk liburan Minggu depan sama alex" Gumamnya, ia langsung menjelajahi situs belanja dan jika diperhitungkan sudah lebih dari lima kali ia memesan pakaian yang tepat untuk liburan minggu depan sesuai yang dijanjikan oleh alex dalam suratnya.

Sepertinya memang pria itu tak tidur semalaman hanya untuk memikirkan rencana yang tepat buat memperbaiki hubungannya dengan Catherine, dan ia memang sengaja meninggalkan rumah catherine pagi-pagi buta agar ia tidak memperkeruh suasana diantara mereka.

Dan benar saja kini sepertinya hubungan mereka kembali normal, tak ada yang perlu dikhawatirkan lagi dan catherine juga tidak lagi ingat untuk membahas statusnya saat ini Dimata Alex.

mungkin jika kita mengulas kembali, kedengarannya hubungan antara kedua pasangan ini tampak rumit dan tidak masuk akal. Namun memang begitulah kenyataannya, hubungan yang dibangun atas dasar tak saling memaafkan dan penuh ketoxican yang malahan sudah seharusnya sejak lama diakhirin.

Bahkan perselingkuhan yang dilakukan Alex saja sudah menjadi makanan ringan untuk catherine, begitu juga dengan sebaliknya .

Andai saja waktu itu Catherine tidak memulai menyakiti perasaan alex duluan, mungkin bisa saja alex takkan ragu untuk berkomitmen dengannya dan bisa jadi sebentar lagi mereka akan segera tunangan ataupun menikah seperti keinginan dan impian setiap wanita didunia ini.

Dalam Kesibukan Catherine, tanpa sadar bunyi notifikasi pesan dari Lisa yang menanyakan keberadaan Catherine saat ini yang tidak hadir dikampus.

"Astaga! Gue Lupa lagi!!!" Gumam Catherine pada dirinya sendiri, ia langsung menyudahi sarapannya dan berlari kekamar dengan penuh kepanikan.

Untungnya Catherine bukanlah orang yang lambat dalam Bergerak, ia juga bukan tipe gadis yang lama dalam berhias diri sehingga tak menunggu waktu lama akhirnya ia telah selesaj berhias diri Meskipun sudah hampir setengah jam lamanya ia menyelesaikan segalanya yang berhubungan dengan mempercantik diri.

Dengan langkah buru-buru, ia meninggalkan rumah dan menghentikan taksi yang kebetulan saja lewat didepan rumahnya.

"Agak cepat ya pak jalannya, soalnya saya udah telat banget!" Titah Catherine, sang supir hanya mengangguk saja dan mulai mengendarai taksinya sementara Catherine masih sibuk melanjutkan pesanannya.

Ia agak sedikit pemilih dalam hal membeli pakaian, bahkan untuk ukuran gaun tipis saja ia sangat memperhatikan sekali agar memberikan lekukan tubuh yang tepat dan tampak indah bila dipandang oleh Alexander.

Setelah cukup lama ia menatap layar pesanan, akhirnya selesai juga ia mencheck out semua pesanannya ifu dengan diiringi oleh hembusan nafas lega.

"Mbak, udah sampai!" Ucap supir taksi juga bersamaan dengan berakhirnya kesibukan catherine .

Catherine tak banyak bicara dan hanya mengeluarkan uang nominal taksi sembari keluar dari taksi tersebut.

Ia berjalan memasuki lingkungan kampus dengan hembusan angin yang menerbangkan rok hitam nya yang berada diatas lutut dan memperlihatkan kakinya yang putih dan mulus.

Hingga seperti biasanya, beberapa Mahasiswa hanya bisa melirik tubuh indah catherine dari jauh dan tak ada satupun yang berani mendekatinya sebab memang catherine tak menyukai hal itu.

ia lebih suka kalau dirinya lah yang mengejar para pria dengan rayuan mautnya, bukan malah ia yang dikejar-kejar oleh para pria dan selain itu ia juga punya target sendiri dalam memilih Pria yang tepat untuk menjadi mainannya.

"Tumben Kamu telat Cath!" Ujar Dennis yang memang kebetulan berpapasan dengan Catherine, Gadis itu tak langsung menjawab dan hanya menatap dennis saja, lalu ia mengambil posisi disebelah dennis yang sedang sibuk membawa beberapa buku .

"Mau balikin buku ke perpustakaan ya?" Tanya catherine, dennis hanya mengangguk saja .

"Aku bantuin?"

"Bukannya kamu ada kelas ?"

"Udah telat deh kayaknya, mendingan aku nemanin kamu aja kali ya" Dennis hanya tersenyum pada kekasihnya itu.

"Yuk , kubantuin bawa ya!" Catherine mengambil beberapa buah buku untuk meringankan beban Dennis dan mengikuti langkah kaki dennis.

"Jadi skripsi kamu udah mau siap ya?" Tanya Catherine, yang memang sebenarnya ia tahu kalau dennis adalah pria cerdas yang menjadi sosok idaman semua gadis, apalagi kekasihnya itu dapat menempuh pendidikan hanya dengan kurun waktu singkat.

"insyaallah tahun depan bakal wisuda, jadi aku harap kamu bakal disampingku ya pas wisuda"

Catherine cukup ragu, tetapi ia juga tak mau menolak harapan dan keinginan Dennis jadi ia memutuskan untuk mengangguk pelan saja .

"Dennis, berarti kalau udah lulus kamu udah boleh kita ciuman gitu? " Tanya Blak-blakan Catherine, Dennis yang mendengarkan itu cuman bisa tertawa saja dan merasa ucapan catherine tampak terdengar menggelikan dan lebih Kekanak-kanakan.

"Ya gak mungkinlah Cathrine, aku mana mau nyentuh kamu lebih dari tangan sampai nanti kita nikah dong"

"Emang kamu mau nikah sama aku? kalau nanti kita gak jodoh gimana?"

"Aku percaya kalau kamu itu yang terbaik buat aku, lagian aku juga gak punya pikiran buat memutuskan hubungan sama kamu selain niat buat menjalin hubungan lebih serius sama kamu"

"Tapi aku belum siap" Jawab Catherine blak-blakkan, dennis lagi-lagi hanya tertawa saja.

"Aku tunggu sampai siap dong, aku gak egois kok dan bakal ngertiin perasaan kamu juga "

"Oh gitu..." Gumam Catherine yang tak tahu lagi mau berkata apa-apa selain hanya terdiam saja, memikirkan segala kemungkinan yang terjadi apabila ia terus-menerus menyakiti perasaan dennis yang sudah terlalu baik padanya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience