LAMARAN DENNIS

Romance Series 12364

Seperti yang telah dijanjikan sebelumnya, Catherine akhirnya memutuskan datang menemui Dennis disalah satu gedung kosong yang ada beberapa meter dari rumah neneknya catherine , tentu saja ia harus berbohong kepada sang nenek hanya demi bisa menemui Dennis dengan alasan ingin mengelilingi Satu-satunya supermarket yang ada di daerah tempat nenek tinggal agar si nenek bisa memberikan kabar bila sewaktu-waktu Bram menghubungi nenek .

Dan alasan kenapa catherine memilih gedung kosong itu sebagai lokasinya untuk bertemu Dennis adalah agar lebih tertutup saja, lagipula seingat dia kalau gedung ini sudah lama kosong dan tak ada satupun orang yang bakal menyadari kehadiran mereka berdua.

Cukup lama ia menunggu Dennis disana, kira-kira hampir setengah jam lamanya sampai akhirnya Kekasihnya itu datang juga dengan berjalan kaki sebab sejak awal memang Catherine yang meminta agar dennis memarkirkan mobilnya jauh beberapa meter dari gedung supaya gak ketahuan orang lain.

Dan begitu melihat sosok Catherine yang kala itu mengenakan jeans biru dengan setelan sweater pink, Dennis langsung memeluk erat tubuh Catherine seakan-akan ia telah lama merindukan gadisnya itu.

"Aku merindukan kamu, cath." tukas Dennis yang tampak kelihatan senang bisa menemui Catherine kembali.

"Aku juga merindukanmu kok." balas Catherine kembali, kini ia tampak sangat senang bisa merasakan pelukan hangat dari Dennis untuk kali pertama sebab biasanya Dennis tidak terlalu ingin bersentuhan melebihi genggaman tangan.

"Ah..Maaf ya cath, aku kebablasan soalnya aku senang banget ketemu kamu." ucap Dennis yang langsung melepaskan pelukannya begitu sadar kalau ia telah berlebihan.

"Gak apa-apa kok, jadi apa yang ingin kamu katakan?" tanya Catherine lagi.

"Astaga, aku hampir lupa cath." ia menepuk jidatnya dan tertawa kecil sejenak, lalu ia ambil sesuatu dari kantong celananya dan merubah posisinya yang tadi berdiri menjadi bertekuk lutut dihadapan Catherine sembari menunjukkan sebuah kotak berbentuk love yang didalamnya terdapat cincin emas dihadapan gadis itu.

"Untuk wanita yang sangat kucintai seumur hidupku, maukah kamu menjadi pendamping hidupku selama-lamanya?" tanya Dennis yang masih setengah berlutut dihadapan Catherine sembari menundukkan kepalanya karena tak sanggup mendengarkan jawaban dari catherine.

Tentu saja saat itu juga Catherine langsung syok berat, ia tidak bisa bergeming ataupun berkata apapun saat itu selain tersenyum tak percaya akan tindakan Dennis barusan.

"Kenapa secepat ini?" tanya Catherine yang merasa ini bukanlah hal yang benar, bahkan seingat dia kalau janjinya setelah wisuda barulah mereka membahas hal ini.

Dennis yang mendengarkan hal itu langsung berdiri dan hanya tersenyum saja sambil membelai rambut Catherine.

"Aku hanya ingin menghalalkan kamu, aku ingin kita melupakan segala hal yang terjadi dimasa lalu dan menjadi lebih bahagia. Aku ingin memiliki kamu seutuhnya secara sah, kamu mau kan?" tanya lagi Dennis, ia masih tetap membiarkan kotak cincin terbuka lebar sembari menghadapkan cincin itu kearah catherine.

"Aku..aku memang mencintai kamu dan jujur aku sangat senang sekaligus sedikit kaget mendengarkan lamaran kamu hari ini, tapi aku benar-benar masih bingung jadi boleh gak kasih aku waktu buat memikirkannya sekali lagi?" tanya Catherine yang jelas saja masih syok akan lamaran ini, ia memang mencintai Dennis tetapi rasa cintanya pada Dennis tidaklah sebesar rasa cintanya pada alex, lagipula ia juga sudah berjanji pada dirinya untuk tetap setia kepada alex walaupun ia tidak berani untuk menolak lamaran Dennis dan rasanya ia gak sanggup untuk melukai hati pria itu.

"Yaudah kalau gitu kamu tetap pakai aja cincinnya, aku bakal nunggu sampai lusa buat kamu memutuskan jawaban kamu."

"Kamu yakin memilih aku? lalu gimana sama orang tua kamu dan keluarga aku?" tanya Catherine lagi.

"Kalau kamu udah memutuskan jawabannya buat nerima lamaran aku, aku bakal meminta restu orang tuaku dan mengajak mereka buat mendatangi orang tua kamu jadi kamu gak usah khawatir."

"Kamu memang cowok yang baik ya Dennis." gumam Catherine, Dennis hanya tersenyum saja sambil memasangkan cincin tersebut Ke jari manis catherine sembari membelai rambut Catherine berkali-kali.

"Aku ingin sekali mencium kening kamu kalau nanti kita udah halal." bisik Dennis ditelinga Catherine, ia bisa menyadari kalau sebenarnya Dennis benar-benar menghargai kehormatannya dan selama ini Dennia berusaha untuk tetap menghargai Catherine sebagai seorang wanita meskipun pria itu sempat beberapa kali hampir tergoda akan belaian manja Catherine.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya." ucap Catherine.

"Mau aku antar?"

"Gak usah Dennis, aku gak mau ngerepotin kamu lagian jarak rumah nenek aku dekat kok jadi kamu gak perlu khawatir."

"Yaudah kalau gitu aku balek duluan ya, kamu hati-hati ya." ucap Dennia yang langsung berjalan meninggalkan Catherine, ia tahu kalau Catherine masih menyembunyikan sesuatu darinya namun ia juga tak mau memaksa kehendak catherine, namun yang jelas baginya kalau siapapun yang saat ini ada didekapan catherine akan segera pergi bila ia bisa menjadikan Catherine sebagai istrinya.

Mungkin satu-satunya cara memiliki catherine seutuhnya adalah dengan cara menikah gadis itu, ia juga tak mau Catherine terlalu terjerumus pada pergaulan bebas ataupun mengkhianatinya kembali.

Berbeda dengan Catherine yang masih terpaku disana padahal jelas-jelas ia tidak lagi bisa melihat punggung Dennis yang telah benar-benar pergi dari hadapannya, Catherine masih syok dan bimbang untuk memutuskan Jawaban tersebut walau ia tahu kalau keluarganya takkan pernah merestui pernikahan tersebut karena dimata orang tuanya hanya Alexander lah lelaki yang tepat menikahi Catherine dan takkan ada ruang untuk lelaki lain.

"Apa yang harus kulakukan?" gumam Catherine seraya mengelus cincin yang ada dijemarinya, baginya ini adalah kali pertama ia mendapatkan cincin dari seorang pria bahkan tunangannya dengan Alex saja sama sekali tak mengenakan cincin dan terkesan tertutup dari orang asing.

****
Hai guys, maaf ya lama update soalnya author sedang mengalami block writer selama beberapa Minggu ini. Btw gimana menurut kalian? apakah cath harus menerima lamaran Dennis?

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience