KEPUTUSAN TANPA SOLUSI

Romance Series 12364

"APA YANG KALIAN LAKUKAN!!!!" Teriak Pak Bram, ayahnya catherine yang membuat kedua pasangan itu tercengang dan langsung cepat-cepat alex mengambil selimut diranjang dan menutupi tubuh catherine tanpa sehelai benang itu.

"Catherine!!! Apa-apaan kau ini!!!!" Bentak Pak Bram, ia langsung mendekati putrinya itu dan menampar gadis itu dengan keras sebelum akhirnya ia menargetkan Alex.

"Kau ini laki-laki kurang ajar!!!" Ia langsung mendaratkan pukulan tinjunya diwajah alex yang memilih diam saja tanpa berniat menangkis pukulan tersebut.

Tentu saja keributan itu membuat seluruh isi rumah menjadi terbangun termasuk pembantu dan mamanya catherine, mamanya terlihat kaget saat melihat Cathrine tanpa busana dan semakin kagetnya lagi ia saat mendapati alex yang tak mengenakan celana sama sekali didalam kamar putrinya.

"Kau apakan putriku, nak alex?" Tanya mamanya catherine yang juga ikut kaget, bibi juga terkejut dan langsung menopang tubuh lemas mamanya catherine.

"Saya bisa jelasin" Ucap Alex tetapi sekali lagi pukulan mendarat diwajah alex yang membuat catherine semakin menjerit meminta ayahnya berhenti memukuli alex.

"Diamlah cath!!!" Tukas Alex pad Catherine, lalu ia berjalan mendekati pak Bram dan menatap tajam pada pria tua itu.

"Ini salah saya, anda bebas memukuli saya sepuas anda " Ucapnya yang semakin membuat pak bram murka karena merasa ditantang, ia langsung memukuli wajah alex berkali-kali sampai akhirnya ia lelah dan menjauhi alex yang langsung terjatuh lemas dilantai dengan wajah lebam dan hidung berdarah.

"Anda gak boleh berhenti pak, pukul saya lagi" Tukasnya lagi.

"Kau gila ya? kau bisa mati kalau kupukulin terus bocah sialan!!!" Benta pak bram, lalu ia mengambil ponsel disaku kemejanya.

"Aku akan mengadukan perbuatan tercelamu ini pada ayahmu"

"Tolong jangan..." Lirihnya yang langsung memeluk kaki bram , tangannya benar-benar terlihat gemetar hebat saat ini dan suaranya menjadi rapuh .

"Lebih baik anda pukul saya daripada mengadukannya pada papa, tolong pukul saya!!!!" Ia menjerit berulangkali dan memegang erat kaki bram seperti tengah ketakutan.

"Lepaskan kakiku, kau gila ya!!!! lebih baik aku kehilangan bisnis dengan ayahmu daripada seenaknya kau melakukan ini pada putriku" Celoteh Bram, namun alex masih terus-menerus memeluk kaki bram dan terlihat bibirnya mulai gemetar hebat.

"Jangan biarkan dia tahu om, aku mohon" Lirihnya.

"Apa yang sebenarnya terjadi lex?" Tanya catherine, sekali lagi ini adalah kedua kalinya ia melihat sesuatu yang berbeda pada diri alex setelah sebelumnya perasaan alex yang sebenarnya.

Ia bisa melihat alex yang menangis ketakutan, kali ini air mata ketakutan yang sangat berbeda dari sebelumnya.

"Aku mohon om, aku mohon ampuni aku.." Lirihnya, tentu saja sikap aneh alex kali ini tidak membuat bram merasa kasihan dan dengan cekatan ia langsung mengadu semua ini pada kedua orang tua alex sambil berjalan keluar rumah.

Alex hanya bisa meringkuk ketakutan dilantai dengan kedua tangan yang terlihat gemetar hebat, sedangkan catherine langsung ditarik mamanya untuk segera meninggalkan kamar itu yang kini hanya menyisakan alex seorang diri disana.

Didalam kamar mamanya , catherine langsung membersihkan diri ditoilet dan mengenakan pakaian milik ibunya untuk sementara sedangkan pak bram memilih menunggu orang tua alex didepan pintu.

"Ma.."Ucap catherine yang sudah membersihkan diri.

"Sudahlah Cath, tolong jangan bicara apapun saat ini" Tolak sang mama, ia masih sangat kecewa pada kelakuan putrinya, walau bagaimanapun ia tak punya niatan untuk membenci putrinya sendiri.

Dan disaat itu pula suara orang tua alex yang kelihatan murka membuat catherine dan mamanya keluar kamar, ia bisa melihat alex dibawa paksa secara paksa oleh ayahnya keruang tamu yang mana tampak jelas wajahnya memperlihatkan amarah setelah beberapa saat ia mendengarkan suara keributan didalam kamarnya.

Catherine bisa melihat wajah memar alex semakin bertambah, bukan hanya disekujur wajahnya saja tetapi disekitar lengannya dan matanya yang lebam semakin membuat catherine merasa kasihan.

"Kita perlu membicarakan ini sekarang Pak"

"Dengar ya Pak bram, aku gak mau menghabiskan waktu hanya untuk omong kosong ini. Lagian hal seperti ini bukanlah masalah besar yang membuat mereka harus berpisah dan putus kan?"

"Apa-apaan anda ini pak Luthfi, anda kan tahu putra anda telah meniduri anak saya mana mungkin saya punya kepercayaan lagi untuk membiarkan putri saya menjalin hubungan dengan anak anda"

"Om, saya-" Belum sempat Alex berbicara , mendadak ayahnya langsung memotong perkataannya.

"Diamlah Alex!" Bentak Pak Luthfi, ayahnya yang merupakan seorang pebisnis sukses keturunan blasteran.

"Anda mau bagaimana? " Tanya Pak Luthfi.

"Benar, lagian putri anda kan gak sampai hamil pak" Tukas Laura, ibu kandung Alex yang terlihat sinis dan berpenampilan fashionable.

"Mulut anda Tolong dijaga ya!" Bentak Mamanya Catherine yang juga ikut memanas, untungnya langsung ditenangkan oleh sang pembantu dan catherine.

"Ya sudah, kalau gitu kalian maunya apa Pak Bram? Jangan sampai hanya karena masalah ini hubungan bisnis kita jadi berantakan" Tukas Pak Luthfi, pria yang haus akan bisnis dan pekerjaan.

Perkataan Pak Luthfi barusan membuat emosi bram perlahan mereda, ia terlihat bingung mau melakukan tindakan apalagi selain menatap sekelilingnya, dilain sisi ia ingin bisnisnya tetap jalan namun ia juga tak mau mentoleransi perbuatan Alex kepada putrinya.

"Ya sudah, kita lupakan masalah ini saja deh bram lagian kau kan tahu sendiri lusa kita ada rapat penting jadi kau juga gak punya waktu buat ngurusin masalah ini " Tukas Luthfi yang mencoba menghasut bram, cukup lama bram berpikir dalam lamunannya sampai akhirnya ia setuju begitu saja seolah-olah bisnis adalah hal terpenting dihidupnya.

"Kalau kau diam saja berarti tandanya kau setuju, kalau gitu untung membuatmu senang aku bakal memberikan pelajaran pada anakku nanti " Tukas Luthfi lagi , lalu ia membawa pergi keluarganya dan membiarkan bram terpaku dalam kebimbangannya, ia benar-benar orang yang sangat otoriter dan berkepribadian kasar yang selalu menggunakan kekerasan dalam menyelesaikan segala hal Meskipun ia memiliki kemampuan lihai dan profesional dalam menjalankan bisnisnya sehingga bram juga tak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk berbisnis dengan Luthfi yang sangat andil dalam bisnisnya tersebut.

Begitu Keluarga alex pergi, mamanya catherine langsung mendekati suaminya itu sembari menatap kecewa.

"Kenapa kau diam aja Mas?" Tanya Mamanya Cathrine.

"Maaf, aku pikir lupakan saja masalah yang lalu.Lagian cepat atau lambat mereka bakal menikah juga dan kita bakal jadi satu keluarga"

"Kau ini mas, selalu saja bisnis dalam pikiranmu"

"Sudahlah Ma, lagian harusnya kau bersyukur si Luthfi tak menuntut kepada kita tentang aku yang memukul anaknya itu" Bram langsung pergi begitu saja , ia tahu kalau ia juga tak memiliki kekuasaan dan keberanian untuk melawan secara langsung dihadapan Luthfi karena memang bila ia mencoba memberanikan diri untuk memutuskan kerjasama pada perusahaan Luthfi maka saat itu jugalah ia harus memberanikan diri menghadapi kenyataan untuk memecat beberapa karyawannya karena memang saat ini bisnis yang tengah dikelolanya mengalami keterpurukan karena ketidakmampuannya yang mengelola dengan baik.

"Cath, lebih baik sekarang kau masuk kamar dan tidurlah" Ucap Mamanya , catherine hanya mengangguk saja dan enggan membantah ataupun bertanya namun yang pasti ia juga tak mengambil pusing perbuatan alex padanya .

Meskipun ia sedikit ragu atas perkataan ayahnya itu, ia cukup ragu apakah mungkin alex akan menikahinya kelak atau ia akan tetap memiliki status kekasih pemuas nafsu bagi Alexander dan malah bisa jadi kelak ia malah menikahi orang lain seperti dennis ataupun erick.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience