BANYAK PIKIRAN

Romance Series 12364

Kejadian Kemarin masih teringat jelas diingatan Cathrine, ia mulai merasa ada yang tak beres dengan kekasihnya itu namun percuma saja jika ia memaksa Alexander untuk menjelaskannya sebab lelaki itu pasti akan menjadi marah dan menolak.

Ditengah lamunannya, tiba-tiba dennis langsung datang sembari membiarkan segelas cup es dingin kesukaan Cathrine yang membuat gadis itu langsung tersadar .

"Lagi banyak pikiran?" Tanya dennis, ia menarik kursi kafe agar lebih dekat dengan Cathrine dan menyingkirkan poni gadis itu agar tidak menghalangi mata.

"Dennis...Maaf ya, aku gak sadar kalau kamu udah datang!" Ucapnya, ia langsung meminum es tersebut dan mulai memperhatikan dennis yang semakin hari tampak terlihat tampan saja.

"Cath, lain kali kalau ada apa-apa langsung kabarin aja ya, jangan pulang diam-diam kayak kemarin" Ujar Dennis, suaranya yang serak basah semakin menambah kesempurnaan lelaki itu, hanya saja ia terlalu polos untuk gadis senakal Cathrine.

"Iya den, maaf ya udah buat kamu khawatir! oh iya acaranya mama kamu lancar kan?"

"Lancar kok, tapi akunya yang galau karena ditinggali kamu"

Cathrine hanya tersenyum saja dan menggenggam tangan dennis.

"Maaf ya, sayang" Ia sedikit menunjukkan rasa bersalahnya pada dennis.

"Gak apa-apa kok cath" Ucap dennis lembut, ia menatap lama kewajah Catherine seakan-akan ia mengangumi kecantikan Kekasihnya itu. Tentu saja tatapan maut dennis yang tak kalah tampan dari Alexander membuat jantung gadis itu mulai merasa deg-degan dan sulit berkata-kata.

Semakin lama tatapan itu semakin dalam, dennis perlahan-lahan memajukan wajahnya kearah Cathrine sampai gadis itu sulit untuk berkata-kata, kini jarak keduanya hanya beberapa senti saja dengan hembusan nafas dennis yang sangat jelas bisa dirasakan oleh Cathrine membuat gadis itu semakin gugup.

"Oh iya, kemarin kamu kenapa gak masuk kuliah?" Tanya Dennis secara tiba-tiba, ia mulai menjauhkan wajahnya dari Catherine dan sedikit menjauh dari gadis itu.

"Oh itu.. Soalnya aku gak enak badan kemarin..." Jawab Catherine sembari menghela nafas panjang seakan-akan ia bersyukur kalau kekasihnya itu tak melakukan hal-hal yang aneh.

"Sekarang masih sakit?" Dennis meletakkan telapak tangannya didahi Cathrine, sembari menggenggam jemari gadis itu lebih erat lagi.

"Sekarang udah sembuh kok, sayang" Cathrine berusaha melepaskan tangan dennis dari dahinya dan menggenggam kedua tangan dennis.

"Baguslah udah sembuh, kalau gak aku bisa khawatir banget sama kamu" Tukasnya lagi, Cathrine hanya bisa mengiyakan saja dan tanpa sadar sebenarnya ia merasa senang atas perhatian dennis padanya, sebab kalau dipikir-pikir ia merasa belum pernah sekalipun dikhawatirkan seperti ini oleh Alexander.

"Kok hari ini kami grogi banget sih? kenapa,cath?" Tanya dennis lagi, ia mulai merasakan perubahan sikap Cathrine yang biasanya selalu tampil percaya diri dan extrovert.

"Ah...iya, mungkin karena baru sembuh jadi gitu" Ia hanya menyetujui apa yang dipikirkan dennis tentangnya sembari mulai mencoba menenangkan diri, sebab entah kenapa sedari tadi ia semakin tidak fokus dan berpikiran yang aneh-aneh terhadap dennis, dan kini catherine yang dulu kita kenal sebagai anak yang ceria dan player nakal kini berubah drastis menjadi wanita yang linglung dengan sedikit introvert dengan lamunan yang tak usai dimana ia benar-benar memikirkan banyak hal hari ini yang mana semua pemikiran itu tertuju pada alex.

"Cath.." Panggil dennis lagi, ia merasa Kekasihnya sedang tidak baik-baik saja.

"Kalau kamu masih sakit, ayo biar aku antar pulang deh!" Dennis mulai sedikit khawatir pada Cathrine, tetapi dengn cepat gadis itu menolak dan malah bangkit dari kursinya.

"Aku ada kelas hari ini, duluan ya den!" Ucapnya pergi tanpa menunggu respon dari dennis, bahkan ia enggan mendongak kebelakang dan hanya berlari kecil menjauhi dennis.

Cathrine merasa dirinya sedang tidak baik-baik saja, ia masih kepikiran pada semua yang terjadi kemarin yang perlahan-lahan memenuhi seisi kepalanya.

Dengan langkah yang tergesa-gesa, Cathrine menghampiri fakultas Alex sembari mengirimkan pesan singkat lelaki itu. Namun tak ada sama sekali jawaban dari alex selain centang satu yang menghiasi layar handphone Cathrine.

"Alex!!! Dimana sih loe..." Gumam kesal Cathrine, ia terus-menerus menatap sekelilingnya fakultas demi mencari keberadaan alex. Hingga kedua matanya tertuju pada sosok pria yang sedang tertawa bahagia dengan sahabatnya sendiri, yakni lisa.

Hal itu tentu saja membuat darah tinggi Cathrine kambuh, ia terlihat sangat kesal dan mulai menghampiri mereka dengan emosi yang menggebu-gebu.

"Lisa!!!" Teriaknya kesal, lalu menarik sahabatnya itu dari dekapan sang Playboy.

"Kenapa sih cath?" Ketus kesal Lisa, ia langsung melepaskan genggaman tangan Cathrine darinya.

"Loe gak usah dekat-dekat cowok kayak dia, dia itu gak bagus sama cewwk baik-baik kayak loe sa..." Lirih Cathrine yang tak rela membiarkan Lisa dipermainkan oleh kekasihnya sendiri.

Alex hanya tersenyum saja menatap kearah kedua wanita itu, ia bahkan masih sempat-sempatnya bermain mata kepada lisa dihadapan catherine yang membuat gadis itu semakin panas.

"Hufft...Lisa, ayo kita pergi dari sini!" Ajak Cathrine, tetapi lisa hanya bisa cemberut saja menatap Cathrine sembari memberikan sinyal kedipan kembali kepada alex.

"Ayo...sa!!!" Catherine masih bersikukuh menarik lisa menjauhi lelaki itu, lisa hanya bisa menurut saja mengikuti langkah kaki Cathrine yang membawanya pergi

Hingga keduanya benar-benar telah jauh dari area fakultasnya Alexander, lisa langsung melepaskan tangannya dari Cathrine dan menghentikan langkahnya.

"Kenapa sih cath? gue kan cuman pengen pdkt doang sama alex, secara dia kan cowok paling populer dikampus..." Ucap spontan gadis itu tanpa pikir panjang, Cathrine hanya bisa menghela nafas saja.

"Dia itu playboy, gue gak mau loe itu terluka karenanya jadi cari cowok lain aja ya dan pastinya gue bakal dukung kalau cowok itu anak baik-baik"

"Tapi..."

"Gak ada tapi-tapian sa, loe kan tahu gue khawatir banget sama sahabat gue sendiri, jadi tolong dengerin gue sekali aja ya"

Lisa cukup lama berdiam diri saja disana sambil memikirkan saran Cathrine barusan.

"Janji gak akan deketin dia lagi?" Tanya Cathrine, lisa masih enggan memberikan jawabannya. Cukup beberapa menit lamanya Lisa bingung akan pilihannya,

Namun setelah beberapa saat ia melihat wajah Cathrine yang masih mengkhawatirkan nya membuat gadis itu langsung luluh, akhirnya Lisa mengangguk setuju .

"Oke deh, nanti gue pikir-pikir lagi! yaudah yuk masuk kelas!" Tarik lisa, mereka langsung berjalan kearea fakultasnya sembari membahas tentang model-model fashion diaplikasikan olshop.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience