Diperpustakaan terlihat cathrine hanya tersenyum saja memperhatikan dennis yang sedang sibuk memperhatikan laptopnya dengan tumpukan buku yang menjadi bahan referensi skripsi pria itu, bahkan bagi cathrine melihat dennis sedang sibuk jadi sudah menjadi asupan ringan untuknya seakan -akan ia sudah bisa meihat akan maa depan dari dennis yang tampak cemerlang.
"Kalau bosan bilang ya, mungkin kita bisa istirahat bentar ke kekantin kampus " Tukas Dennis tiba-tiba yang langsung membuyarkan lamunan cathrine.
"Oke den, santai aja. Kamu fokus aja dulu sama skripsimu dan aku gak keberatan kok nunggu disini" Ucap cathrine yang terlihat suasana hatinya cukup membaik.
"Aku juga senang kamu disini cath, kamu itu mood booster buat aku!" Dennis melirik kearah cathrine dan menggenggam jemari gadis itu, tatapan matanya yang tajam membuat cathrine semakin tergoda pada pria tampan yang tampak sempurna dimatanya itu dan sekilas ingatannya tentang alex tenggelam jauh didasar hati yang paling dalam.
"Emang kamu gak takut suatu hari nanti salah satu diantara kita saling menyakiti?" Tanya Cathrine terang-terangan, dennis yang merasa tertarik akan pertanyaan yang diajukan kekasihnya itu langsung menghentikan sejenak pekerjaan pria itu.
"Berani mencintai pastinya besar resiko harus siap tersakiti, tapi aku janji sama kamu kalau aku gak bakal sekalipun menyakiti kamu bahkan aku siap memastikan kalau aku gak bakal membiarkan air matamu turun karnaku" Wajah dennis tampak serius, suaranya yang tegas benar-benar menegaskan kalau ia berkata sungguh-sungguh akan komitmennya pada cathrine yang membuat gadis itu sedikit ragu.
"Kalau seandainya aku yang nyakiti kamu?" Tanya cathrine lagi.
"Contohnya?" Dennis menaikan sebelah alisnya.
"Gak tahu juga sih, kan aku bilang seandainya sih...ya jadinya belum tentu benar juga kan" Gelagak cathrine yang terlihat kesal membuat dennis tersenyum geli melihat tingkah kekasihnya yang panik itu.
"Iya loh sayang, aku cuman bercanda aja kok " Dennis mengelus rambut cathrine sambil terus tertawa yang memperlihatkan wajah manisnya.
"yaudah kamu lanjutin lagi deh skripsi kamu, nanti pas bimbingan ketar-ketir karna belum siap gara-gara aku"
"Aduh kayaknya bahuku pegal nih, pijetin dong cath" Gumam Dennis yang memperlihatkan akting jelek, cathrine yang sebenarnya sadar akan hal itu hanya bisa tersenyum saja dan memberikan pijatan lembut pada dennis.
"Wah, enaknya dipijetin pacar! kayak gini kan jadi semangat ngelanjutin ketikan lagi"
"Dasar tukang ambil kesempatan" Cathrine cuman bisa tersenyum saja melihat tingkah manja dennis, tentunya momen ini adalah momen langka baginya sebab terkadang tidak jarang dennis lebih banyak menghabiskan waktu sibuk dengan tugas kuliah dibandingkan dengan dirinya sehingga setiap kali dennis mempunyai waktu luang merupakan sebuah kesempatan bagi cathrine untuk melampiaskan rasa gundah dan patah hatinya dari alex kepada dennis.
Namun sepertinya kebahagian cathrine hanya berlangsung singkat saja, sebab selang tak beberapa lama ia cukup terkejut oleh kedatangan alex dengan seorang gadis baru lagi yang malah lebih terlihat seperti mahasiswi baru melalui penampilannya yang masih polos.
Keduanya melangkah memasuki perpustakaan, saat itu cathrine bisa menyadari kalau dirinya berpapasan mata secara langsung dengan alex yang hanya memainkan mata kepadanya dan berjalan bersama gadis itu kedalam rak jurusan kedokteran.
"Dasar alex brengsek!" Gumam cathrine secara spontan, yang membuat dennis langsung menatapnya.
"Siapa yang brengsek, cath?" Tanya dennis.
"Ah...itu kawan aku tadi ngechat gak bisa kerja kelompok bareng dan cuman nitip nama doang...kan ngeselin sih"
" Diomongin baik-baik aja dulu, kalau memang dia masih gak mau coba diskusikan sama dosen yang bersangkutan"
"Iya den, kamu fokus aja ke skripsimu dulu ya soalnya aku mau nyoba keliling perpustakaan sekalian nyari-nyari buku yang menarik buat dibaca"
"Oke cath" Cathrine langsung berlari ke rak buku medis sembari berpura-pura membaca buku dan melirik kearah alex yang tampak tengah bermesraan dengan gadis itu. Alex yang menyadari keberadaan cathrine hanya bisa tersenyum geli saja seakan ia senang melihat cathrine cemburu buta seperti ini, malahan ia berani-beraninya mendekati cathrine dengan cara berpura-pura ingin mengambil buku yang ada dirak tempat caathrine berdiri.
Selagi gadis asing gebetan barunya alex sedang sibuk membaca salah satu buku diujung rak sana, alex mengambil kesempatan berbicara dengan kekasihnya itu.
"Gak ada larangan gue punya gebetan baru lagi kan? ngapain sampai dimata-matain gini sih cath" Bisik Alex sambil berpura-pura mencari buku dirak.
"Hubungan kita masih renggang dan loe masih sempat-sempatnya nyari gebetan baru? Brengsek banget sih alex" Ucap Cathrine yang baru kali ini memaki alex dengan sebutan brengsek, mungkin ia sudah tidak sanggup lagi untuk memaki pria itu.
"Loe masih jauh lebih cantik dibanding dia kok, jadi gak ada alasan gue buat ninggalin loe dan gak ada juga alasan loe buat menjauh dari gue jadi bisa dikatakan hubungan kita masih baik-baik aja kok cath" Bisik alex sekali lagi, sebelum akhirnya ia mengambil salah satu buku dan pergi menghampiri mahasiswi baru itu. Cathrine hanya bisa diam saja dan menghela kesal tanpa menyadari seseorang yang sedang mengamati mereka berdua, seseorang yang sebenarnya sudah tahu hubungan alex dan cathrine dan memilih untuk berdiam diri saja dan menipu hatinya untuk tetap berkeyakinan bahwa semuanya masih baik-baik saja.
#MAAF YA UNTUK CHAPTER INI SEGINI DULU, SOALNYA AUTHOR LAGI SIBUK TAPI JANJI AUTHOR BAKAL LANJUT LAGI NANTI DENGAN CHAPTER YANG JAUH LEBIH PANJANG DAN PENUH TWIST MENGEJUTKAN#
Share this novel