AKSI GELAP

Romance Series 12364

Pagi ini entah kenapa Cathrine mendadak terbangun dari tidur pulas, sepertinya gadis itu sedikit tak nyaman jika tidak tidur dikamar pribadi miliknya makanya ia merasa tak nyenyak tadi malam.

Dengan tatapan mata yang sedikit layu, ia memasuki toilet hotel sembari meriah handuk putih yang tadi malam ia letak begitu saja diatas meja seusai mandi.

Lalu ia juga tak lupa mengisi air kedalam bathtub dan membuka pakaiannya secara perlahan-lahan, ditengah situasi pagi buta dan raut wajah yang lembab karena baru bangun tidur mendadak suara pintu toilet diketuk pelan oleh seseorang yang membuat gadis itu langsung meraih handuk kembali dan membuka sedikit pintu tersebut.

"Ada apa, Lex?" Tanyanya yang masih setengah sadar, perasaan tak bersemangat dan kurang tidur.

"Kau mau mandi?" Tanya balik alex, berbeda dengan alex yang mulai sangat bersemangat seakan-akan wataknya tadi malam langsung berubah seketika.

"Hmm..Gantian ya, Aku dulu!" Pinta Cathrine, namun alex tidak setuju dan langsung membuka lebar pintu tersebut dan malahan ia berani-beraninya ikut masuk kedalam toilet lalu mengunci pintu toilet dari dalam.

"Mau ngapain?" Tanya Cathrine.

"Menemanimu!" Tukasnya, ia langsung menarik tangan gadis itu menuju bathtub yang sudah hampir penuh dan langsung tanpa aba-aba melucuti handuk Cathrine sampai tak ada satupun benang yang menutupi tubuh mulus gadis itu.

Cathrine hanya bisa menatap kaget tanpa bisa berkata apapun, ia mencoba meraih handuk itu lagi tetapi alex malah melemparnya kedekat pintu, dan langsung menggendong gadis itu kedalam Bathtub.

Dengan masih mengenakan pakaian kaos dan celana hitam nya , alex langsung ikut juga masuk kedalam Bathtub dan memeluk erat gadis itu. Cukup lama ia memeluk Cathrine sampai akhirnya ia melepaskan pelukan tersebut.

"Aku akan melakukan permainan cath, nikmatilah!" Tukasnya dengan tatapan gila, ia langsung keluar dari bathtub dan terlihat sibuk mencari sesuatu diluar toilet.

"Lex?" Teriak Cathrine yang sedikit tak bersemangat menanggapi permainan bodoh alex pagi ini, ia hanya ingin segera bersih-bersih dan pulang kerumahnya.

Lagian gara-gara alex yang mengajaknya menginap tadi malam, membuat gadis itu harus bolos ke kampus hari ini.

"Bentar!" Respon alex dari luar toilet, tak beberapa lama ia kembali lagi dengan senyuman licik sembari membawa handphonenya.

"Lex, buat apa itu?" Tanya Cathrine langsung panik dan bangkit dari Bathub, namun segera alex meletakkan handphonenya yang telah menampilkan layar kamera diatas rak sabun disudut bathtub yang langsung merekam jelas bila gadis itu tetap berbaring disana.

"Tenanglah Cathrine, aku tidak akan berbuat jahat padamu! kau itu kekasihku kan?" Alex mencoba meyakinkan Cathrine, ia sebenarnya adalah gadis yang pintar namun entah kenapa selalu saja menjadi bodoh jika berurusan dengan Alexander.

"Aku hanya mau memainkan permainan dengan cara merekam tubuh indahmu, itu aja kok"

"Kamu gak akan memposting nya kan?"

"Enggaklah!" Ucapnya spontan, " Cuman untuk kenang-kenangan aja kok lagian gak salah kan?"

"Tapi ini udah kelewatan lex!" Catherine mulai sedikit risih.

"Tapi gak bakal sampai membuatmu hamil kan? Lagian aku hanya melakukan segalanya itu denganmu kok" Ia bersikap tenang dan penuh percaya diri, "Kau itu milikku doang cath, jadi kau harus menurut"

"Kepribadianmu benar-benar aneh, kau selalu aja berubah-ubah sikap sama ku"

"Tapi kau mencintaiku , kan?" Pertanyaan Alex membuat cath tertegun dan hanya berdiri kaku memandangi Tatapan buas Kekasihnya itu.

"Oke, aku nyalakan kameranya ya dari sekarang!" Ia memberikan instruksi, lalu membaringkan Cath didalam bathtub.

"Kenapa cuman aku aja yang tanpa busana ,lex?"

"Sudah kubilang semalam cath, aku belum siap dan itu terlalu berbahaya untukmu" Ucapnya, lalu ia membuang semua sabun menjauhi bathub sampai air tersebut masih bersih tanpa percikan sabun .

Lalu ia membuka lebar kedua selangkangan Cathrine seperti posisi wanita yang akan melahirkan, kemudian dengan ganasnya ia memasukkan puting payudara Cathrine sampai gadis itu mendesah kesakitan dan mulai bergerak tak karuan, untungnya tubuh alex yang lebih kuat bisa menahan gerakan gadis itu.

"Kau benar-benar boneka cantikku, cath" Pujinya lagi, lalu ia memasukkan tubu6 cath kedalam air dan menggerayangi seluruh tubuh gadis itu sampai puas.

"Lex, udahlah! Aku gak kuat lagi!!!" Teriak Cathrine yang sudah merasa letih.

"Belum cath, ini belum selesai!"

Alexander yang sudah kehilangan akal itu malah masukkan jempol kakinya kedalam kemaluan Cathrine sampai gadis itu menjerit kesakitan , ingin rasanya ia menolak alex dan berlari menjauh namun seakan-akan tubuhnya merasa terhipnotis akan perintah Alex yang terus menggerayangi nya secara membabi buta.

"Maaf cath, aku akan melakukan hal lain yang tidak jahat kayak tadi" Ia benar-benar seperti tengah kerasukan, bukan ...tapi ada aura dendam yang memuncak didasar hatinya saat ini.

Dengan penuh semangat ia mengangkat tubuh Cathrine dari sana dan menjatuhkannya diatas ranjang, kemudian secara gilanya ia mengambil tali yang sepertinya sudah sedar tadi dipersiapkannya untuk mengikat kedua tangan dan kaki Cathrine disetiap sudut ranjang.

Catherine kini terlihat terbaring tanpa sehelai pun dengan selangkangan yang terbuka lebar karena ikatan dikakinya, lalu tanpa pikir panjang Alex meraih handuk untuk menutupi kedua mata cath.

Setelah itu ia mengambil kembali handphonenya dan meletakkan diposisi yang pas untuk merekam seluruh tubuh indah Cathrine.

"Apa yang kau lakukan, Lex?" Tanya Cathrine yang sudah mulai pasrah.

"Kan ku bilang tadi, kalau aku lagi bermain-main dengan tubuh indahmu cath"

"Kenapa mataku ditutup?" Tanya Cathrine lirih, tapi alex sama sekali tak menjawabnya.

Ia sedikit mengintip kearah jendela, menerawang sekitaran jalan raya dibawah sana sampai matanya tertuju kembali sesosok lelaki yang masih menunggu diujung jalan. Cukup lama Alex berada didekat jendela sebelum akhirnya ia memutuskan kembali berbaring disamping Cathrine sambil memeluk gadis itu selayaknya sebuah guling, terkadang ia juga kerap meremas payudara Cathrine.

Beberapa jam lamanya Cathrine harus menanggung posisi melelahkan seperti itu dengan posisi tanpa busana, kalau diperhitungkan sudah ada hampir dua jam gadis itu diikat oleh alex sampai pria itu terbangun dari tidurnya.

"Maaf cath, aku ketiduran.." Ketusnya pelan, lalu melihat bibir Cathrine yang sudah kering kehausan dan wajah nya yang basah karena air mata.

"Ah iya, sebentar! aku bakal melepaskan ikatanmu dan habis itu aku akan mengantarmu pulang"

Alex langsung membuka semua ikatan dari tubuh Cathrine , gadis itu langsung terduduk meringkuk sembari menangis pelan.

"Maaf ya, aku terlalu kelewatan!" Alex menghapus air mata yang memenuhi sekujur wajah Cathrine.

"Lihat aku! " Cathrine langsung menatap kekasihnya itu, namun ia masih dalam posisi meringkuk tanpa busana.

"Aku takkan pernah meninggalkanmu, jangan marah ya cuman karena masalah sepele ini"

"Kau masih menyimpan dendam samaku, lex?" Tanya Cathrine lagi, sebuah pertanyaan yang membuat Alex sangat bosan mendengarnya.

"Entahlah, jangan bahas itu lagi deh" Ketusnya kesal, ia langsung mengambil celana dalam Cathrine dan memakaikannya pada Cathrine selayaknya sebuah boneka yang sedang dipasang pakaian oleh pemilikan.

"Angkat Tanganmu!" Alex langsung membantu memakaikan Bra gadis itu dengan cepat dan untuk gaunnya, ia langsung mempersilahkan Cathrine yang mengenakannya sendiri sembari dibaluti oleh kemeja hitam punya alex yang masih bersih.

"Aku mandi dulu! Kau bisa memperbaiki make up mu sekalian selama aku mandi" Perintah nya.

"Oh iya, jangan pernah mengintip keluar jendela ya!" Perintah Alex lagi, Cathrine hanya menurut saja tanpa banyak berkata-kata.

Hingga ia diantarkan pulang pun, ia masih tak ngerti apa maksudnya semua ini. Mulai dari Alexander yang meminta mya menginap dihotel dengan suasana hati yang buruk, Bahkan pria itu enggan tidur seranjang dengan Cathrine tetapi paginya ia malah berbaring disamping Cathrine yang tanpa busana. Selain itu perintah alex yang meminta Cathrine tidak mendongak kejendala dan sosok pemuda misterius itu kembali membuat kebingungan pada chapter kali ini.

Entahlah sepertinya alex menyimpan segudang kemisteriusan dan rahasia gelap yang selalu disembunyikannya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience