Part 21.

Romance Completed 17819

Sudah hampir seminggu Alif keluar daripada rumah. Sehingga sekarang dia masih belum menghubungi Datuk Kamal.

Puas Datuk Kamal menelefonnya namun satu panggilan pun tidak dijawab. Di pejabat juga Alif tidak datang. Dia benar-benar merajuk dengan Datuk Kamal.

" Abang, air " Riyana menghulurkan secawan kopi panas kepada suaminya.

" Terima kasih " ucap Datuk Kamal.

Dia menghirup sedikit kopi panas itu lalu diletakkan di atas meja kopi.

" Abang okay? " soal Riyana.

Datuk Kamal mengangguk perlahan.

" Riya tahu abang risaukan Alif kan? Kita sama-sama doakan semoga dia tak apa-apa. Insya Allah nanti Allah akan lembutkan hati dia jugak untuk balik ke rumah semula " pujuk Riyana.

Dia tahu suaminya itu tengah runsing memikirkan anak sulungnya yang sudah seminggu pergi daripada rumah tanpa khabar berita.

" Insya Allah Riya " .

" Riya ni macam pembawa masalah pulak bang. Disebabkan Riya satu-satu masalah jadi dalam rumah ni " .

" Riya, bukan salah Riya. Riya jangan salahkan diri Riya " .

" Tapi Riya tetap rasa Riya penyebab segalanya berlaku " .

" Ini ujian Allah untuk kita. Abang yakin ada hikmah di sebalik semua yang berlaku ni " tangan Riyana digenggam erat.

Riyana hanya tersenyum tawar.

???

" Hello abang " .

" Hello sayang. Tengah buat apa tu? " .

" Lia baru jer habis kelas. Hmm abang bila nak balik ni? Lia rindu lah " .

Alif ketawa kecil.

" Iya abang pun rindu dengan Lia. Nanti abang balik. Lia jaga diri " .

" Abang pun sama. Tak sabar nak jumpa abang " .

" Papa macam mana? Sihat? " .

" Sihat jer dengan bini baru dia tu " .

" Okaylah. Nanti abang call Lia lagi ya. Take care, assalamualaikum " .

" Take care too. Waalaikumsalam " .

Panggilan ditamatkan.

" Rindu? " tegur satu suara.

Alif menoleh ke belakang. Mawar rupanya.

" Entahlah Mawar. Saya sendiri tak tahu apa yang rasa sekarang ni " .

" Sampai bila Alif? Sampai bila awak nak terus merajuk dengan papa awak? " .

Alif diam.

" Selagi dia ada, hargai dia. Awak kena ingat ibu bapa kita ni bukan muda lagi. Umur dia semakin meningkat. Jangan sampai kita menyesal suatu hari nanti sebab tak dapat berbakti pada dia semasa hayat dia masih ada".

" Saya bukan nak jadi anak derhaka Mawar. Cuma hati saya masih sakit ".

" Awak masih sayangkan bekas kekasih awak? " .

Laju Alif menggeleng.

" Tak. Semua perasaan tu dah lama hilang " .

" Jadi kenapa awak susah untuk terima kenyataan yang perempuan tu dah sah jadi isteri ayah awak? " .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience