BAB 22

Romantic Comedy Series 211

Bab 22: “Kalau Aku Lambat, Siapa Dia Yang Sampai Dulu?”

Hari tu panas —
tapi hati Owen lagi panas.
Dia baru nampak satu gambar dekat IG Lia —
bukan selfie.
Bukan sabun.

Gambar kopi dua cawan.
Satu black. Satu latte.
Caption pendek:

“Some people feel like home, even when jauh.”

Owen tak komen.
Tak like.
Dia cuma pandang screen sambil senyum kelat dan cakap sendiri:

“Tiba-tiba ja semua orang jadi barista dalam caption ni…”

Di Sabah, Lia baru selesai meeting Zoom dengan klien dari negara barat.
Dia excited sebab ada peluang expand sabun handmade dia ke Eropah.

Amy datang terjerit kecil:

“Liaaaa! Somebody at the door… and he speaks macam omputih tapi slang dia pelik.”

Lia turun tangga.
Buka pintu.
Mata dia terbeliak.

“Aaric???”

Aaric senyum sambil angkat beg tangan travel kecil:

“Surprise… I had a project in KL. I flew here for a break… and maybe kopi?”

Owen tengah makan kimbap dekat kedai kecik tepi train station.

Tiba-tiba telefon bergetar.
Dia buka group chat lama —
“Kawan-kawan Gila di Kabusa”

Amy send gambar:

? Lia + Aaric tengah minum kopi.

Caption Amy:

“Owen… don’t say I never warn you.” ☕?

Owen pandang gambar tu lama.
Sambil kunyah kimbap perlahan, dia cakap:

“Saya lambat… tapi saya belum habis.”

Malam. Lia dan Aaric duduk atas bangku tepi pantai.

Aaric:

“I know there’s still someone in your heart.”
“I’m not here to take his place. I’m just here… kalau kau nak orang dengar.”

Lia pandang laut, kemudian senyum kecil:

“Kalau hati tu radio, mungkin saluran dia masih ada static. Tapi lagu dia saya hafal.”

Owen tulis sesuatu dalam buku nota kecil dia:

“Kalau aku datang lambat, tapi aku masih niat nak sampai…
ada harapan kah untuk aku ‘log in’ lagi?”

Dan nota tu, dia selit dalam satu kotak kecil…
bersama satu sabun handmade yang Lia pernah bagi.
Yang baunya — masih ada.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience