Bab 15 (Short Drama Scene):
“Antara Semua Rindu, Ko Ja Yang Saya Tak Boleh Tutup”
⸻
Lokasi: Imago Mall, Kota Kinabalu.
Owen datang beli hadiah untuk anak buah.
Flight dia ke Korea — esok pagi.
Dia tak expect jumpa sesiapa.
Dia pakai topi hitam, hoodie —
sorang-sorang, kepala kosong…
tapi jantung berat.
⸻
Lia pula baru selesai dari booth Kabusa dekat bawah.
Jalan naik eskalator… sambil pegang minuman panas.
⸻
Mata mereka…
bertemu.
⸻
Sekeliling bising, tapi mereka berdua diam.
Tiada siapa yang jerit nama siapa.
Cuma pandang.
Dan langkah perlahan…
⸻
“Lia…”
“Owen.”
⸻
Mereka berdiri depan satu sama lain.
Tak dekat, tak jauh.
Macam… ruang yang dah lama wujud, tapi baru sekarang jadi nyata.
⸻
Owen senyum nipis.
“Saya balik… kejap saja.”
“Saya tahu. Saya nampak story makcik ko.”
“Oh… ya ka…”
⸻
Diam.
“Sabun ko… makin banyak orang beli.”
“Saya pun nampak ko makin pandai ambil gambar di Korea.”
⸻
Masih tak sebut soal rindu.
Tak sebut soal hati.
Tapi mata dua-dua macam minta peluk, walau badan tak bergerak.
⸻
“Lia…”
“Ya?”
“Ko bahagia kah?”
⸻
Lia senyum. Tapi mata dia… tak senyum.
“Saya belajar bahagia.
Bukan sebab semua okay,
tapi sebab saya berhenti tunggu ko buat semua okay.”
⸻
Owen tunduk.
Dia nak cakap, tapi…
⸻
Pengumuman flight dari airport bunyi dalam phone dia.
“Saya kena balik Korea… flight pagi.”
⸻
Lia angguk.
“Selamat jalan, Owen.”
⸻
Owen jalan lepas pandang terakhir.
Tapi sebelum dia lenyap di celah orang ramai —
Lia panggil:
“Owen!”
Dia toleh.
“Jangan lupa kabus tu…
Sebab saya tak pernah lupa.”
⸻
Owen senyum — dan hilang dalam lautan manusia.
Flight bawa dia jauh —
tapi hati dia tak pernah sampai penuh tanpa Lia.
Share this novel