BAB 1

Romantic Comedy Series 211

Bab 1: Kabus Tu Tebal, Tapi Suara Dia Jelas

Maragang Hill, jam 6:13 pagi
Cuaca: Kabus. Sunyi. Basah sikit-sikit.
Mood Lia: Menyesal naik bukit tapi tak mahu mengaku ?

“Ehh mana sudah dorg ni…?”
Lia pandang kiri kanan. Kabus makin tebal. Nafas makin laju.

Dia genggam jaket lengan panjang dia kuat-kuat. Tangan pun sejuk sudah.
Tadi naik konon mau “saja-saja ikut geng” — padahal dia pun tahu stamina dia macam bateri radio karat.
Sekarang, dorg semua hilang.

Kaki dia tersadung batu, hampir jatuh.

“Aduii kalau aku terguling sini, mayat pun dorg lambat jumpa ni bah…”

Dia duduk atas batu besar, cuba tenang.
Tiba-tiba, dari celah kabus, muncul satu suara.

“Kau hilang jalan kah, atau hilang kawan?”

Suara lelaki. Tenang. Tak terlalu dekat.

Lia terus bangun.

“kalau hilang kawan saya boleh cari lagi, ini saya tidak tau jalan suda"

Muncul satu bayang.
Lelaki, topi sukan, kamera tergantung leher, sweater kelabu.

“Nama aku Owen. Aku ikut group sebelah. Tapi aku nampak ko terpisah tadi.”

“Ko ikut aku dari tadi ka? Eh stalker kah ko?”

“Kalau stalker, aku inda bagi ko jumpa aku. Tapi sebab ko hilang, aku bagi bonus — suara dulu, baru rupa.”

Lia senyum senget.

“Ko pun banyak cakap juga untuk orang yang suka naik bukit.”

Owen hulur tangan.

“Kita turun sama-sama. Kabus ni main-main sudah.”

Lia pandang dia.
Dia rasa… dia kenal suara tu. Tapi bukan dari mana-mana.
Macam suara yang muncul… masa hati takut, tapi tak mau mengaku.

Dalam perjalanan turun, mereka diam.
Tapi peliknya, diam tu… selesa.

Dan dari situlah, semuanya mula.
Bukan sebab mereka rancang.
Tapi sebab Maragang pagi tu… bagi satu pertemuan yang tak pernah masuk dalam jadual mendaki mereka.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience