bab 22

Romance Completed 9940

'Terima kasih untuk para pembaca yang sudi mampir ke akun saya. Maaf kalau cerita kurang gereget atau cerita kurang berbobot ya saya masih amatir. Saya akan mencoba menghadirkan cerita yang baik meski saya bukan penulis profesional hehe ya sudah pokoknya terima kasih banyak....'

----------------------------------------------------------

Pernikahan berlangsung secara khidmat dan juga lancar. Pada awalnya Kevin sedikit kurang setuju dengan ide Eta tentang pesta kebun tapi janji adalah janji. Kevin tak sanggup lagi melihat tangis Eta dan tak sanggup melihat wajah gelisah sang istri. Sebuah taman sederhana milik saudara sepupu dari ayah Eta disulap menjadi sebuah pesta yang meriah.

Balon warna warni dipasang disetiap sudut taman, begitu juga pita warna putih dan ungu pastel juga dipasang di dahan setiap tanaman.

Saat ini Kevin tengah menatap sang istri yang sedang bercengkrama dengan saudaranya. Kevin sudah mengundang Mariana tapi si empunya nama tak kunjung datang, Kevin tak pedulikan lagi. Pagi ini ia ingin menikmati setiap momen penting dengan Eta.

"Ciee...yang udah sah", goda Bram. Tepukan tangan Bram di pundak Kevin membuat sang kakak sedikit terkejut.

"Hei, bro...", pandangan Kevin masih pada Eta saat menyalami Bram.

"Ya ampun bang, istrimu nggak bakal lari kok, tenang aja. Kamu melihatnya sampai nggak berkedip gitu".

"Bisa aja kamu", Kevin merangkul pundak Bram dan kemudian memeluknya.

"Terima kasih, udah relain Eta buat aku", goda Kevin. Mata Bram membulat sempurna lalu menepuk lengan Kevin lalu mereka tertawa bersama.

"Heem...", Ratna mendekati Eta dengan senyum menggoda.


Eta menengadah keatas saat itu kakinya digigit semut dan terasa gatal maka Eta berjongkok. Eta tersenyum melihat kedatangan Ratna. "Gimana rasanya menikah?", goda Ratna. Eta hanya tersenyum malu-malu, ia ingat bagaimana marahnya ia dengan sang mama tentang perjodohan. Kali ini Eta telah kalah dalam hal asmara, kata mama benar tentang jodoh ada di tangan Tuhan.

"Aku mengaku kalah deh", ujar Eta pura-pura memelas.

"Hahaha....nggak usah bilang gitu, aku senang kalau kamu bahagia", Ratna menggenggam jemari Eta.

Kevin mendatangi Ratna dan Eta dengan sigap Ratna meninggalkannya pengantin baru itu.

Eta tersenyum dan menggapai kedua tangan Kevin menatapnya seolah tak ingin berpisah lagi. Tanpa basa basi lagi Kevin memagut bibir Eta yang dipoles dengan lipstik warna pink pucat. Mencium lebih keras dan menuntut, Kevin membawa kedua tangan Eta melingkari lehernya mengangkat badan Eta sedikit lebih tinggi.

"I love you until death do as part", ucap Kevin.


*SELESAI*

maaf kalau cerita mirip-mirip dengan cerita lain tapi cerita ini murni ide penulis.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience