bab 5

Romance Completed 9940

selamat baca....

Eta harus mengalah demi karirnya, bagaimanapun Kevin memang berkuasa. Eta pasrah dengan keputusan Kevin, memang dari kelima novelnya Cinta Seputih Awan sangat laris tetapi belum ada rumah produksi yang mau meminangnya baru Kevin saja.

Eta menepati janji datang ke perjodohan agak malam. Kini ia duduk dengan wajah ditekuk, sang Mama heran dengan sikap Eta.

"Duh, anak Mama kenapa sih?", mama mencubit kedua pipi Eta.

"Nggak apa-apa Ma. Eta baik-baik aja kok", sangkal Eta. Ia mendengus pelan saat keluarga besarnya datang. Alfiano datang bersama istri dan anaknya, Rangga.

"Hai, kok sedih gitu. Gimana hasilnya sukses kan?", tanya Hani yang langsung duduk mendekati Eta.

Eta hanya menghela napas, ia langsung menangkup wajahnya dan menggelengkan kepala.

"Sukses sih tapi mungkin ending bakal beda sama yang ada di buku. Lagipula aku bisa apa sih Han. Cuma penulis amatir yang sedang mengejar karir dan sedang dijodohkan", cicit Eta. Hani yang mendengar pun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Akhirnya Hani beringsut menjauhi Eta menuju sang suami.

"Kasihan Eta, Mas. Memang harus ya dijodohkan gitu?", tanya Hani masih memandang adik iparnya.

"Aku juga nggak ngerti jalan pikiran Nenek, untung saja aku bisa berontak waktu aku dijodohkan", ujar Alfiano seraya tertawa kecil. Hani tak sabar segera mencubit pinggang suaminya.

"Ayo kita kesana sayang, tamunya udah datang tuh", dengan lesu Eta menuruti ajakan mamanya. Dari kejauhan tampak lelaki muda dengan wajah yang juga ditekuk harus tunduk pada nasehat orangtua berjalan gontai menuju restoran tempat ia dijodohkan.

"Halo, maaf kami sedikit terlambat kakaknya tadi lagi ada tamu", sang ibunda lelaki itu langsung duduk disebelah mama Eta.

"Ndak apa, ayo segera dipanggil anaknya", titah Nenek. Mama segera memanggil Eta dan menyuruh untuk duduk disebelah calon mertuanya.

"Bram ayo cepat masuk kamu kenapa sih, Mama malu nih", lengan Bram diseret oleh ibunya.Dengan langkah malas Bram menuju tempat yang sudah disediakan. Alangkah kagetnya ia saat bertemu pandang dengan Eta. Mereka berdua saling senyum tapi bukan senyum bahagia tetapi senyum jahil.

"Kamu udah kenal sama Bram, Ta?", senggol mamanya.

"Dia teman sekampus Eta, Ma. Nggak nyangka juga ya keluarga dia kenal sama nenek", bisik Eta pada mamanya.

"Itu namanya jodoh", mama Eta menepuk punggung tangan anak bungsunya. Hahaha!jodoh dari Hongkong, bukannya Bram udah punya pacar dan mereka berencana nikah bulan depan, Eta bermonolog. Saat Eta hendak berbicara sang nenek sudah membuka obrolan.

"Baik semua keluarga sudah berkumpul sebaiknya kita langsung bicarakan tanggal pernikahannya, bagaimana Eta?", tanya nenek tegas. Kedua mata Eta hanya mengerjap tak karuan. Seakan ia ingin memberi kode pada Bram untuk mencegah terjadinya pernikahan.

**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience