bab 14

Romance Completed 9940

selamat membaca.....

Eta tidak bisa memejamkan matanya, sekalipun dipaksa kedua kelopak sayu itu tak bisa tertutup. Pikirannya masih melayang dirumah Kevin. Obrolan mereka diselesaikan dengan kesepakatan untuk meneruskan hubungan ini sampai ke jenjang pernikahan. Eta tak habis pikir masih empat belas hari mereka menjalaninya masa iya langsung nikah. Sebuah pesan muncul di gawainya. Pesan dari Kevin membuat Eta tersentak dari tempat tidur.

Ia segera membuka dan membaca. Eta mengambil napas panjang, ia coba mencerna pesan yang dikirim Kevin.

Kevin ingin mereka berdua menghadap orang tua masing-masing untuk meminta restu. Eta masih belum mengerti alasan Kevin menikahinya. Apa mungkin hanya ingin melindungi ataukah ada perasaan cinta dihati Kevin. Apa iya seorang Kevin mencintai Eta.

Melindungi?...huh melindungi dari siapa, Eta mencibir saat ia mematikan ponselnya dan mencoba tidur.

Eta malah tidak bisa tidur dengan permintaan Kevin bebannya bertambah berat. Pagi-pagi sekali Eta bangun dan membantu asisten rumah tangganya.

"Eh Mbak Eta kenapa disini? Nunggu dulu di meja makan sebentar lagi selesai kok", ujar Mimin.

"Nggak apa Mbak, aku cuma ingin bantu masak", jawab Eta singkat. Mimin hanya mengangguk saja tanpa berani membantah, ia tahu karena Eta tidak suka dibantah.

"Sayang, ngapain kamu disini. Oya tadi Mama dapat pesan dari orang tua Kevin. Mereka akan datang pagi ini", Mama menatap Eta dengan wajah penuh tanya.

"Kok wajah Mama aneh gitu, kalau mau datang ya silahkan saja, kita mau masak kok. Ya kan Mbak?", jawab Eta santai.

"Oke semuanya Mama serahkan sama kamu, sekarang Mama mau merapikan meja makan", Mama mencium pipi Eta dan berlalu.

"Emang kita mau masak apa Mbak, adanya cuma ini", mereka berdua memandang ayam mentah dengan nanar. Eta menjentikkan jari tangannya. Lalu menulis di notes yang disediakan di atas lemari es.

"Mbak Mimin beli ini di warung Bu Santi nanti biar aku kasih instruksi harus masak apa, oke?", ujar Eta seraya mengulurkan jemarinya membentuk huruf o. Mimin mengangguk dan tersenyum sembari menunggu Eta mengambil uang ia mempersiapkan peralatan masak.

Eta menatap puas hasil masakannya. Cap cay kering tanpa daging, bihun goreng plus jamur kuping dan ayam kecap wijen. Semuanya dimasak dalam porsi besar, Eta menghembuskan napas pelan. Semoga Mas Kevin suka batinnya.

"Hanya ini?", tanya Mama heran.

"Iya kenapa, Ma?", Eta balik bertanya.

"Kevin akan melamarmu, Shayang", jawab Mama sambil tersenyum. Mata Eta melotot dan menutup mulutnya yang akan mengumpat.

"Ya udah nggak apa-apa nanti menu yang lain biar Mama pesan di cateringnya Bu Dina. Ayo kamu cepetan mandi tadi Mama udah telpon abang kamu, terus nenek juga mau datang". Mama menggiring Eta menuju kamarnya.

Eta masih saja bingung dengan perkataan Mama, benaran ya Mas Kevin mau melamar. Eta hanya menatap lemari tanpa memakai salah satu baju terbaiknya.

Apakah pernikahan kami nanti juga pura pura, batin Eta.

**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience