happy reading.....

Dan akhirnya Eta pergi bersama Mbak Ratna setelah perdebatan sengit antara suami dan Ratna. Permasalahannya sebenarnya sangat sepele orang tua Ratna akan datang dan suaminya bingung harus menghidangkan apa. Eta memukul keningnya saat editor cantik itu berkeluh kesah padanya.

"Are you ready?", tanya Ratna.

"Oke", Eta tancap gas mobil dan menuju rumah Pak Kevin. Sesampainya disana Eta kaget dengan suasana rumah produser itu.

"Kenapa sih Ta kayaknya kamu kaget banget?", tanya Ratna.

"Aku nggak mengira aja Mbak rumah dia kayak begini, ini pekarangan atau perumahan sih?", Eta masih tidak mengerti konsep yang ada di pikiran sang produser. Dua ketukan di pintu depan sudah dilakukan Ratna.

Seorang laki laki muda membukakan pintu untuk mereka, perawatannya yang tinggi dan berewokan. Eta lumayan kaget dengan penampilan produser itu dia pikir yang akan ditemui nanti bapak bapak paruh baya yang genit sama perempuan. Eta terkesima dengan pria yang seda duduk di hadapannya sekarang.

"Pak Kevin ini Eta dia penulis buku yang akan anda difilmkan", Eta masih diam saja padahal Ratna sudah menyenggol lengannya cukup kasar. Suara deheman yang keras membuyarkan lamunan Eta. Cukup berhasil juga, batin Kevin.

Kevin ingin mengubah akhir dari cerita tetapi Eta mendelik tak menyukai gagasan itu. Perdebatan pun tak terelakkan masing masing pun ngotot dengan visi mereka.

"Anda kan hanya membiayai bukan penulis roman!", seru Eta. Ratna menahan lengan Eta saat ia sudah tak tahan dengan sikap Kevin.

"Begini saja kita bikin dua versi saja bagaimana?", Ratna membuat solusi.

"Hah!!????", Eta dan Kevin sama-sama bersuara.

**