bab 9

Romance Completed 9950

Selamat baca...............

^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^

Sekali lagi Eta dibuat kaget dengan kelakuan produser muda itu. Kevin terlihat telanjang bulat saat Eta masuk ke kamarnya.

"Awww...Pak Kevin kenapa belum pakai baju??!!!!", teriak Eta. Kevin kaget dan langsung menutupi tubuhnya dengan bajunya.

"Kamu mau mengintip aku ya????!!!", Kevin balas teriak.

"Salah sendiri kenapa pintu nggak dlikunci", sangkal Eta.

"Keluar! aku ganti baju dulu", usir Kevin. Eta memutar mata jengah dan mendengus kasar. Ia memukul kepalanya pelan, harusnya tadi ia tidak lancang masuk. Mau bagaimana lagi ia sedikit bingung dengan situasi rumah Kevin. pintu dirumah itu.Eta kembali ke ruang tamu. Kevin tampak segar dengan memakai kemeja tipis warna biru muda dan celana kulot warna khaki. Eta menyadari bahwa Kevin terlihat mempesona dengan caranya sendiri. Mereka berpandangan secara tiba-tiba.

Eta berdehem untuk mengakhirinya, "Kira-kira Tante Sari suka makanan pedas nggak?". Lalu Kevin mengajak Eta menuju dapur dan menunjukkan semua bahan dan peralatan yang ada.

"Mama nggak suka pedas dan kuah yang bersantan", jawab Kevin singkat.

"Kalau Pak Kevin?". Kevin memutar tubuhnya menghadap Eta dan memegang pundaknya, "Sayang, jangan panggil aku dengan Pak. Aku berasa tua sepuluh tahun dari kamu".

Eta merasa panik dengan sikap Kevin tapi ia berusaha tenang dan melempar senyum tipis, "Lalu saya harus panggil apa?". Kevin tampak berpikir dengan mata menerawang ke arah luar jendela.

"Entahlah kamu bisa panggil, sayang atau babe atau mungkin honey bunny sweety?", kening Kevin berkerut. Ganti Eta yang berpikir, meski bersandiwara ia tak ingin terlalu total. Eta tidak ingin jatuh terlalu dalam. Karena sekarang ia sudah terjerat pesona Kevin Andreano.

"Dan satu lagi jangan menggunakan 'saya' jika kita bersama. Hal itu kurang mencerminkan kebersamaan kita", terang Kevin.

"Oke, Mas Kevin. Mas mau dimasakin apa?", panggil Eta seraya memakai celemek yang sudah tersedia di gantungan. Kevin sedikit tertegun dengan sebutan itu, matanya mengerjap dua kali untuk menyadarkannya bahwa ia menyukai sapaan dan juga suara Eta.

"Aku suka masakan pedas", Kevin berlalu dari pandangan Eta. Ia berpura pura memakai celemek dan mengambil pisau dari laci.

**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience