bab 17

Romance Completed 9940

Selamat membaca.......

Eta resah. Dalam dua menit Ratna mengiriminya pesan, tulisannya masih berhenti dijalan. Rasanya Eta tak sanggup menulis lagi, setelah Mariana tahu semua adalah sandiwara Eta merasa dunianya hancur. Bagaimana jika Mama dan nenek tahu bagaimana hati mereka. Eta mendesah pikirannya benar benar kalut.

"Dia menelponku kemarin malam", ujar Kevin singkat.

"Apa kita harus terus terang pada semua keluarga?", tanya Eta pasrah. Kevin menatap Eta bukan pandangan tajam tetapi pandangan kehangatan yang belum pernah ia berikan pada siapapun tidak juga pada Mariana. Eta menjadi salah tingkah, ia berharap bisa tenggelam ke dasar bumi.

"Kita tetap merahasiakan apa yang sudah kita sepakati, aku nggak mau membuat nenek sakit setelah mendengar sandiwara kita", Kevin duduk disebelah Eta.

Kevin mengambil tangan kanan Eta seraya berucap, "Bagaimana jika kita meneruskan sandiwara ini dan membuang surat perjanjian itu?", Kevin meremas tangan Eta.
Pandangan Eta terhadap Kevin mulai berkabut dengan sadar tangan Eta melingkupi leher Kevin. Ia memaksa Kevin mendekat pada wajahnya. Spontan saja bibir Kevin terdorong untuk mencium bibir . Eta melumat setiap inci bibir tipis perempuan itu, rasanya Kevin selalu rindu bibir Eta. Ah..Kevin tak menyangka perempuan seperti Eta yang membuatnya jatuh cinta. Saat Eta ingin melepaskan ciumannya, Kevin semakin memperdalam cumbuannya. Eta tersenyum sendiri dan mempererat pelukannya.

"Sepertinya aku makin mantap menikah sama kamu", ujar Kevin tulus. Senyuman merekah di bibir Eta, tapi ia urungkan kembali. Kevin kaget saat Eta mendorongnya pelan.

"Ada apa?. Kamu seperti khawatirkan sesuatu?", Kevin melihat perubahan mimik wajah Eta.

"Mariana bisa saja membuat aku khawatir", jujur Eta. Kevin menyandarkan kepalanya di sofa, menghembuskan napas panjang lalu menutup wajahnya dengan satu tangan.

"Kamu tahu sepupumu itu memintaku untuk membuatkan peran untuknya di film Cinta Seputih Awan", mata Kevin tertutup setelah berbicara.

"Apa Mas Kevin mau?", tanya Eta ragu.

"Om Gunawan sendiri yang memintaku, kamu tahukan siapa dia. Sepupumu juga bilang kalau bisa dia juga harus ikut ketika kami akan promosi film ke bioskop-bioskop", ujar Kevin. Suaranya terdengar putus asa. Kedua tangan Eta kembali merangkul pinggul Kevin.

"Beri saja dia peran Mas, mungkin Mariana rindu berakting", kata Eta seraya mempererat pelukan. Kevin terkejut mendengar penuturan Eta.

"Aku percaya sama Mas Kevin", Eta mendongak menatap kearah mata Kevin. Bibir Kevin tersenyum lembut. Kevin menangkupkan kedua tangannya di kepala Eta.

"Youre the best", Kevin kembali memeluk Eta. Ia yakin kali ini pilihan untuk menjadi istri terletak pada Eta.

**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience