bab 3

Romance Completed 9950

Semoga suka.....

Mama menangis tak karuan, Eta jadi bingung ambil sikap.

"Ma ini cita-cita aku, lagipula perjodohan kan bisa kapan aja. Iya kan?", mendengar ucapan putrinya tangis mama semakin kencang. Eta semakin kalut, dan hanya bisa terdiam. Setelah memberikan solusi dengan datang agak malam ke pertemuan perjodohan barulah mama bisa mengerti dan berhenti menangis. Pukul sebelas malam mata Eta tak kunjung tertutup.

"Halo, ini siapa sih malam malam telpon!" suara serak terdengar ketus.

"Ini Eta, Han. Sori aku butuh pendengar", Eta terdengar lesu.

"Waduh sori ya kamu juga ngapain hampir tengah malam gini nelpon segala", Hani mulai marah.

"Nggak jadi deh, kamu kayaknya capek banget", ujar Eta kesal.

"Jangan gitu dong penulis kesayangannya Hani, hehehe. Sori eike juga lagi suntuk nih mahasiswa aku banyak yang absen. Ada apa Ta?", ujar Hani lembut. Eta cerita semua mulai dari perjodohan dirinya sampai pendanaan untuk novelnya yang akan difilmkan.

"Kalau sampai besok kamu telat nggak jadi datang gimana?", tanya Hani. Tiba-tiba ponsel direbut.

"Udah malam besok telpon lagi!", Hani kesal dan merebut kembali ponselnya.

"Ini adik kamu yang telpon, eh sebentar ya Ta", Hani menyetel ponsel ke mode speaker.

"Ada apa sih, Han?. Kok suaranya krasak krusuk gitu?".

"Nggak kok lanjut deh", sela Hani.

"Ya aku belum tahu aja, kalau misal Mama marah terus Eyang juga Bang Vano juga ngomel didengerin aja deh". Hani terlihat kasihan dengan sahabat sekolahnya itu.

"Dia dengar kan?", tanya Eta dan Hani tahu maksud pertanyaan itu.

"Hehehe...Iya abang kamu dengar. Lalu besok mau pergi sendiri?".

"Temenin yuk Han?".

"Tapi..harusnya kamu pergi sama pihak penerbitan dong Ta, kan pastinya diajak ngomong masalah royalti juga", terang Hani. Eta mendesah pikirannya bertambah resah.

Apa yang harus dilakukan Eta dia benar-benar bingung.

**

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience