Part 2.

Romance Completed 17083

" Ash, I nak minta tolong boleh tak? I nak cari kerja. Tapi you tahu lah kan, zaman sekarang ni bukan senang nak cari kerja. So kalau office you nak pakai orang, boleh bagi dekat I " .

Ashraf mengangguk.

" Boleh. Kebetulan I nak cari P.A baru " .

" Haa elok sangatlah tu Mel. Kerja jer lah dengan abang Ash " sampuk Zulaikha.

" Thank you so much guys " .

Amelia memandang ke arah pasangan suami isteri di hadapannya itu. Seandainya dia juga bahagia seperti mereka. Zulaikha memang benar-benar beruntung kerana memiliki Ashraf. Lelaki itu melayaninya bagaikan seorang puteri.

" Bila lah aku nak dapat suami yang baik macam Ash ni kan ".

" Alah kau ni Mel, nanti jumpa lah tu " .

" Insya Allah. Doakan aku " .

" Mestilah. Selalu aku doakan " .

Ashraf hanya menjadi pemerhati. Zulaikha memang benar-benar rapat dengan Amelia. Sejak di bangku sekolah lagi mereka berkawan. Sehinggalah sekarang. Suka duka semua dilalui bersama.

" Sayang tengok cerita apa tu? " soal Ashraf.

Punggungnya dilabuhkan di sebelah Zulaikha.

" Drama ni. Sweet jer bang. Kisah pasal keluarga bahagia " .

" Keluarga kita pun bahagia jugak sayang " .

Zulaikha tersenyum kecil.

" Abang " .

" Ya? " .

" Kan best kalau kita ada anak. Abang suka tak? " .

Ashraf menggenggam erat tangan Zulaikha.

" Sayang, siapa jer yang tak suka bila ada anak. Semua orang suka. Kita kena sabar menanti. Yang terbaik akan datang lewat. Mungkin belum rezeki kita. Lagipun baru 2 tahun kita kahwin kan " .

" Abang tak kisah ke Zu masih tak mengandung? Masih tak dapat bagi abang anak " .

" Abang tak kisah. Abang memang nak anak. Tapi kalau dah belum rezeki, nak buat macam mana. Kita sabar jer lah menanti. Kita doa banyak-banyak ya " .

" Abang tak menyesal kahwin dengan Zu? " .

" Sayang cakap apa ni? Abang tak pernah menyesal langsung tau. Langsung tak. Dah belum rezeki sayang. Abang tak kisah kalau Allah masih belum kurniakan kita anak. Yang penting, sayang ada di sisi abang. Itu pun dah cukup " .

" Terima kasih abang. Zu sayang abang sangat-sangat " .

" Abang pun sayangkan Zu. Abang tak tahu macam mana hidup abang tanpa Zu " .

" Zu pun. Semoga rumah tangga kita kekal selamanya ya abang " .

" Insya Allah sayang. Sayang kena kuat. Pedulikan mulut-mulut yang mengata kita. Allah tahu bila masa yang tepat untuk bagi kita zuriat " .

Bukannya Ashraf tidak tahu, apabila pulang ke rumah saudara-mara. Zulaikha sering ditanya bila hendak mengandung. Apa dia lupa rezeki itu Allah yang beri.

Zulaikha menyandarkan kepalanya di dada Ashraf. Dia bersyukur dapat suami seperti Ashraf yang sangat memahami dirinya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience