Seorang pria yang termenung sambil menatap ke jendela yang sangat tinggi dan lebar yang menampilkan langit malam dengan sejuta bintang,wajahnya tampak kaku tidak seutas senyum pun dibibirnya bahkan ruangannya sekelam malam,sakit ditubuhnya kini telah berkurang berkat cairan yang berada digelas yang dia pengang.
Seorang pria dan wanita lainnya menemaninya diruangan itu,dibalik wajah beku mereka tampak melihat pria yang terduduk dibalik meja yang besar,mereka hanya berdiri seperti seorang pengawal yang siap menerima perintah.
"apa anda masih merasa sakit tuan?"tanya pria disamping wanita itu dengan hormat.
"tidak"ucapnya dingin tidak memandang orang dibelakangnya dan hanya menikmati langit malam bersama sesuatu dibenaknya seakan menunggu sesuatu.
"Apa kami harus membunuh wanita itu?"tanya wanita disebelah pria tersebut,entah dia merasa cukup geram dengan wanita yang dimaksudkannya tadi.
" tak perlu,akan aku buat dia bungkam dan melupakan apa yang dilihatnya"ucap pria yang duduk itu yang merupakan Arion de cabello,dia memejamkan matanya saat mengingat wanita yang membuat hidup tenangnya selama 400 tahun ditempat ini kini membawa masalah dan kesialan untuknya,ya sudah 400 tahun tak terasa dia hidup diplanet yang bernama bumi ini.
"Tapi dia melihat tubuh anda bersinar dan ada kemungkin dia akan memberitahu orang lain"ucap Khataniel tenang dan sedikit tidak terima jika tuannya menolak untuk membunuh wanita itu bahkan bukan pertama kalinya mereka membunuh orang lain yang berani mengetahui rahasia mereka walau secara tidak sengaja,Kathaniel,Arion dan Zeena bukanlah bersaudara untuk menutupi rahasia sebenarnya mereka menyamar sebagai manusia biasa hingga waktu yang mereka tunggu tiba.
"Diam atau kepalamu akan kulempar dikandang buaya"ucapnya dingin dan tersirat intimidasi dalam perkataannya bukanlah pertanyaan,Arion tidak terlalu suka bila ada yang membantah perkataannya,tadi pagi tangan hingga dadanya menghilang dan mengluarkan cahaya kemudian dia pergi memcari tempat dimana tidak ada orang lain disana dan mengira toilet itu kosong hingga dia harus bertemu dengan wanita bodoh,wanita itu pasti sudah curiga dengan dirinya yang tiba-tiba menghilang,lebih baik dia menghilang daripada wanita itu berteriak memanggil orang lain.
"Maaf tuan,jika itu keputusan anda tidak mau membunuh wanita itu,kami tidak akan menyentuhnya tanpa perintah anda"ucap Zeena hormat mengantingkan Khataniel untuk berbicara dan Arion cuma menganguk sedangkan Khataniel memandanginya seakan bertanya,Zeena tidak mau ada perdebatan panjang yang berujung tuannya akan marah.
Tempat ini bukanlah rumahnya dan menganggapnya sebagai tempat pengusingannya untuk sementara,sudah 400 tahun tidak terasa bagi Arion untuk hidup dibumi, kini umurnya sudah mencapai 507 tahun bagi orang manusia biasa mereka akan menganggap Arion masih berusia 20 tahunan,pengusingannya adalah yang paling dia benci selama ini dan alasannya hanya mereka yang tahu.
"Tubuh kita tidak mampu bertahan lama lagi ditempat ini"ucap Khataniel dengan sopan,mereka tinggal dibumi bukan berarti tidak memiliki resiko sama sekali walau mereka sangat kuat tapi tubuh mereka tidak dapat beradaptasi dengan baik dibumi,kadang tubuh mereka akan bersinar dan menghilang sementara waktu dan sangat membutuhkan banyak inti sari kehidupan dari alam walaupun sudah memiliki obatnya tubuh mereka akan tetap menghilang lagi hingga ketahap yang paling parah yaitu kematian.
"Kau benar dan itu berarti sebentar lagi semuanya akan berakhir"ujarnya dengan nada menyeringai,ada maksud tertentu diucapanya dan dia sedikit melirik keKhataniel dan tampak Khataniel mengangguk seakan mengerti maksud tuannya.
"Pergi!!,biarkan aku sendirian sekarang"perintahnya dia tidak ingin diganggu,tubuhnya butuh waktu untuk sembuh,sudah beberapa kali tubuhnya bersinar dan menghilang dahulu hanya tanganya kini sinar itu merabat kedadanya.
"Dan cari tahu siapa Dandelina Gurent,Zeena pergi dan lihat apa pria bodog itu sudah membusuk!!!
"ucap Arion dengan tegas,tanpa harus membaca pikiran mereka dia sudah tahu bahwa para penjaganya sangatlah setia,dua tahun lalu seorang dokter manusia yang mencoba menolongnya tapi berakhir dengan kondisi mengerikan dan ditemukan didepan rumah sakit dengan kepala yang pecah,orang lain mengira dokter pria itu mati karna bunuh diri atau jatuh dari atap rumah sakit.
"Baik tuan,jika anda memerlukan kami ingat kami akan berada disekitar anda"sahut Zeena dan Khataniel bagaikan sebuah robot tanpa nyawa dan sangat dingin,mereka tidak benar-benar pergi tapi hanya bersembunyi atau berdiri didepan pintu,mereka bisa mendengarkan orang lain bahkan dari jarak yang sangat jauh,tubuh mereka sanggup mengangkat beban yang berat,berlari dengan cepat hingga radius 1 kilometer per menit,kepintaran meraka diatas rata-rata bahkan orang lain menganggap mereka Genius terbukti dari beberapa cabang perusahaan,pertambangan, perkebunan serta kampus atas nama mereka dan yang dapat membaca pikiran orang lain hanyalah Arion bahkan Arion bisa mengerakkan benda tanpa harus menyentuhnya,kekuatan Arion sangatlah kuat dan hanya Ayahnya yang dapat menandinginya.
Dia tahu apa yang harus dia lakukan tanpa membunuh wanita yang bernama Dandelina,wanita bar-bar yang selalu mengoceh tentang dirinya dan Arion selalu muak saat membaca pikiran wanita bodoh itu,dia tidak akan membunuhnya bukan karna dia tidak mampu atau kasihan karna dia ingin memberikan kejutan kecil kepada Dandelina,Arion tidak suka mengotori tangannya dengan darah menjijikan dan dia begitu menikmati mereka sendiri yang meminta kematiannya.
Kini dua penjaga setianya sudah pergi walau hanya bersembunyi,Arion menghela nafasnya entah kapan penungguannya ini berakhir dan kemudian meletakkan gelas itu kemeja setelah menyesapnya dalam satu tegukan hidupnya selalu tenang dan damai bila ada penghalang para pengajanya akan membunuh mereka tanpa Arion harus mengerahkan kekuatanya,setiap penjaga diLuyten selalu hormat dan menjalankan perintah dengan baik bahkan perintah itu harus membunuh diri mereka sendiri dan itu merupakan suatu kebanggan tersendiri pada mereka,itu salah satu hal yang membuat Arion kagum dan menyukai Luyten dibandingkan kemajuan teknologi mereka yang sangat maju.
Baju kemeja berwarna hitam tampak senada dengan celana yang dipakai bahkan senada dengan emosinya sendiri,Arion tidak pernah membiarkan orang lain melihat senyumnya,air matanya saat dia rindu rumahnya karna dia tidak ingin dianggap lemah bahkan penjaganya sendiri tidak pernah melihatnya hanya raut dingin dan aura mencekam yang dia perlihatkan kepada orang lain ,ruangan gelap ini yang merupakan tempat privasi baginya tidak seorangpun yang boleh masuk disini keculi atas izinnya atau mereka harus kehilangan dua bola mata mereka sendiri sebagai tiket untuk masuk keruagannya,tempat ini bukannya tempat privasinya tapi tempat dia juga menyimpan barang-barang rahasia tetang tempat tinggalnya,maka para pembantu tidak diizinnkan masuk apalagi mendekatinya bahkan mereka takut hanya untuk sekedar melirik saja.
Dia berjalan mendekati telekop yang cukup besar yang berada dibalkon ruangannya kemudian dia sedikit menunduk mengarahkannya pada sebuah bintang tampak seutas senyum samar dibibirnya namun tidak ada seorangpun yang melihatnya.
"pronto todo termina"gumamnya setelah puas melihat bintang kecil itu kemudian meninggalkan ruangan itu dan menutup pintunya setelah melihat sekilas tempat dimana dia banyak menghabiskan waktunya disini.
Bintang kecil itu adalah Planet itu yang merupakan asalnya,jika dilihat dari bumi tampak seperti sebuah bintang bagi orang yang tidak tahu.
Jika Arion tampak biasa saja Dilain tempat seorang wanita meringkuk dalam selimut memcoba menyakinkan dirinya sendiri bahwa itu cuma imajinasinya dan seorang Pria paruh baya yang mengeram kesakitan diruang bawah tanah serta seorang wanita yang menyiksa habis-habis pria tua itu tapi tidak berniat membunuhnya.
Share this novel