Sinar mentari yang menembus kaca bening ketika tirai tebal yang menutupinya ditarik sekitika oleh seorang pemuda yang tersemyum kecil menatap saudara perempuannya yang tertidur nyenyak seperti beruang mungilnya sedang tertidur manis disarangnya.
"Lina!woii bangun mau sampai kapan kamu mau tidur?"omelnya sembari menarik selimut adiknya yang sulit terbangun sudah seminggu adiknya ini mengurung diri dikamar membuatnya dan keluarganya jadi cemas mengkhawatirkannya.
"Hmm...Lina capek kak.kak dilo enggak usah gangguin Lina" menarik
Selimutnya dari kakaknya tapi kakaknya tentu saja tak mau mengalah,dia sudah muak melihat adiknya terus terusan merenungi ibu mereka yang telah tiada.
"Dasar kebo!bangun gih kakak mau kuliah nih"kesalnya tapi tidak ada repon sama sekali dari adiknya membuatnya jengkel kemudian mengendong paksa adiknya seperti karung.
"Kak dilo mau ngapain sih lepasin Lina kak"jerit Lina sambil meronta memukul punggung kakaknya sayangnya kekuatanyaa tak sebanding dengan kekuatan kakaknya Deleon.
"...."
Kenudian Leon membawa Lina kedalam kamar mandi membuat Lina semakin menjerit minta tolong ketika melihat bathroomnya yang sudah terisi penuh oleh air.
"Diam berisik"omel Leon
Byur!byur!
"KAK DILO!!!"teriaknya saat kakaknya dengan teganya melemparnya kedalam bathroom membuatnya basah kuyup.
"Hahahahha....udah kamu sekalian mandi aja,selamat mandi adik kakak"ejeknya dengan wajah bikin jengkel kemudian menutup pintu kamar mandiku.
"Oh my good,dasar buntalan gualali"gumamnya mengejek rupa kakaknya saat masih kecil yang begitu gendut dan mengemaskan.
*******
"Selamat pagi"ucap menatap ayah,paman,bibi serta nenekku dengan lembut yang berada dimeja makan dan mendelik sinis kepada kakaknya yang tampak santai tak peduli sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Selamat pagi princes Ayah yang tumben udah bangun"jawab Ayah membuatku sedikit cemberut,Ayahku bernama Theodore Gurent Dia seorang pengacara ternama dispanyol walaupun jadwalnya selalu sibuk ia tetap meluangkan waktunya untuk anak dan istrinya bahkan Ayah setiap bulan bolak balik spanyol keparis untuk menemuiku,Wajah tampan tinggi 187 cm dan tubuh Ayah yang proposional membuat Ayah cukup banyak dikagumi oleh wanita kadang membuat ibu cemburu saat Ayah didekati banyak wanita cantik.
"Selamat pagi nak kamu udah baikkan?"tanya paman seraya menatapku.
"Kamu duduk dulunya makan bareng kami"ucap bibiku mengalihkan pandanganku dari paman.
"Wah ini pasti bibi yang masak"kekehku menatap makanan yang tersaji dimeja makan.
"Selamat pagi kebo kakak"ucap kakakku Dilo yang duduk dekatku.
"Ckck udah kaudalwarsa baru yahut"delikku kearahnya.
"Heheh...Emang ucap salam ada tanggal kaudalwarsanya?"ejek
"Buntalan gulali"gumamku tapi masih kedengaran oleh kakak.
"Walaupun buntalan gulali juga banyak yang suka"narsisnya cukup keras mengundang tawa kecil dari anggota keluargaku,pasti sengaja menyingguku karna enggak pernah pacaran,ckck!
"Udah-udah makan gih kamu juga Leon nanti telat Ayah juga yang harus repot kekampusmu"omel Ayah yang tampak bahagia aku sedikit bersyukur seridaknya Ayah sudah tidak terlalu sedih.
"Hahah...denger tuh kak jangan ngerepotin Ayah terus"sahutku.
"Kaya Deleon pernah ngerepotin Ayah sampai Ayah kekampus Leon aja"sewotnya tak terima.
"Hahah ...sabar"tawa neneknya dan juga yang lainnya yang tega melihatnya dibuly.
Keluarga mereka kini mulai meredam dari duka akan kepergian Sarah Gurent selamanya dan mulai terasa kehangatan setelah badai yang akan membekas selamanya.
Ruang makan yang cukup besar dengan dekorasi sederhana namun elegan dan mewah,mereka mulai makan tanpa ada obrolan apapun sesuai dengan kebiasaan keluarga itu yang melarang perbincangan saat makan.
"Paman,bibi dan nenekmu bkal pulang keparis besok"ucap pamannya setalah menenguk minumannya sampai tandas.
"Lina mau ik-"ucap Lina yang terpotong oleh suara Ayahnya.
"Kamu mulai hari ini tinggal bareng Ayah dan kakakmu,Ayah dan joe sudah membicarakan ini nak"sahut Ayahnya tegas namun masih tersirat kasih sayangnya.
"Kenapa Lina tidak boleh tinggal dirumah nenek?"tanyanya kebingungan.
"Hah...Ayah pengen ngurus kamu lagi kaya dulu pas ada Ibumu,Ayah bukan maksa kamu buat tinggal bareng Ayah tapi Ayah pengen bareng sama Princes Ayah lagi"ujarnya ,Lina tahu kl Ayahnya merindukan sosok ibunya walau tak terlihat jelas mungkin dengan tinggal lagi dengan Ayahnya dapat mengobati dan jadi penopang buat Ayahnya.
"Hmm....Lina mau nemenin Ayah,Lina enggak mau lihat Daddy hero Lina kesepian"angguknya setuju tinggal bareng lagi dengan keluarga kecilnya yang sudah tidak utuh.
"Makasih ya anak Ayah"ujarnya Ayah
"Oh astagah Leon telat" "ini gara-gara Ayah sih yang bikin drama lagi dimeja makan"gumamnya yang kesal.
"Ckck kamu telat kok jadi Ayah yang disalahin"sewotnya dan mereka yang melihat hanya geleng-geleng kepala melihatnya kecuali para pelayan yang mulai merapikan meja makan karna takut tidak sopan sama majikannya.
"Yaudah Leon pamit ya,Asslamulaikum"pamitnya sambil menyalmi keluarganya satu persatu kemudian berlari menuju keluar rumah dan menaiki mobil kesayangannya lamborghini keluaran terbarunya urus berwarna keemasan tapi sederhana dengan harga sampai dibandrol seharga 2,9 miliar
Leon pun pergi melajukan mobilnya diatas rata-rata tanpa takut menabrak orang lain, tentu saja jarang ada orang karna kawasan rumahnya hampir disebut terpencil jauh dari halayak orang
Share this novel