Sesuai perkataan author dikoment bagian part 13 sedikit revisi,bagi yang duluan membacanya pasti tahu perbedaannya nanti,author telat updet karena sedikit sibuk.
*********
Wajah mengerikan dibalik topeng tampannya seakan dapat menjebak wanita manapun yang melihat parasnya yang hampir mendekati kata sempurna ,namun pria itu tidak membiarkan siapapun menyentuh dirinya secara sembarangan,sikap dingin dan tegasnya tidak dapat menunjukkam siapa sebenarnya dirinya,ada ribuan teka-teki dalam sejarah hidupnya.
Lukisan tua yang entah sudah berumur ratusan tahun terpajang disebuah ruangan gelap,sudah beratus tahun lukisan cantik itu ditutupi oleh sebuah tirai sutra nan indah,tidak ada yang berani membuka tirai itu kecuali pria yang kini terduduk dibalik meja,mata sekelam malam itu menatap tajam sebuah lukisan tua yang terpampang di dinding.
Lukisan dengan gambar seseorang dengan baju baja perang serta alat panah dibahunya dan pedang ditangannya,tatapan pria itu tetap datar tidak ada ekspresi diwajahnya sama sekali ketika melihat seseorang dalam lukisan itu,360 tahun yang lalu orang itu pernah berarti dalam hidupnya bukan karena dia mencintai wanita cantik itu tapi ada suatu alasan, wanita itu sedikit berarti dalam hidupnya.
"Sudah lama sekali kita tidak bertemu"pria itu seakan bicara pada lukisan tersebut, seakan lukisan itu hidup,bukan wanita itu yang paling dia inginkan tapi benda yang berada dileher wanita itu..... sangat berarti bagi Arion De Cabello,pria itu tersenyum sinis kemudian tatapannya menuju kesebuah tirai yang tergeletak dilantai,tirai itu melayang seperti terbang diudara dan menerapa lukisan itu,hingga lukisan itu harus tertutup oleh tirai lagi setelah sekian lama baru terbuka.
Pakaian santai dengan kaos putih dan celana panjang berwarna hitam,Arion berdiri kemudian berjalan untuk mengambil salah satu buku, yang berada dirak yang paling tinggi yang hampir mencapai langit-langit ruangan itu,tangannya terangkat keatas ketika sudah berada didepan rak bukunya serta kepalanya mendongak keatas,mata hitamnya seakan bergerak dan terkunci pada satu titik yaitu buku kuno ,tidak perlu bersusah payah mengambil buku yang setebal 25 cm,buku itu sendiri yang berusaha keluar dan ketika sudah sampai diujung rak, buku itu terjatuh kebawah hingga sampai ketangan Arion.
Kemudian Arion berjalan kekursinya kembali sambil membawa buku kuno yang sangat tebal,entah buku apa yang digenggam oleh pria itu,sofa empuk berbahan kulit dan bulu halus menjadi menjadi sandarannya untuk membaca.
Buku kuno yang berisi ribuan sejarah sebuah tempat yang sudah hampir puluhan kali Arion membacanya,dia sangat menyukai buku kuno itu walau terlihat membosankan karna tak memiliki gambar satupun,dia tetap membacanya.
Tak terasa lembaran demi lembaran sudah dia lewati,waktu berjalan begitu cepat,tangannya terhenti
Ketika ingin membuka lembaran baru lainnya,telinga yang sangat peka dapat mendengar suara seseorang meringis kesakitan dari bawah kamarnya,entah suara milik siapa itu,dia memejamkan matanya berusaha menelusuri suara itu,matanya terbuka dengan senyum devil yang mematikan.
*********
Gadis mungil yang merasa gelisah dalam tidurnya,entah sudah berapa hari gadis itu berada dalam mimpi buruknya,angin malam menerpa kulitnya hingga mengusik tidur nyenyaknya,matanya mengerejap beberapa kali dengan mengosok ringan kedua kelopak matanya.
"Akh"dia meringis kesakitan ketika merasakan punggung dan kakinya terasa sakit,dia bersandar kemudian memandangi dan memegang luka dibahu dan kakinya,sekarang dia ingat,dia masih berada dirumah pria kejam itu,pria yang dengan kejamnya memanah bahu dan kakinya serta melemparnya dari bangunan rumahnya,dia meringis ketika melihat bahu dan kakinya diperban.
"Shttt....Akh"ringis Lina ketika berusaha turun dari ranjang,kakinya terasa sakit ketika dia berusaha berjalan namun malah terjatuh dilantai.
Tidak!! dia tidak boleh berada dirumah ini,dia harus pergi dari pria itu,tapi tubuhnya belum sembuh total dan dia kesulitan untuk berjalan,setelah tubuhnya sudah pulih dia akan keluar dari rumah ini secepatnya, apapun yang terjadi.
"Ibu....Lina rindu Ibu"gumamnya ketika berbaring diatas kasur,niat awalnya yang ingin kekamar mandi malah batal karena kakinya terlalu sakit untuk berjalan.
Seketika matanya terpejam menyambut kembali alam mimpinya,tak lama setelah itu seorang pria keluar dari persembuyiannya,dari tadi pria itu mengawasi gadis mungil diatas ranjang,ketika gadis itu terjatuh dia ingin menonlong namun egonya lebih tinggi dibanding rasa ibahnya.
Pria itu berjalan kearah gadis yang kini terselimuti dalam selimut hangat,gadis itu tampak seperti bayi mungil yang mengemaskan ketika tertidur,dengkuran halus dan nafas teratur tertepa diwajah Arion,ketika pria itu sedikit membungkuk untuk melihat wajah gadis yang sudah dia sekap selama 5 hari.
"Ibu...hiks...Ibu.."Arion mengangkat wajahnya kembali ketika gadis didepannya mengigau tak jelas namun dia masih bisa tahu apa yang diucapkan oleh gadis itu.
Tangan besar dan kekar Arion terjulur menyentuh dahi Lina,tangannya menangkap rasa panas yang menyengat dan gadis itu terus mengingau tak jelas lagi dengan mengucapkan nama Ibunya yang sudah meninggal,Arion berjalan dengan santai dan masuk kedalam kamar mandi meninggalkan gadis itu sendirian.
Kini tangan Arion berisi air dingin dan handuk kecil,kemudian dia duduk didekat Lina kemudian memeras handuk itu setelah mencelupnya ke air dingin,diatas menaruh handuk itu didahi Lina.
Mata Lina terbuka ketika merasakan rasa dingin didahinya,matanya sedikit buram namun dia dapat melihat jelas seorang pria sedang mengobatinya,terlintas dibenaknya bahwa pria itu adalah Arion,dia sedikit mengeleng lemah tidak mungkin pria kejam berhati dingin itu mengobatinya setelah menorehkan luka ditubuhnya.
Dia kembali memejamkan matanya yang seperti tak ingin terbuka lebih lama lagi,hingga rasa kantuk menyerang tubuh gadis malang yang tertidur diatas ranjang,tubuh Lina masih lemah dan kini tubuhnya sedikit demam,dia merindukan Ayah dan Ibunya serta kakak bawelnya.
Arion melihat tubuh Lina yang kini terserang demam hanya memasang wajah datar,dia dapat mendengar gadis itu meringis kesakitan namun dia tak langsung menemui Lina,entah kenapa disisi lain tidak suka Lina meringis kesakitan dan disisi lainnya dia suka gadis itu menderita olehnya.
tidak ada suara yang keluar dari mulut Arion,hanya bibirnya yang mengumamkan dua kata yang tidak jelas 'siapa kau',dahi Arion sedikit berkerut kebingungan,ada sesuatu dipikirannya yang didapat diketahui.
Kakinya melangkah keluar balkon setelah melihat gadis itu,dia hanya datang melihat gadis itu sebentar kemudian pergi untuk suatu urusan, yang harus dia cari tahu.
******
Perusahaan besar yang bergerak dibidang teknologi yang sangat diincar oleh banyak orang yang ingin bekerja disana bahkan para pengusaha berlomba-lomba ingin bekerja sama diperusahan yang bukan hanya berjalan dicabang teknologi namun berbagai cabang seperti pertambangan, makanan,pariwisata,pendidikan dan cabang lainnya,bahkan perusahaan itu sangat berpengaruh dibidang politik.
Disebuah ruangan yang merupakan tempat bagi orang yang cukup penting diperusahaan ini,terdapat dua pria yang sedang membahas suatu masalah dengan serius.
"Kenapa anda sangat lama?"pria itu menatap datar pria yang baru datang disebelahnya,sudah lama dia menunggu pria dengan aura kegelapan itu.
"Dimana?"ucap Arion seolah tak mempedulikan pertanyaan Khataniel yang berada dibelakangnya,Khataniel yang sedari tadi memandangi tubuh belakang tuannya kemudian berdehem,Arion tak suka basa basi jika menyangkut hal penting baginya.
"Benda itu berada ditangan tuan Zurendo,Kobayashi Zurendo"Arion tersenyum sinis mendengar hal itu,tanganya terkepal kuat dengan rahang mengeras,seakan sangat mudah baginya meremukkan tubuh seseorang.
"Siapa dia?"dia tidak mengenal orang yang disebut oleh Khataniel,namun dia yakin orang itu bukan berasal dari Spanyol.
"Dia milyader dari jepang yang akan bekerja sama dengan kita besok"ujar Khataniel yang melihat punggung tuannya,yang sedang menghadap kearah dinding ruangannya ,yang tembus pandang hingga tuannya dapat melihat dengan jelas keadaan kota Sevilla dari ruangan kerjanya yang berada dilantai 71,dengan interior elegan dan mewah yang didomonasi warna blue dark sedangkan ruangan tuannya berada dilantai paling atas,jika ingin menghitung berapa lantai perusahaan ini itu ,akan membutuhkan waktu sehari penuh untuk menghitungnya.
"Atur rapatnya, besok Aku yang akan menemuinya"
Sahut Arion dingin,sudah lama dia tak bekerja diperusahaannya,dia memerintahkan Khataniel dan Zeena yang menjalankan seluruh bisnisnya ,sedangakan Arion hanya ingin merasakan kedamaian setelah masa itu, sambil menyamar menjadi Mahasiswa biasa dikampus miliknya sendiri,sudah hampir beberapa kali dia menjadi seorang Mahasiswa dengan nilai menakjubkan,dengan IQ 298 yang hampir mencapai angka 300 dia dapat dengan mudah menjadi apapun yang dia inginkan,kapan dia masuk kampus itu tergantung dirinya bahkan dia dapat keluar masuk kampus seenaknya.
"Baik tuan,berkasnya akan ada dimeja anda besok pagi"ucap Khataniel dengan sopan namun tak tersenyum sama sekali,Arion mengangguk sekila,pakainya tetap sama dengan yang dia pakai dirumah.
"Dan Tuan...sepertinya Theodore Gurent mulai mencurigai kita yang menculik putrinya"Khataniel mendapat informasi dari salah satu informannya, bahwa tuan Gurent mencari tahu keberadaan putrinya, melalui salah satu detektif serta orang suruhan dan sepertinya pria tua itu mendapatkan informasi keberadaan putrinya Dandelina Gurent walau tidak terlalu jelas dan mulai mengarah kepada mereka, Khataniel bukannya takut mereka akan tahu namun itu cukup menjadi masalah buat mereka karena Theodore Gurent bukanlah orang sembarangan
"Biarkan saja,jika dia ingin bermain denganku maka dia harus menaruh nyawa sebagai taruhannya dan lihat siapa yang akan mati duluan"tuannya terlihat sangat kejam ketika tertawa kecil,lebih baik Khataniel melihat pria didepannya bersikap dingin daripada tertawa,itu bukan pertama kalinya tuannya tertawa,terakhir kali Arion tertawa esoknya wali kota Sevilla tergantung dialun-alun kota dengan badan tertancap diatas menara.
' membangunkan iblis yang tertidur berarti berada ingin berada dineraka'
Setiap penganggu dilangkahnya akan dimusnahkan dengan tangannya atau tangan kedua orang kepercayaannya.
Semuanya berubah ketika Sinar kecil itu kembali lagi, keluar dari tubuh keduanya dengan tempat berbeda,ketika mereka melihatnya cahaya itu dengan cepatnya merambat kebagian tubuh lainnya.
"Akh!!!"Arion dan Khataniel tiba-tiba mengeram kesakitan ketika tubuh mereka mengeluarkan cahaya putih yang menyilaukan,kedua pria itu berusaha berdiri dan menahan rasa sakit yang seakan membakar tubuh mereka berdua,cahayanya itu selalu datang kapanpun dan dimanapun.
"Tuan tunggu se-sebentar, saya akan membawa obat itu kemari"setelah mengucapkan itu Khataniel langsung menghilang dan entah pergi kemana sedangkan Arion kini dia terduduk dikursi milik Khataniel,dia memejamkan matanya,dia benci saat tubuhnya bersinar lagi dan sekarang sinar itu merambat kedua kakinya,dia mengeram marah dan merintih menahan rasa sakitnya.
Prang!
Semua benda diruangan itu terlempar dan hancur,ruangan itu sangat berantakan, semua barang serta sofa dan lemari terbanting dilantai dengan sangat keras seolah ada kekuatan sangat kuat yang tidak terlihat membanting semua benda itu kecuali kursi yang diduduki Arion yang tidak terbanting .
'Sialan aku harus cepat mendapatkan kalung itu'
Arion benci ketika terlihat lemah seperti ini dan harus membutuhkan obat jika tidak rasa sakit itu akan terus mambakar dirinya tanpa bekas luka,benda itu.... adalah sebuah kalung yang memiliki batu emerald berwarna hijau tua.
Kalung itu harus secepatnya harus ia dapatkan sebelum semuanya terlambat,bagaimana pun caranya dia harus merebut benda itu,benda itu adalah miliknya dan pasti akan kembali ketangannya.
Share this novel