Part VIII

Romance Series 2996

Ruangan kelas yang sangat luas seperti aula tapi bersih dan teratur didalamnya walau kelasnya agak suram dan tidak berisik,ini sangat berbeda dengan kampus lamanya diParis tempat ini mahasiswanya lebih teratur dan disiplin,saat melihat mahasiswa lain yang akan menjadi temanya saja ia sudah tahu kalau tempat ini cukup hmmm beku entah kata apalagi yang harus nyatakanya saat melihat Mahasiswa lain yang hanya diam dan menunggu pelajaran baru.

"Selamat pagi anak-anak!"ucap Dosen Khate dan menaruh buku-buku cetak tebal diatas mejanya,Lina yang tampak gugup berdiri depan banyak mahasiswa lainnya dan hanya menunggu instruksi dari Dosen barunya,banyak mata yang memandang Lina kebingungan.

"Owh iya perkenalkan ini Lina,dia Mahasiswa baru dijurusan ini"ucap Dosen Khate yang berjalan mendekati Lina  dan meminta Lina memperkenalkan dirinya didepan teman barunya.

"Hai..hmm namaku Dandelina Gurent,kalian bisa memanggilku Lina dan ya aku Mahasiswa baru disini ,semoga kita bisa menjadi teman akrab"sambutnya ramah dan agak cangung melihat teman-teman baru didepannya,dia rasanya ingin lari kelas dan tengelam dilaut sungguh susasana ini membuatnya mati rasa.

"Sekarang kamu bisa turun dan duduk disana dekat Arienda"tunjuk Dosennya kemudian Lina berjalan menuju dekat gadis yang tampak riang itu,Lina yang dapat mendengar bisikan kecil dari teman baru dikelasnya hanya dapat tersenyum menangapi opini mereka tentangnya hingga dia cukup dikagetkan dengan suara wanita yang akan menjadi teman duduknya.

"Hai Lina nama aku Arienda Manuel,kamu bisa kok panggil aku hangout"tawanya pelan dan menjulurkan tangannya ketika Lina duduk didekatnya,Lina tersenyum dan membalas juluran tangan Arienda,dia masih cangung untuk membuka obrolan lebih lanjut terlebih ini jam pelajaran.

"Sekarang kita mulai pelajaran tentang Anatomi  hewan"ujar Dosen Khate yang sedang berada didepan mereka sambil menyalakan mesin kecil yang mengeluarkan cahaya yang akan memantulkan gambar dilayar putih didepanya kemudian menjelaskan tentang cara,jenisdan mengenal organ-organ tubuh hewan amfibi itu atau kalian bisa saja katak.

"Huh,menyebalkan"gumam teman baru didekatnya dan membuat Lina terkekeh pelan, 'lucu' itu adalah satu kata yang dia definisikan untuk teman barunya Arienda,dia berpikir mungkin dia dan Arienda dapat berteman baik mulai sekarang.

                       ***********

rasanya cukup aneh saat berada dikampus ini, mungkin aku hanya perlu terbiasa berada dikampus baruku dengan teman baru dan susana yang berbeda dari kampus lamaku diParis rasanya sangat sedih harus meninggalkan kampus,cafe tempatku dulu bekerja dan temanku , ketika jam istirahat untung saja ada kak Dilo dan Arienda yang menemaniku saat ini.

Didalam kelas rasanya benar-benar suntuk dan bosan jika saja tidak ada Arienda yang terus bercerita tentang tempat ini dan tiga kutub utara bersaudara aku mungkin sudah mati kebosanan,huh!.aku ingin ketawa saat Arienda membahas salah satu kutub utara yang berada dikelas kami karna mereka bertiga beda jurusan ,katanya mereka adalah tiga bersaudara yang paling famous dikampus ini,kukira cuma kakakku saja yang paling Famous dikampus ini ternyata ada yang lebih terkenal lagi.

"Lina, kenapa tidak dimakan makananmu?"ujar kakaknya kak Dilo yang duduk didekatnya sambil menghentikan sesi makannya.

"Kamu tidak suka ya...makanan disini?"tanya Arienda yang duduk didepannya,kebingungan melihatku berhenti makan.

"Tidak !Lina cuma lagi berpikir tadi dan makanan disini enak kok, Lina suka"ucap Lina tersenyum menampilkan lesung pipinya yang tidak terlalu kelihatan.

"Adik kakak lagi mikirin apa sih?"tanya Kak Dilo sambil sambil makan,aku cuma tersenyum dengan makna tersendiri tanpa ada niat menjawab kakak.

"Jadi kalau kalian Saudara kembar kok enggak ada mirip-miripnya, ya? padahal tadi aku kira kalian pacaran,terus kalau kalian saudaraan kok Dandelina baru disini sekarang kenapa tidak dari dulu saja Lina dikampus ini?"tanya Arienda yang masih bingung membuatku tertawa pelan dengan pertanyaan teman baruku yang ternyata sama cerewetnya dengan Nenekku diParis.

"Dandelina sebenarnya juga tinggal dispanyol sama kami tapi ia lebih suka sama Nenek kami tercinta dan juga tidak semuanya orang kembar secara identik "ujar kak Dilo , Arienda hanya menganguk sambil berorah riah mendengar penjelasan kakak Dilo.

"Arienda kamu tahu perpustakaan disini dimana?"tanya Lina sambil memakan lagi makanannya,ia ingin berjalan jalan sebentar sehabis pulang kampus setelah kuliah nanti sama Arienda sekaligus mereka bisa lebih akrab dan Lina dapat mengenal lingkungan barunya.

"Iya ,kenapa Lina kamu mau keperpustakaan?bareng kakak saja"sahut kakak yang sedang menunggu jawabanku,seharusnya Arienda temanya yang menjawab bukan kakaknya Deleon Gurent.

"Tidak kak,aku mau sama Arienda keperpustakaan,Lina tidak mau ganggu kakak pasti kak Dilo lagi sibuk"ujar Lina ia maunya sama Arienda bukan Kakaknya.

"Kak enggak si...."bantahnya terpotong dengan ultimatum adiknya,jika Dandelina bukan adiknya sudah dipastikan Dandelina sudah Leon marahi karna memotong ucapannya, bahkan tidak ada wanita yang berani melakukan tidankan berani seperti itu kecuali keempat wanita berharga dalam hidupnya yaitu Lina,Sarah ibunya,Gissel Leopold Neneknya dan Casandara bibinya.

"Lina mau sama Arienda,enggak pake penolakan!!"dan kakaknya cuma mendengus sambil memakan makanannya dengan kasar.

"Maaf kak Leon"lirih Arienda yang merasa tidak enak dengan kakak Lina dan cuma menganguk tak masalah dan melanjutkan makan mereka tanpa ada bicara lagi hingga Lina membuyarkan acara makan mereka yang khitmad tanpa bicara dan hanya suara lalu lalang dan perbincangan Mahasiswa lain  disekitar mereka entah apa yang mereka bicarakan, Lina tidak peduli  dan tidak tertarik mendengar apa yang mereka sedang bicarakan bersama teman mereka.

"Kak Dilo?"panggil Lina untuk memastikan sesuatu, hanya deheman ngasal yang didapat dari Pria tampan disebelahnya yang sayangnya dia adalah kakaknya sendiri.

"Hm"kan pasti kakaknya lagi ngambek kalau dia yang ngambek kan wajar wajar saja kan Lina cewek, itu malah kakaknya.

"Kakak marah ya?"tanyanya memandang Leon dan Arienda yang diam cuma nyimak dan memandang kami tanpa niat bicara.

"Tidak,kenapa?"tanya ulang Deleon kebingungan dan menoleh kesampingnya menatap wanita cantik dan polos didekatnya,jika bukan adiknya mungkin Lina sudah dia jadikan pacarnya.

"Kirian marah tadi makanya jangan diam doang kaya cewek Pms saja"tawa Lina dan juga Arienda  yang tadi cuma nyimak dari tadi,dia cukup cangung dan berusaha rilex, so siapa yang tidak gugup didepan Cowok yang merupakan salah satu the most wanted yang jago main basket dan pintar pula.

"Emang Kalau diam artinya marah?,kan tidak gitu juga adik kakak yang sok tahu"kesalnya tidak terimah,mau dikemanain muka seganteng dirinya yang bahkan pangeran william aja kalah, dibilangin Pms kaya cewek kan enggak elit banget.

"Iya maaf kakak Lina yang pintar"mohon Lina yang masih tersenyum geli melihat muka jutek kakaknya,kadang ia justru mengangap kakaknya adalah temannya sendiri dan pelindung keduanya setelah Ayahnya Theodore Gurent.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience