Rahasia Besar Falisha

Romance Series 6284

Setelah mendapatkan kabar dari Falisha dan juga Nichole bahwa Prince masuk rumah sakit membuat Ferdian dan juga Revano segera kembali ke Jakarta, karena Revano sangat mengkhawatirkan kondisi putra semata wayangnya. Revano memiliki ketakutan yang sangat luar biasa jika hal tersebut menyangkut kondisi kesehatan Prince.
Revano kemudian langsung bergegas ke ruang rawat Prince dengan menggunakan pakaian seteril.
“Ayah,” lenguh Prince.
“Iya nak, ayah ada disini,” ujar Revano.
“Ayah jangan tinggalin Prince lagi, Prince takut kehilangan ayah,” uijar Prince.
“Prince jangan pernah takut, karena ayah akan tetap bersama dengan Prince,” ujar Revano.
Kini Revano berkumpul dengan keluarga Ferdian untuk membahas masalah kesehatan yang telah dialami oleh Prince.
“Apa aku harus segera membawa Prince untuk melakukan pengobatan ke Dubai asalkan kondisi Putraku membaik,” ujar Revano gusar.
“Kalau menurut aku mana yang terbaik untuk putramu, aku mengiyakan dan akan selalu mendukung,” ujar Ferdian.
“Tapi kalau kamu kesana sendirian itu gak mungkin, ingat Revano adalah seorang lelaki, dia pasti membutuhkan sosok wanita yang siap menggatikan almarhumah istrinya,” ujar Nichole.
“Maksud kamu apa ma?” tanya Ferdian.
“Aku sudah tahu tentang hubungan kalian, hubungan atas dasar rasa sayang, antara Gishele dan juga Revano,” ujar Nichole.
“Serius, kalian sudah berapa lama menjalani ikatan itu?” tanya Ferdian.
“Sejak 2 tahun yang lalu, saat Prince baru mau naik kelas dua SMA. Ketika aku sedang mengikuti seminar kesehatan mental,aku terdorong mengikuti seminar itu demi bisa mempelajari kondisi kesehatan mental Prince, sedangkan saat itu dokter Gihsele adalah pematerinya dan aku terdorong untuk lbanyak konsultasi dengannya, darisanalah kami menjadi semakin dekat, setelah kami dekat aku sering melakukan video call dengannya dan Prince mulai akrab denganya,” jelas Revano.
“Pantas saja kau mau pindah di perumahan Gardenia ternyata mau modus mendekati Gishele,” sahut Nichole.
Mereka semua tertawa mendengar penuturan Nichole yang menyatakan bahwa Revano juga bisa modus . Para orang tua sedang sibuk berbicara asyik sementara Falisha sekarang sedang menemui Prince di kamar rawatnya.
“Aku dengar dari Papi ku, ayah mu mau menikah lagi, apakah itu benar?” tanya Falisha.
Mendengar pertanyaan Falisha membuat Prince menunjukan senyumnya yang manis, dia hanya menganggukan kepala, karena badannya masih sangat lemas untuk sekedar berbicara.
“Wah ternyata fakta itu benar ternyata,” ujar Falisha.
“Sejak kapan kau cerewet,” ujar Prince.
Falisha tersenyum bahagia, karena Prince kini telah kembali tersenyum di balik sakitnya itu,. Nicholepun datang menemui Falisha supaya tidak menganggu istirahat Prince.
“Falisha kamu ini bagaimana, Prince harus istirahat jangan di ganggu loh,” ujar Nichole.
“Tidak apa-apa tante, malah Prince ada temannya,” ujar Prince.
“Tapi tante gak tega loh ngelihat kamu, apalagi narik napas saja susah, segera istirahat ya Prince besok bisa di sambung lagi,” ujar Nichole.
“Baik tante,” ujar Prince.
Falisha dan ibunya menemani Prince hingga anak itu kembali tidur. Revano datang menuju kamar rawat Putranya, supaya dia tahu apa yang di butuhkan oleh Prince.
Falisha sekarang berada di taman depan rumah sakit, ketika dia sedang melamun, ada seorang laki-laki yang muncul di hadapannya dia adalah Advano Narendra, ayaahnya adalah direktur property di Gardenia. Ayah Advano juga sangat dekat dengan ayah Falisha.
“Falisha, kamu kok disini?” tanya Advano.
“Aku sedang menunggu anak teman ayah,” ujar Falisha datar.
“Siapa?” tanya Advano kembali.
“Prince sky Revano,” ujar Falisha.
“Wah anak om Revano ya, kalau om Revano mah sudah terkenal diapunya saham banyak, di Zernas dan Gardeniakan memang banyak,” ujar Advano.
“Bisa gak, gak usah bahas harta disini, kamu ada perlu apaa kesini,” ujar Falisha.
“Biasa ngikutin papa sama mama, mereka juga rencananya mau beli rumah di Gardenia, supaya aksesnya bisa dekat jika mau kekanto, aku juga encana mau dafta kuliah di Zenas,” jelas Advano.
Falisha tidak telalu mempehatikan ucapan Advano, kaena Falisha tidak menyukai sikap laki-laki itu yang selalu membahas hata kekayaan kedua orang tuanya, hal tersebut membuat Falisha rishi, kaena Advano ini ben-benar suka flexing dihadapan banyak orang.
Falisha kini segera pulang dan akhirya Falisha menginap di rumah Prince Karena dia tidak mungkin kembali kerumah mengingat jaak umah Falisha dan kampusnya adalah 25 km. Falisha beangkat dengan baju seadannya, tanpa menggunakan makup, karena Falisha lupa untuk menyiapkan kepeluannya.
Wajah Falisha nampak pucat dan sayu karena dia kurang istirahat apalagi satu minggu lebih menjaga Prince dirumah sakit. Ketika sedang masuk ke kelas tubuh Falisha di tarik oleh Yura dan di benturkan di dinding.
“’Dasar perempuan jalang, perempuan gatal yang suka merebut milik orang,” uja Yura.
Bahkan Yura tidak puas dia akan menjambak dan menampar Falisha, namun Falisha menangkisnya, dan segera mengunci gerakan tubuh Yura, mengingat Falisha adalah atlet taekwondo.
“Berhentilah berbcara ngawur bodoh, ini lingkungan pendidikan, jika ingin bertaung dengan ku, nanti saja, dan kalau kau ingin selamat jangan bikin masalah dengan ku, Namaku Falisha Ramanda Zenash Axelio, ketua dari geng motor Ez, kamu tahu kepanjangannya,” anccam Falisha.
“Maksudmu Ez, adalah geng motor terbesar di Jakarta, bahkan memiliki jaringan tebesar, yang gaungnya sudah sampai Amerika,” uja Yura.
“That’s True, Eagle of the Zen,” uja Falisha.
Mendengar nama Eagle membuat Yura bergidik ngeri, karena Eagle Itu adalah kumpulan para detective dan para hacker yang menjadi poros sayap dari Zernash, yang siap menghancurkan siapapapun yang akan menyerang, namun hal tesebut tidak di ketahui oleh Revano. Jika sayap Zernas Corporation adalah Falisha dan juga geng motornya.
Revano dan Ferdian juga tidak mengetahui jika Falisha pernah menyelamatkkan asset ayahnya disaat ada musuh dari Zerrnas corporation, yang melakukan serangan cyber, hingga ahirnya usaha Falisha selama satu malam , bisa menyelamatkan asset ayahnya.
Prince merasa jenuh berada dikamarnya , karena di dalam otaknya hanya terpikir si Falisha, tapi dia ingin melepas isi otaknya itu, yang isinya hanya tentang Falisha.
“Kamu kenapa tidak tidur?” tanya Revano.
“Rasanya gak nyaman banget ayah, gak tau rasanya aku gelisah,” jelas Prince.
“ Jangan takut dengan masa depan yang belum pernah terjadi,” tegas Revano.
Prince hanya tersenyum melihat penjelasan ayahnya, bahwa sesungguhnya dia sangat merindukan kehadiran Falisha. Disaat Prince gusar dan perasaannya tidak nyaman karena belum memandang wajah Falisha seharian, akhirnya Falisha datanng membawa buah –buahan.
“Falisha akhirnya kamu datang,” jelas Prince.
“Dari tadi Prince sudah merindukan kamu loh Falisha,” ujar Revano.
“Maaf ya om dan Prince kalian menunggu sungguh Falisha tadi sedang ada urusan,” sahut Flisha.
“Gak apa Falisha, emang dasar Prince saja yang sangat merindkan mu,” jelas Revano.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience