Aku Lelah

Romance Series 6284

Falisha dan ibunya kini telah menjemput Prince yang sedang berada di rumah sendiran, namun saat mereka akan masuk kerumah, Falisha sedang melihat Prince yang sedang di suapi oleh Yura.
“Eh ada Falisha,” ujar Yura.
“Bagiaman keadaan mu Prince, tante sudah satu bulan tidak bertemu kamu rasanya rindu, oh iya tante dapat pesan dari ayah mu hari ini kamu pulang kerumah kami lagi, karena ayah mu kan sedang pergi sama om Ferdian ke Bali, soalnya sedang ada seminar,” tegas Nichole.
“Iya tante,” sahut Prince.
“Prince hari ini sedang sakit jadi dia lemas,” ujar Yura sinis.
“Kamu maukan ikut tante lagi Prince, tante khawatir kalau kamu sendirian disini, ,” ujar Prince.
“Bisa gak sih tante dan Falisha gak usah maksa Prince dia aja gak mau,” sahut Yura sinis.
“Kamu bisa jaga Prince 24 jam sedangkan kondisi Paru-parunya sedang bermasalah, kalau dia drop kamu bisa urus Prince, paham gak kamu tentang kondisi Prince, dan asalkana kamu tau, Prince sedang dalam masa pengobatan dan membutuhkan perhatian lebih ngerti gak kamu,” geram Nichole.
“Tante, maaf sebelumnya untuk jangan berdebat,” ujar Prine parau.
“Tante dengar sendirikan, jika Prince saja menolak ajakan tante,” ujar Yura.
Prince mencoba berdiri, tapi kepalanya memang sangat penih, karena dari pagi dia belum makan dan belum meminum obat yang biasa di konsumsinya, Falisha yang mengetahui hal itu segera menarik tubuh Prince dan memaksanya kembali duduk. Tanpa basa-basi Falisha mengambil oxiometer dan meletakan di jari telunjuk Prince dengan sangat hati-hati.
“Yatuhan Prince, tekanan oksigenmu sangat rendah,” ujar Nichole.
Falisha duduk jongkok menyamakan duduknya dengan Prince dan menatap wajah Prince dengan sedikit khawatir. Dan dia melihat Prince mimisan.
“Falisha segera ambil kapas dan alcohol, Prince bleding,” ujar Nichole.
Nichole membersihkan hidung Prince yang mengelurkan banyak darah. Badannya terlihat sangat lemas. Falisha pun segera menelpon dokter Gishel untuk segera kerumah melati, no 1 di komplek Gardenia 2. Mereka semu dalam keadaan panic, hanya Falisha yang tetap tenang, karena dia tidak mau melihat Prince juga ikut gugup. Akhirnya Dokter Gishel dan para perawat segera datang, para perawat laki-laki itu membringkan tubuh Prince di brangkar, sedangkan Nichole daan Dokter Gishel mencari titik otot untuk memasukan infus. Prince.
“Adek dengar dokter, kalau sesak dadanya sama pusing anggukin kepalaya, adek harus jaga kesadaran jangan memikir yang macam –macam oke, “ ujar Dokter Gishel.
Dokter Gishel terus berupaya mengajak Prince bicara, supaya anak itu tidak kehilangan kesadaran.
“Mba tolong tambah oksigennya mba, tekananya lemah banget,” Pinta Gishele.
“Baik,” ujar Nichole.
Falisha, terus enggenggam tangan Prince di saat Prince kembali kesulitan mengalami pernpasan,
“Kamu kuat Prince, semua orang sayang sama kamu Prince, kamu harus kuat ya,” ujar Falisha.
Mereka semua bekerja dengan sekuat tenaga agar Prince bisa kembali tenang, hampir 1 jam lamanya mereka berjuang agar tekanan darah Prince dan pernapasannya kembali setabil.
Setelah usaha itu dilkukan kini Prince sudah di letakan di ruangan VVIP agar kondisi kesehatannya terpantau. Sedangkan Yura masi merasa diacauhkan dan pergi dari hadapan Prince dan Falsha. Sedangkan Falisha masih setia menunggui Prince yang masih setia untuk terlelap. Prince terbangun dia mengelus rabut Falisha, sedangkan Falisha juga terbangun dari tidurnya karena telah menjaga Prince.
“Kamu sudah siuman Prince?” tanya Falisha.
Prince hanya mengangguk saja, jujur badannya masih sangat lemas, untuk bicara saja dia tidak mampu.
“Besok jangan begitu lagi ya Prince. Dokter Gishele tadi bilang ke aku kamu gak akan dari pagi dan gak minum obat berujuing tumbang, kamu harus peduli dengan dirimu sendiri, tadi tau gak tante Gishel sama mami hampir panic karena detak jantung mu dan tekanan darah mu menurun, tolong mulai sekarang kamu harus lebih perhatian dengan diri kamu sendiri,” ujar Falisha.
Sementara diluar Nichole bertemu dengan Gishele untu membicarakan kondisi Prince.
“Prince kok bisa mimisan sampek drop kenapa? Aku sampai khawatir sekali gak biasanya, Prince kayak gini,” ujar Nichole.
“Beberapa hari ini Prince setres dia, kondisinya menurun dan di tidak menceritakan ke ayahnya, bahkan kemarin sempat terpleset diair, aku minta kamu jaga Prince ya mba, aku sama Ayahnya Prince dekat mba, aku ini akan jadi calon ibu dari Prince,” ujar dokter Gishele.
“Benarkah, bahkan aku baru tahu kabarr bahagia itu dari kamu,” ujar Nichole.
Dokter Gishele hanya bisa tersenyum menghadapi keusilan kakak tingkatnya yang kuliah di kedokteran dulu.
“Aku minta nanti kalau kamu sudah menikah dengan Revano, kamu harus bisa jaga emosi Prince ya, dia anaknya pendiam dan apa-apa di pendam sendiri,” jelas Nihole.
“Aku akan membuat dia nyaman mba sama aku,” ujar dokter Gishele.
“Prince anak yang baik polos dan sangat manja, aku senang banget kalau dia pas di rumah ku, soalnya Falisha tu gak kayak Prinnce, Falisha suka kelayapan, tapi kalau Prince, dia adalah anak rumahan, aku pengen banget punya anak kaya Prince, bahkan rencananya aku dan Ferdian mau menjodohkan Falisha dan juga Prince,” ujar Nihole.
“Mba itu gak terlalu cepatkah keputusannya, sekarang Prince dalam masa pengobatan mba, paru-parunya bermasalah, pernapasannya juga bermasalah, tekanan darahnya juga sering naik turun,” ujar Gishele.
“Lalu kalian akan merencenakan apa, untuk Prince?,” tanya Nichole.
“Kita nunggu kondisi Prince stabil mba, untuk melakukan pembedahan, kemungkinan Prince akan di bawa Dubai, kondisi mentalnya sudang berangsur pulih namun sekarang malah kesehatannya bermasalah mb,” ujar Gishele.
“Semoga dia baik-baik saja,” ujar Nichole.

Setelah berbincang dngan Gishele, Nichole menuju kamar Prince, betapa terkejutnya Nichole saat melihat Prince yang daam keadan tidu mengalami panic attack.
“Hei sayang, Prince bisa denger tante, Prince, hey,”Nichole menepuk pipi Prince.
“Prine takut ditinggal, Prine takut ayah pergi,” ujar Prince parau.
“Prince, berdoa ya, ayah Prince-baik- baik saja, ingat kamu harus selalu jaga kesehatan pa lagi mash dalam proses penyembuhan,” ujar Nichole.
“Prince capek tante, prince lelah, Prince ngabisin uang ayah, kehadiran Prince membuat bunda meninggalkan Prince untuk selamanya,” ujar Prince.
Karena kesal dengan dirinya Prince melepskan masker oksigen yang menyebabkan pernpasannya semakin bermasalah. Kemudian Nichole memakainnya kembali.
“Prince tidak boleh berucap kayak gitu lagi ya sayang, kehadiran Pince itu adalah, alasan terbesar ayah Prince, Prince tidak boleh membeci diri sendiri, Prince harus sayang sama diri Prince, ingat Prince harus segera sehat, sebantar lagi kan Prince ulang tahun,” ujar Nichole.
Berada di titik terendah tidaklah mudah bagi Prince, namun kini Prince tidak pernah sendirian lagi, karena banyak orang yang sangat meyayangi Prince dan memberikan semangat kepada Prince,. Agar dirinya tidak pernah menyerah.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience