StaPrince sedang tidur, Falisha juga sama tidur disamping ranjang Prince, tadi malam Prince membuat seluruh keluarganya khawatir, karena tekanan darahnya menurun, sehinnga dia harus menggunakan oksigen lagi, siapa yang tidak khawatir, meskipun penyakit prince sudah tidak kambuh lagi namun jangan di lupakan Prince memiliki penyakit bawaan dari kecil turunan dari almarhum ibunya, Prince memiliki kelainan anemia sedangkan tubuhnya rentan dan lemah dari kecil.
“Falisha,” ujar Prince parau.
“Hei Prince kamu sudah bangun, sekarang istirahat lagi saja ya, supaya setabil kesehatannya,” pinta Falisha.
Prince hanya terdiam tanpa menjawab ucapan Falisha, hati Prince menghangat ada perasaan berbeda pada diri Prince, dia begitu bahagia, senyum itu melebar meskipun dengan drama air mata. Prince terharu dengan perlkuan lembut Falisha.
“Loh Prince kamu kok menangis,” ujar Falisha.
“Aku gak menangis kok Falisha,” ujar Prince.
Prince tersipu malu mendengar teguran Falisha. Mengapa hatinya begitu berdebar, apakah Prince memiliki penyakit jantung, namun tidak terasa sakit.
“Hei sebaiknya tidur ya, aku ada di samping kamu kok, aku tidak kemana –mana ,” ujar Falisha.
Gishele datang sambil membawa makanan untuk Falisha dan juga baju untuk Prince.
“Kesayangan ibu sudah bangun, bagaimana nak tidurnya nyenyak kan?” tanya Gishele.
“Nyenyak bu,” sahut Prince pelan.
“Anak ibu tersayang, jangan menyimpan apapun sendirian ya, sampai membuat kamu drop lagi, ingat Prince itu punya anemia, kalau stress dikit pasti drop lagi, ngertikan maksud ibu,” ujar Gishele.
“Iya bu, maafin Prince ya bu,” ujar Prince.
“Iya , kamu jangan memaksa untuk mengingat masa lalumu nak, nanti drop lagi, ibu gak ingin melihat kesayangan ibu kembali drop,” ujar Gishele.
Gishele sangat mengkhwatirkan Prince, meskipun dia adalah anak tirinya, rasa cinta sebagai seorang ibu begitu tumbuh besar saat memiliki Prince.
Revano kini datang menemui putranya setelah dia bekerja, kemudian dia menemui Falisha.
“Terimakasih ya Falisha sudah menjaga anak om semalaman, maaf ya Falisha kalau kamu merasa sangat keropotan mengenai kondisi Prince yang begitu, kadang sehat kadang drop, alergi sama anemianya memang agak parah, om sampai belum bercerita kekamu kondisi kesehatan Prince sangat lemah, karena sejak kecil pertumbuhan Prince begitu lambat, baik dari cara bicara atau jalan, sampai om bersyukur hari ini dia bisa bertahan,” ujar Revano.
“Om harus semangat buat menjaga Prince, kita sama-sama ya kasih semangat dan jaga Prince,” ujar Falisha.
“Apakah kamu bisa menerima perjodohan dari om tentang pernikahan mu dan Prince?” tanya Revano.
“Aku bisa saja menerima om, namun kita tunggu kondisi Prince stabil dulu om, apa lagi untuk mengingat sebentar dia bisa drop, Falisha akan berusaha pelan-pelan untuk membuat Prince ingat kembali,” ujar Falisha.
“Terimakasih Falisha , kamu mau menerima segala kekurangan Prince,” ujar Revano.
“ Sama-sama om,” ujar Falisha.
Hari ini kondisi kesehatan Prince sudah membaik tidak seperti tadi malam, meskipun kurasi okaigennya masih kurang baik, sehingga dia masih menggunakan nasal canula, Falisha sengaja mengajaknya jalan-jalan keluar meski hanya sebentar.
“Ayah Prince boleh keluar kamarkan ayah, Prince ingin menikmati udara ditaman,” ujar Prince.
“Ayah izin dokter dulu, boleh keluar atau tidak,” sahut Revano.
“Iya,” ujar Prince.
Setelah meminta izin kepada dokter Prince di izinkan keluar menuju ketaman rumah sakit, dengan syarat harus menggunakan kursi roda dan jaket tebal . Falisha memakaikan jaket tebal yang di kenakannya kepada Prince bahkan dia juga mengalungkan syal di leher Prince sungguh pemandangan yang sangat indah bukan menyaksikan dua anak muda yang sedang saling jatuh cinta.
“Prince kamu harus mengenakan ini ya supaya badan mu hangat,” ujar Falisha.
“Terimakasih,” sahut Prince.
Revano sengaja memberikan waktu yang cukup untuk Prince dan Falisa berdua, sedangkan mereka hanya melihat dari dalam ruangan.
“Kamu kenapa ingin keluar Prince?” tanya Falisha.
“Aku ingin melihat betapa tingginya Burj Khalifah,” ujar Prince.
“Kamukan tinggal di Dubai, mengapa ingin melihat ketinggian menara iu, bukankah setiap hari kamu melihatnya,” ujar Falisha.
“Aku ingin melamar gadis yang enerimaku apa adanya termasuk juga kekurangan ku yang lemah ini,” ujar Prince.
Falisha hanya tersenyum mendengarkan ungkapan Prince, Fallisha duduk mensejajarkan tubuhnya dengan Prince yang sedang duduk di kuri roda. Falisha menngengam kedua tangan Prince.dengan penuh kelembutan.
“Kamu berhak bahagia dengan impian mu Prince, coba sekarang tutup matamu dan bilang kepada tuhan, dengan siapa engkau ingin mengajak seseorang yang akan kau lamar nanti, ikuti aku dan pejaamkan matamu,” ujar Falisha.
Prince menutup matanya sambil berdoa agar dia kelak bertemu dengan wanita yang tepat yang akan bersanding dengannya nanti.
“Tuhan, aku ingin gadis yang ada didepan mataku ini lah yang kelak akan ku bawa kesana kemenara tertinggi dan aku akan melamarnya,” ujar Prince.
Prince memejamkan matanya, Falisha kemudian mencium kening Prince, saat Prince membuka matnya dari permohonan dirinya kepada tuhan, betapa terkejutnya saat Falisha mencium kening Prince.
“Faalisha,” jerit Gishele.
“Sayang kenapa kamu menjerit begitu?” tanya Revano.
“Ih kamu tidak tahu babe, tadi aku menyaksikan Falisha menggengam tangan Prince dengan penuh kelembutan , bahkan Falisha mencium kening Prince,” jerit Gishele.
“Apa iya sayang, ah aku juga kut baper ini,” ujar Revano.
Falisha masih merasa sangat malu dengan Prince karena dia telah mencium prince tanpa kesadaran, sungguh dia melakukannya tiba-tiba.
“Prince sekarang kamu istirahat dulu yah, jangan kemalaman tidurrnya takutnya kamu drop lagi seperti kemaren, ayah mu bilang semenjak operasi, kamu memiliki anemia dan alergi, jadi mulai detik ini semua kegiatan kamu harus diatur dengan baik oke,” uap Falisha.
“Terimakasih Falisha, sudah menemani hari-hari ku,” ujar Prince.
Prince kini tertidur, Falisha sengaja menemani dan mengawasi Prince hingga dia tertidur, supaya Prince tidak tidur sampai larut malam yang berjung kondisi badannya drop dan membuat semua orang khawatir.
Malam ini Falisha mendapatkan telpon dari papi dan maminya yang ada di indonesia. Karena mereka sangat merindukan Falisha
“Halo Falisha mami kangen banget sama kamu,” ujar Nichole.
“Mam aku lagi ada kerjaan disini, kayaknya nanti bakalan akan ada brand mewah yang berkolaborasi karena mereka suka mami,” ujar Falisha.
“Bagaimana kondisi Prince?” tanya Ferdian.
“Masih begitu pi, naik turun, pernapasannya sudah gak mengalami masalah, namun alergi dan anemianya, kemarin sempat drop dan sesak nafas, karena tekanan darahnya menurun drastis, sehingga membuat para dokter kualahan juga, kondisi kesehatan Prince tidak bisa di tebak ayah,” ujar Falisha.
“Kok bisa sampai operasi Prince menyebabkan dia hilang ingatan dan lumpuh, memang apa yang terjadi?” tanya Ferdian Penasaran.
“Kata om Revano, Prince jatuh dari tangga ayah, dan kepalanya terbentur, itu yang menyebabkan Prince sampai lumpuh, namun sekarang dia sudah bisa jalan, meskipun belum sepenuhnya bisa mengingat,”ujar Falisha.
rt your content...
Share this novel