SKondisi Prince setiap hari semakin membaik, Revano pun segera merencanakan kepulangan mereka ke Indonesia , mengingat semua bisnis yang sudah Revano rintis di Dubai semakin membaik, selain itu pula Perusahaanya sudah memiliki banyak cabang di berbagai negara, setidaknya hal tersebut tidak membuat Revano mengkhawatirkan masa depan Prince. Karena Prince akan tetap membiyayai hidup Falisha kedepannya meskipun kondisi kesehatan Prince yang sering naik turun, karena Revano telah mempersiapkan semuanya demi masa tuanya dan masa depan sang anak.
“Om serius sudah siap untuk pulang ke Indonesia?” tanya Falisha.
“Om sangat siap Falisha, karena om sudah mempersiapkan masa depan Prince dan masa tua om juga, nanti setelah kalian menikah, Prince akan tetap menjadi komisaris utama di perusahaan om sehingga dia tetap bisa memantau perusahaan dari rumah,” jelas Revano.
“Wah perencanan om sangat matang ya, demi masa depan Prince,” sahut Falisha.
“Om harus mempresiapkan masa depan Prince dengan baik, karena kamu tahu sendirikan kondisi kesehatan Prince adalah alasan utama om mempersiapkannya,” sahut Revano.
Falisha sangat kagum dengan hasil kerja keras Revano yang sangat mengutamakan kondisi kesehatan anaknya dan juga masa depan Prince yang sudah ditata secara rapi.
“Kamu tahu tidak alasan kami menjodohkan kamu dan Prince?” tanya Revano.
“Kalau mami pernah bilang kepadaku itu semua karena balas budi,” sahut Falisha enteng.
“Bukan itu alasan utamanya Falisha, alasan utamnaya adalah dulu almarhum ibu Prince pernah berpesan kepadaku dan juga ibu mu setelah anaknya lahir dia ingin sekali menjadi besan ibu mu, dan perjodohan kalian memang sudah terjadi sebelum kamu di lahirkan kedunia, selain itu pula alasan yang utama adalah kalian sama-sama anak tunggal, apalagi om gak akan rela sampai perusahaan besar om jatuh di tangan orang lain, belum tentu juga mereka memperlakukan Prince dengan baik, om hanya takut saat om gak ada dan perusahaan jatuh di tangan orang yang tidak tepat Prince akan di buang dan tidak akan ada yang menjaganya,” jelas Revano.
“Om jangan bilang begitu, om harus ada terus sampai punya cucu, kita jaga bareng-bareng ya om Prince nya, aku dan juga seluruh keluargaku akan jaga Prince,” sahut Falisha.
“Itulah alasan terbesar om menjodohkan kalian berdua, om percaya kepada ayah dan ibu mu, karena kami pernah jatuh bangun bersama, bahkan ibu mulah yang mengenalkan almarhum ibu Prince kepada ku, dulu om pernah jatuh hati juga pada ibu mu, tapi sahabat ibumu menyukaiku dan ibumu lebih jatuh cinta kepada Ferdian sahabat om, dan akhinya aku bisa menerima semuanya karna Farisha baik sama om, Farisha sangat tulus,” ujar Revano.
Falisha hanya tersenyum mendengar cerita panjang lebar dari Revano, sungguh dia tidak menyangka bahwa hidupnya sangat indah dan tertata rapi, Falisha dijodohkan dengan pemuda yang sangat tampan dan baik hati dan juga menemukan calon keluarga baru yang sangat baik hati, apalagi maminya juga sangat sayang dengan Prince.
“Om apa kondisi Prince sudah bisa di ajak naik pesawat terbang?” tanya Falisha.
“Tenang saja Falisha, tante Gishelekan juga dokter, jadi nanti bisa ditangani, kita juga akan membawa team dokter yang sudah kami sewa sampai kami ke Indonesia,” ujar Revano.
Keesokan harinya Falisha dan seluruh keluarga Prince akan segera kembali ke Indonesia, Gishele dan Revano benar-benar menyiapkan kebutuhan Prince.
“Ayah kita akan kemana?” tanya Prince.
“Kita akan ke Indonesia nak,” sahut Revano.
“Tapi aku ingin disini ayah, aku ingin melamar seseorang di depan Burjkhalifah,” sahut Prince.
Revano hanya tersenyum menanggapi celotehan Prince yang seperti anak kecil. Kemudian Revano mulai memberikan penjelasan kepada Prince.
“Anak ayah yang paling tampan, sini ayah kasih tau kalau kita mau mengambil anak orang, kita harus datang kerumah orang tuanya dan memintanya secara baik-baik, bukan langsung membawanya, Prince ngertikan maksud ayah,” ujar Revano.
Prince dan keluarganya kini sudah mulai melakukan penerbangan menuju keindonesia, perjalanan ke Indonesia sekitar 10 jam. Falisha segera menelpon keluarganya agar segera menjemputnya di bandara.
Nichole mengetahui Prince yang sudah sampai di bandara setelah 10 jam menanti, Nichole segera menghambur untuk memeluk Prince.
“Prince bagaimana kondisi mu sayang, tante kangen nak sama kamu,” cecar Nichole.
“Prince baik tante,” ujar Prince.
“Mami, peluk-pelukan sama Princenya sudah masak aku tidak di rindukan juga,” ujar Falisha.
“Maafin mami sayang, mami terlalu eksited sekali karena kangen dengan pangeran mami,” sahut Nichole.
Revano segera memposisikan duduk Prince agar lebih nyaman Gishele juga sedikit khawatir, karena melihat Prince sedikit kelelahan setelah melakukan perjalanan selama 10 jam. Kemudian Gishele segera memasangkan oksigen, karena Prince mengalami hipoksia karena kelelahan.
“Gishele Prince gak papakan, aku takut,” ujar Nicole.
“Tenang mb, Prince gak papa kok, dia hanya kelelahann saja, mba tenang saja ya, mungkin dengan sedikit memberikan tambahan oksigen, Prince menjadi lebih baik kondisinya,” sahut Gishele.
Setelah menempuh 35 menit perjalan yang telah mereka tempuh akhinnya kini sampai juga dirumah Falisha. Nichole segera menyiapkan keperluan Prince salah satunya adalah tempat tidur untuk Prince karena dia memang benar –benar kelehahan dan harus segera istirahat.
Revano mulai membuka ucapannya bahwa dia sengaja datang ke Indonesia adalah karena keinginannya untuk meminang anak sahabatnya itu.
“Nichole dan Ferdian kedatangan saya dan istri saya kesini adalah ingin menjadikan Falisha menantu saya dan Falisha serta Prince juga sudah menyetujuinya, apakah kalian berdua bersedia dengan rencana kami ini,” ucap Revano.
“Kami sangat setuju, tapi untuk tunangan kapan, apakah secepatnya, sedangkan kami belum ada persiapan untuk undangan dan ini terkesan sangat mendadak,” ujar Ferdian.
“ Kalian tidak perlu khawatir masalah biaya dan dekor serta undangan karena kami sudah mempersiapkan semuanya, baik dari segi catring, undangan bahkan dekorasi, kami hanya ingin jawaban dari kalian berdua sebagai orang tua Falisha,” ujar Revano.
“Kami berdua sangat setuju dengan usul kalian berdua, aku sangat menyayangi Prince, aku dari dulu sangat ingin Falisha bisa menjadi menantumu, karena aku memiliki hutang janji kepada istrimu di masa lalu,” sahut Nichole.
Setelah semua usulan di setujui oleh pihak keluarga Falisha akhirnya mereka segera melangsungkan pertunagan di hari yang telah di tentukan. Malam ini Falisha sangat cantik karena di dandani oleh mua ternama sedangkan seserahan yang di berikan kepada Falisha bukanlah barang murahan semua serba bermerek, bahkan hampers tamu undangan adalah hamper dari brand Celine baik dari kacamata, dompet dan barang Fashion lain.
Malam ini Falisha terlihat sangat cantik dan Prince terlihat sangat tampan, Falisha mengenakan baju pitih dan Prince menggunakan tuxedo hitam.
“Mau kah kau hidup bersama ku hingga nanti?” tanya Prince.
“Aku akan sangat siap hidup dengan mu hinggananti,” ujar Falisha.
Prine mencium dahi Falisha semua orang bertepuk tangan bahkan Revano sangat heran dengan Prince. Karena Prince awalnya pemalu dan kini menjadi laki-laki yang berani mengungkapkan isi hatinya didepaan banyak orang. Sedangkan Falisha gadis kasar yang bisa berperangai lembut setelah di lamar Prince
tart your content...
Share this novel