Episode 11 Selesai: Tidak! Ini Tidak Mungkin!

Romance Series 4292

Mas Danang melemparkan ponselku ke atas meja saat aku tengah sibuk mengelap debu-debu yang melekat di vas bunga meja ruang tamu.

Seketika tubuhku terasa limbung saat melihat benda itu terdampar di meja.

Dengan tangan gemetar aku meraihnya, dalam hati masih berharap semoga Tuhan masih menjaga rahasiaku.

Setelah ponsel itu dalam genggaman, aku langsung menyalakannya. Pesan antara Hanum dan mas Danang tertera di sana.

Aku menelan saliva, mungkin inilah waktuku terpaksakan mengangkat wajahku, menatap pada mas Danang yang berdiri sambil bersidekap di hadapanku.

Wajahnya memerah dengan rahang yang mengeras, seperti bom waktu yang siap untuk meledak.

Matanya tajam menatap padaku. Aku yakin dia tengah menunggu penjelasan dariku.

Tanpa bisa kucegah, air mata menggenang di pelupukku. Entah itu air mata apa..

"Jelaskan!" ulangnya lagi tanpa melepaskan pandangan dari wajahku.

Aku rasa ini adalah kali pertama mas Danang mau menatap jawahku.

Aku menghirup napas dalam-dalam untuk memasok oksigen sebanyak-banyaknya.

Aku yakin, tak mungkin lagi untuk berkilah. Namun, aku bingung harus memulai dari mana untuk memberinya penjelasan.

Ya Tuhan ... kenapa secepat ini kau membongkar semuanya? Bahkan aku masih belum puas bermain-main dengan peranku.

Kejadian ini membuatku sadar, apa yang kita rencanakan belum tentu sejalan dengan apa yang Tuhan rencanakan.

"Berapa lama lagi aku harus menunggu untuk mendengar penjelasanmu?" Mas Danang selalu mendesakku.

Kuusap wajahku yang tiba-tiba terasa hangat, lalu melangkah cepat menuju kamar.

Kutinggalkan mas Danang yang masih menunggu penjelasanku.

"Hei.. mau kemana kau?!" hardik mas Danang.

Aku mendengar langkahnya mengejarku.

Kututup pintu kamarku dengan sedikit membantingnya dan menguncinya dari dalam. Aku tak tahu harus seperti apa menjelaskan padanya.

"Buka pintunya!!" Mas Danang menggedor-gedor pintu kamarku dengan kuat.

"Jangan harap kau bisa lari dari masalah ini."

Tak kuhiraukan suara teriakan mas Danang di luar sana.

Kulepaskan gamis dan jilbab yang melekat di tubuhku dan menggantinya dengan pakaian yang biasa kupakai saat menjadi Hanum. Tak lupa kubuka kaca mata yang setiap saat menghiasi wajahku dan menggantinya dengan softlens, juga.

Akupolesi wajahku dengan make up lebih baik mas Danang melihat dan menyimpulkan sendiri, karena aku bingung harus menjelaskan seperti apa.

"Buka pintunya! Kamu dengar tidak?!" Sembari aku sibuk mempersiapkan diri di dalam kamar, mas Danang juga masih sibuk memanggil dan menyuruhku untuk segera membuka pintu.

"Kau buka pintu ini atau aku yang akan mendobraknya?" ancamnya.

Tetapi aku tetap fokus pada kegiatanku.

Hening.. tak lama kemudian sudah tidak terdengar lagi suara teriakan mas Danang. Mungkin dia sudah capek sendiri.

Pikirku.

"Permainan ini harus segera berakhir," gumamku saat melihat pantulan diriku di cermin.

Sosok Hanum yang cantik dan seksi berdiri di sana.

Saat aku hendak meraih gagang pintu untuk membukanya, terlebih dahulu pintu sudah terdorong dari luar.

Sepertinya mas Danang membukanya dengan kunci serap.

"Ka-Kamu?" Dengan tatapan bingung mas Danang menatapku, kemudian menggelengkan kepalanya.

"Iya, mas, aku adalah Hanum"

"Aku adalah wanita yang kau cintai, aku adalah wanita yang kau puja-puja,"

"Aku adalah wanita yang kau ajak menikah diam-diam, dan aku adalah istri yang selama ini kau ben.ci setengah ma.ti!" Tanpa kedip aku membalas tatapannya.

"Tidak! Ini tidak mungkin!" Pandangan mas Danang nanar menatapku.

"Tetapi inilah kenyataannya...." Aku tersenyum sinis menatapnya.

Selesai makasih semuanya.....

Share this novel

Suraya Hani
2024-09-20 09:50:10 

kenapa cerita nya macam tergantung Ada lanjutan lagi ke

Che Rohana
2024-09-11 00:16:45 

dah habis ke huhuhu.


NovelPlus Premium

The best ads free experience