" saya pun selalu kena dengan along tu . Mulut tu jahat sangat "
Tak pasal - pasal aku umpat abang sendiri . Tak baiklah Ain Areena .
" haha , ingatkan kat luar je . Kat rumah pun sama . Tak berubah langsung . "
" Reen , awak dah makan belum ? "
Aku suka perwatakan dia . Suka ambil berat pasal aku . Tanya dah makan ke belum . Pagi - pagi jadi alarm aku .
Berderet mesej dia wish good morning . And suruh aku bangun pagi - pagi .
" belum . "
" saya ada bawa makanan ni "
Dua bekas makanan dikeluarkan dari beg galasnya .
" masak sendiri ke ? "
Soalku .
" tak , ibu saya masakkan . Saya kalau masak , tak tahu lah sama ada awak nak makan ke tak ? "
" awak pandai masak ? "
Biar betul Farhan ni ? Dia pandai masak .
" of course . Kenapa awak nak rasa masakan saya ke ? "
Bersemangat Farhan bertanya .
Dan semestinya jawapan aku , ya .
" boleh juga . "
Teringin juga nak rasa masakan dia .
" nanti , saya masakkan awak erk . Tapi sebelum tu , awak makan ibu saya punya masakan "
" awak bawa beg galas . Awak dari mana ? "
" dari Uni . Lepastu saya lawat awak kat sini "
" tak penat ke ? Awak nak singgah hospital , lawat saya "
Buat susah dia je .
" tak . Salah ke saya nak lawat kawan sendiri ? "
" tak . Tapi kalau rasa saya ni menyusahkan tak payah lah susahkan diri awak nak lawat saya kat sini "
" tengok tu , boleh tak jangan cakap macam tu . Saya pergi sini dengan rela hati tau . Tak ada yang paksa . Ikhlas pula tu "
Farhan seperti merajuk . Aku ni pun macam tak tahu bersyukur pula bila cakap macam tu kat Farhan .
Tapi ,
Tak ada siapa pun suruh awak datang . Tiba - tiba datang . Tak beritahu pulak tu .
" baik awak makan , awak tak makan saya suap awak ! "
Ugutnya .
Kalau ugut mesti ugut nak suap . Tak ada ugutan lain ke nak pakai . Bosan . Dia tahu aku tak suka ada orang suapkan . Macam budak - budak .
" yelah . "
Aku makan makanan yang dia beri .
" macam mana sedap ? "
Soal Farhan .
" sedap ! "
Sedap juga masakan ibu dia .
" itu baru ibu saya , belum lagi saya tau . Masakan saya pun sedap juga "
Eleh ! Puji diri sendiri lah tu .
" kalau sedap macam ni , hari - hari lagi baik kalau awak hantarkan saya masakan ibu awak . "
" boleh je . Tapi lagi baik jadi menantu ibu saya . Dapat makan masakan ibu tiap masa "
Farhan tersenyum lalu tertawa .
Jadi menantu ibu dia ? Maksudnya jadi .
Sekali lagi pipi merona merah kerana dia . Dia serius atau main - main ? Aku jadi tak keruan .
" awak boleh rasa masakan ibu saya tiap masa . Saya boleh suap awak hari - hari "
" merepek lah . "
Hati berbunga . Tak pernah sehari tak ceriakan aku . Dan aku rasa aku akan sunyi jika tiada dia . Rindu .
" haha . "
Dia tertawa . Kemudian , menyambung bicaranya ..
" saya gurau je . "
" awak ni , buat takut saya je . "
" tapi kalau betul - betul pun boleh juga . "
Farhan macam berharap . Atau mungkin dia hanya beri harapan ?
" dah lah tu main - main . Baik diam and makan "
" okeylah , makan . "
Betul ke Farhan cakap tadi tu ? Persoalan itu menganggu aku .
***
Arghh ! Kenangan aku dan Farhan semakin bermain di minda .
Serabutnya kepala !
Tuhan , salahkah aku memilih Farhan ?
Adakah aku seorang yang berjuang pertahankan cinta kita ?
Aku duduk di sebuah bangku di taman tasik . Pergi ke sana mampu menenangkan aku .
Beberapa ketika , aku rasa seperti kehadiran seseorang dibelakang aku .
" Reen . "
Lembut orang itu menyapa .
Tanpa berlengah , aku terus melangkah pergi dari tempat itu . Aku kenal empunya suara .
Aku tidak mampu berhadapan dengannya . Aku mahu lari dari semua ini .
" Reen , kita tak boleh lari dari masalah "
Katanya .
Langkah aku terhenti .
Dia mencipta masalah itu . Memang benar kita tak boleh lari dari masalah .
" awak yang cipta masalah tu . "
Balas aku .
Aku menoleh kebelakang . Masih tertunduk , tidak mahu melihat Farhan . Aku tahu dia berada di hadapan .
" saya ada sebab Reen . "
Aku menggelengkan kepala .
" tak , saya taknak dengar . Saya nak pergi dari sini "
Tetapi dia pantas menghalang .
" tak , saya perlu jelaskan pada awak . "
Dia bertegas .
Aku tidak mahu kata dusta . Aku penat berjuang untuk janji yang tak pasti .
Share this novel