Bab 8

Romance Series 7682

" saya pun selalu kena dengan along tu . Mulut tu jahat sangat "

Tak pasal - pasal aku umpat abang sendiri . Tak baiklah Ain Areena .

" haha , ingatkan kat luar je . Kat rumah pun sama . Tak berubah langsung . "

" Reen , awak dah makan belum ? "

Aku suka perwatakan dia . Suka ambil berat pasal aku . Tanya dah makan ke belum . Pagi - pagi jadi alarm aku .

Berderet mesej dia wish good morning . And suruh aku bangun pagi - pagi .

" belum . "

" saya ada bawa makanan ni "

Dua bekas makanan dikeluarkan dari beg galasnya .

" masak sendiri ke ? "

Soalku .

" tak , ibu saya masakkan . Saya kalau masak , tak tahu lah sama ada awak nak makan ke tak ? "
" awak pandai masak ? "

Biar betul Farhan ni ? Dia pandai masak .

" of course . Kenapa awak nak rasa masakan saya ke ? "

Bersemangat Farhan bertanya .

Dan semestinya jawapan aku , ya .

" boleh juga . "

Teringin juga nak rasa masakan dia .

" nanti , saya masakkan awak erk . Tapi sebelum tu , awak makan ibu saya punya masakan "

" awak bawa beg galas . Awak dari mana ? "

" dari Uni . Lepastu saya lawat awak kat sini "

" tak penat ke ? Awak nak singgah hospital , lawat saya "

Buat susah dia je .

" tak . Salah ke saya nak lawat kawan sendiri ? "

" tak . Tapi kalau rasa saya ni menyusahkan tak payah lah susahkan diri awak nak lawat saya kat sini "

" tengok tu , boleh tak jangan cakap macam tu . Saya pergi sini dengan rela hati tau . Tak ada yang paksa . Ikhlas pula tu "

Farhan seperti merajuk . Aku ni pun macam tak tahu bersyukur pula bila cakap macam tu kat Farhan .

Tapi ,

Tak ada siapa pun suruh awak datang . Tiba - tiba datang . Tak beritahu pulak tu .

" baik awak makan , awak tak makan saya suap awak ! "

Ugutnya .

Kalau ugut mesti ugut nak suap . Tak ada ugutan lain ke nak pakai . Bosan . Dia tahu aku tak suka ada orang suapkan . Macam budak - budak .

" yelah . "

Aku makan makanan yang dia beri .

" macam mana sedap ? "

Soal Farhan .

" sedap ! "

Sedap juga masakan ibu dia .

" itu baru ibu saya , belum lagi saya tau . Masakan saya pun sedap juga "

Eleh ! Puji diri sendiri lah tu .

" kalau sedap macam ni , hari - hari lagi baik kalau awak hantarkan saya masakan ibu awak . "

" boleh je . Tapi lagi baik jadi menantu ibu saya . Dapat makan masakan ibu tiap masa "

Farhan tersenyum lalu tertawa .

Jadi menantu ibu dia ? Maksudnya jadi .

Sekali lagi pipi merona merah kerana dia . Dia serius atau main - main ? Aku jadi tak keruan .

" awak boleh rasa masakan ibu saya tiap masa . Saya boleh suap awak hari - hari "

" merepek lah . "

Hati berbunga . Tak pernah sehari tak ceriakan aku . Dan aku rasa aku akan sunyi jika tiada dia . Rindu .

" haha . "

Dia tertawa . Kemudian , menyambung bicaranya ..

" saya gurau je . "

" awak ni , buat takut saya je . "

" tapi kalau betul - betul pun boleh juga . "

Farhan macam berharap . Atau mungkin dia hanya beri harapan ?

" dah lah tu main - main . Baik diam and makan "

" okeylah , makan . "

Betul ke Farhan cakap tadi tu ? Persoalan itu menganggu aku .

***

Arghh ! Kenangan aku dan Farhan semakin bermain di minda .

Serabutnya kepala !

Tuhan , salahkah aku memilih Farhan ?

Adakah aku seorang yang berjuang pertahankan cinta kita ?

Aku duduk di sebuah bangku di taman tasik . Pergi ke sana mampu menenangkan aku .

Beberapa ketika , aku rasa seperti kehadiran seseorang dibelakang aku .

" Reen . "

Lembut orang itu menyapa .

Tanpa berlengah , aku terus melangkah pergi dari tempat itu . Aku kenal empunya suara .

Aku tidak mampu berhadapan dengannya . Aku mahu lari dari semua ini .

" Reen , kita tak boleh lari dari masalah "

Katanya .

Langkah aku terhenti .

Dia mencipta masalah itu . Memang benar kita tak boleh lari dari masalah .

" awak yang cipta masalah tu . "

Balas aku .

Aku menoleh kebelakang . Masih tertunduk , tidak mahu melihat Farhan . Aku tahu dia berada di hadapan .

" saya ada sebab Reen . "

Aku menggelengkan kepala .

" tak , saya taknak dengar . Saya nak pergi dari sini "

Tetapi dia pantas menghalang .

" tak , saya perlu jelaskan pada awak . "

Dia bertegas .

Aku tidak mahu kata dusta . Aku penat berjuang untuk janji yang tak pasti .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience