" apa perkhabaran dari Farhan ? "
Soal Along kepada aku .
Aku mempunya dua orang abang yang aku gelarkan along dan angah .
Mendengar pertanyaan along , aku menggeleng kepala . Tidak ada sebarang khabar berita . Dia bijak bersembunyi .
" along ada dengar apa - apa pasal Farhan ? "
Tanyaku pula . Berharap ada jawapan . Biarpun aku boleh jangka jawapannya .
Along juga menggeleng kepala . Tepat sangkaan aku . Memang tidak ada .
" sabar lah , Ain . Along pasti Farhan ada sebab yang tersendiri kenapa dia pergi jauh dari Ain "
Along cuba memujuk . Kalau itu yang along fikirkan , aku pula sebaliknya .
" sebab dia tak sayangkan Ain kan ? "
Aku mula berfikiran negatif . Iya , dia memang tidak sayangkan aku .
" mungkin bukan yang macam Ain sangka . "
Habis apa yang harus aku sangkakan ?
Farhan pergi tanpa khabar berita . Dan along asyik membela Farhan .
Along tidak berada di tempat aku . Aku perlu Farhan . Tapi di mana dia ? Aku dicampak begitu saja dari hidup dia .
" hmm , along nak pergi lawat mama kat butik . Ain nak ikut tak ? "
Along cuba menukar topik perbualan . Itu cuma satu cara untuk menenangkan aku agar aku tidak terus risaukan Farhan .
" bolehlah . "
Aku mahu ikut , duduk di rumah membosankan . Tak ada kerja nak dibuat .
" Ain tunggu kat luar dulu , along nak ambil kunci kereta ye . "
" okey . "
*
*
*
Sesampainya di butik mama . Mama usahakan butik pakaian . Semuanya hasil rekaan dan jahitan mama sendiri .
Aku segera duduk di sofa yang disediakan di butik mama . Aku rasa tak ada mood !
" anak dara mama datang lah ! "
Kata mama sejurus selepas melihat aku . Jujur aku jarang datang butik mama . Walaupun butik mama ni cantik , kalau boleh pelanggan semua duduk di sini lama - lama sebab sangat selesa .
" assalammualaikum , mama . "
Aku bersalam dengan mama .
" walaikumussalam . Ain okey tak ni ? "
Mama perasan kot muka aku sungul saja . Mana tidakkan sunggul . Aku pasti mama faham .
" Ain okey je mama . "
" tak payah nak tipu mama lah , mama tahu Ain rindu Farhan kan ? "
Kan ? Sudah aku bilang . Mama pasti tahu . Memang betul . Aku rindu Farhan .
" Ain , apa yang Ain boleh buat sekarang ni adalah doakan dia je . Ain doakan yang baik - baik untuk dia erk . "
" Ain tahu mama . Ain akan selalu doakan keselamatan dia walau kat mana dia berada . "
" kesian , anak mama ni "
Mama memeluk erat tubuh aku . Aku lebih tenang dalam pelukan mama .
" Ain nak rehat ke apa ni ? Atau nak tolong mama buat kerja ? "
Aku berfikir sejenak .
" Ain nak tolong mama lah . "
" okey , along dengan Ain tolong mama tau . Eh , mana along ? "
" hah ? ye mama ? "
Along muncul dari mana entah . Lepas turun dari kereta meluru dia masuk ke butik . Aku masuk saja butik , dia hilang .
" along muncul dari mana ni ? "
" along dari tandas . "
" along tolong angkat barang kat stor tu ada stok kain dengan tudung baru sampai . Nanti mama panggil staff tolong along dengan Ain "
" baik , mama "
Balas aku dan along .
*
*
*
Banyaknya stok kain baru sampai . Semuanya cantik ! Dari tadi aku asyik melihat kain itu sambil mengisi borang yang ditugaskan oleh mama .
" Cik Ain . Puan Azlina minta saya hantar cupcake ni untuk cik . "
Kata Nisa , salah satu staff mama aku .
" terima kasih ye . "
Aku mengambil sebuah kotak yang ada dua biji cupcake di dalamnya .
" awak , tak nak ke ? "
Soalku kepada Nisa .
" tak apa , cik . Saya tak nak , itu cik punya . Lagipun saya memang nak makan sekarang ni . Saya keluar dulu cik . "
" baiklah . "
Mama memang tahu aku suka cupcake , jadi dibelinya cupcake untuk aku .
Aku bukanlah seorang yang suka cupcake .
Farhan yang buat aku suka cupcake . Ketika itu aku sedang bersiar - siar di taman . Beberapa minggu , selepas aku dan Nazmi berpisah .
" excuse me ? "
Kata seorang lelaki .
Aku memandang lelaki itu . Aku cube mengecam wajahnya .
Macam pernah nampak ?
" saya Farhan . Awak Reen kan ? "
" ohh , awak Farhan "
Dia yang menemani aku semasa aku ditinggalkan oleh Nazmi . Dan dia ingat nama aku . Nama yang dia sendiri tukar .
Kami jalan beriringan .
" selalu datang bersiar - siar kat sini ? "
Soalnya .
" selalu . Tapi sebelum ni saya jalan berteman , sekarang sendiri ."
" saya pun selalu jalan kat sini , sama juga macam awak . Jalan ada kawan masa tu , sekarang dah tak ada dah "
Kami masing - masing tersenyum . Aku sendiri tak tahu kenapa aku senyum .
" apalah kita ni , sama - sama kena tinggal "
Entah kenapa aku berkata begitu , mungkin hanya untuk menyedapkan hati .
Aku lihat dia tertawa .
Aku senyum melihat dia tertawa . Dia nampak gembira . Seolah - olah berpisah itu melepaskan segala tekanan .
Dia nampak terperangkap dalam perhubungan . Setelah putus , dia rasa lega . Segala tekanan telah hilang .
Ain , kau bukan pakar psikologi lah .
" semua tu takdir , nak buat macam mana ? "
Tambah Farhan pula .
" betul tu . "
Takdir aku . Aku percaya takdir aku indah . Tapi mungkin perjalanannya jauh untuk aku kecapi bahagia itu .
" awak , kita duduk sana . "
Mata aku melihat apa yang dilihat Farhan . Sebuah tempat rehat kecil .
" boleh je . "
Aku dah lama berjalan , aku perlu rehatkan kaki .
Aku melabuhkan punggung di atas bangku yang disediakan .
" awak nak air ke apa ? Saya belikan "
" tak apa , tak perlu susahkan diri . "
Aku rasa segan bila dia menawarkan bantuan untuk membelikan aku air . Aku boleh beli sendiri .
" tak apa . Saya mampu lah . Awak tunggu sini , saya belikan "
Dia pun pergi meninggalkan aku seorang menunggu di sini .
Tapi aku tak bagi duit lagi . Takkan dia beli guna duit dia ? Dan aku tak beritahu air apa yang aku mahu .
Share this novel