" Firdaus tu memang macam tu. Adel tak payah lah ambil hati ya ".
" Dia tu memang macam tu ea Mak Esah? Dah lah tak reti nak cakap baik-baik. Asyik nak marah Adel jer. Ada jer salah Adel yang dia cari " adu Adelia.
" Firdaus memang nampak macam kasar dan tegas tapi sebenarnya hati dia baik. Adel abaikan jer lah ya " .
" Adel tak pernah tahu pun yang mak Esah ada anak lelaki ".
" Mak Esah memang tak pernah cerita dekat siapa-siapa " .
Adelia mengangguk perlahan.
" Apa yang keluar daripada mulut dia tu semuanya menyakitkan hati Adel lah Mak Esah. Mulut dia tu memang tak ada insurans. Beza sangat dengan Mak Esah " .
" Adel jangan hiraukan apa yang Daus cakap ea. Abaikan jer " pujuk Mak Esah.
Dia kenal sangat dengan anak bujangnya itu. Firdaus memang agak kasar. Lagi-lagi dengan orang yang baru dikenalinya. Tapi jauh di sudut hati anaknya itu seorang yang baik. Cuma mulutnya yang suka cakap lepas itu membuatkan banyak hati terluka.
" Okay Mak Esah. Mak Esah nak Adel tolong apa-apa tak? " .
" Ermm takpalah Adel. Mak Esah boleh buat semua ni. Lagipun senang jer ni " .
" Mak Esah nak masak apa? " .
" Nasi lemak. Adel makan kan? " .
" Nasi lemak? Sedapnya Mak Esah. Lagi-lagi Mak Esah yang masak. Nasi lemak Mak Esah kan favourite Adel. Mak Esah mesti lupa ni " .
" Mak Esah tak lupa lah " pipi Adelia dicuit perlahan.
" Assalamualaikum " .
Firdaus yang sedang memberi lembu-lembu nya makan terus menoleh.
" Waalaikumsalam. Husna? " .
Husna tersenyum kecil. Dia melangkah mendekati Firdaus.
" Hai Daus " .
" Hai. Awak buat apa kat sini? " soal Firdaus hairan.
" Saja nak jumpa awak. Tadi saya pergi rumah awak, Mak Esah cakap awak kat sini " .
" Ohh. Ada apa nak jumpa saya ni? " .
" Tak ada apa pun sebenarnya. Tak boleh ke kalau saya jumpa awak tanpa sebab? " soal Husna sengaja ingin menduga.
" Bukan macam tu Husna. Saya lelaki, awak tu perempuan. Apa pulak kata orang kampung nanti kan " .
" Yelah " jawab Husna lemah.
Dia sudah lama menyukai Firdaus. Sejak mereka di bangku sekolah lagi. Namun Firdaus tidak pernah langsung melihat cintanya.
" Awak dah makan? " soal Firdaus.
" Belum lagi " jawabnya.
" Kalau macam tu, jom lah datang rumah saya. Kita makan sekali " ajak Firdaus.
" Betul ke ni? " soal Husna teruja.
Firdaus mengangguk. Husna sudah tersenyum lebar.
Share this novel