BAB 1

Romance Completed 7382

Mata Iris melilau mencari petak parking yang kosong. Sebaik melihat ada parking kereta yang kosong, cepat-cepat dia masuk ke dalam petak kosong itu.

" Fuhh nasib baik ada " katanya sendiri.

Seat belt terus dibuka. Iris mengeluarkan lipstik berwarna nude daripada dalam tas tangannya. Lipstik itu dioleskan pada bibirnya. Dia tersenyum sendiri melihat wajahnya dari dalam cermin.

" Cantiknya kau Iris " pujinya sendiri.

Setelah puas dengan penampilannya, Iris terus keluar daripada kereta. Punat kunci kereta ditekan. Langkah kaki diatur menuju ke fakulti nya. Dia masih ada masa lagi 15 minit sebelum kelas bermula.

Bukk!

Seseorang telah melanggar Iris sehingga jatuh. Habis bertaburan buku yang berada di tangannya.

" Aduhh sakitnya " keluh Iris.

" Maaf maaf. Saya tak sengaja. Awak tak apa-apa? " soal lelaki itu.

Iris mengangkat wajah memandang pemilik suara itu. Dia terpegun seketika saat menatap wajah lelaki itu.

Subhanallah indahnya ciptaanMu.

" Err? Awak okay tak? " soal lelaki itu lagi apabila Iris tidak memberi respons.

" Ya. Saya okay. Sorry. Saya pun tak sengaja " Iris cepat-cepat bangun.

Lelaki itu membantu Iris mengutip buku-bukunya y yiang bertaburan jatuh.

" Buku awak " lelaki itu menghulurkan buku itu pada Iris.

" Thank you " ucap Iris. Dia tersenyum kecil memandang lelaki itu.

" You're welcome. I got to go. Bye " lelaki itu terus berlalu.

Iris terkedu seketika.

" Dia pergi macam tu jer? Aku belum sempat tanya nama dia lagi. Student baru ke tu? Tak pernah nampak pun" soalnya sendiri.

Tiba-tiba dia tersenyum kecil apabila mengenangkan lelaki itu. Lelaki itu memang sangat kacak. Wajahnya yang bersih dan penampilannya yang segak menambahkan lagi kekacakkan wajahnya.

" Harap kita jumpa lagi " Iris terus menyusun langkah menuju ke fakulti.


" Hai guys " tegur Iris sebaik tiba di kelas.

Dua orang rakan baiknya sudah sampai. Diana dan Irma memang selalu datang awal ke kelas memandangkan mereka memang tinggal di asrama kolej. Manakala Iris memilih untuk tinggal di luar. Dia tidak selesa tinggal di kolej katanya.

" Hai. Eh jap, apahal kau tersenyum-senyum ni? Macam kena sampuk jer aku tengok " soal Irma.

Iris melabuhkan punggungnya di kerusi sebelah Irma.

" Pagi-pagi aku dah terlanggar jodoh tau " jawab Iris.

Dahi Irma dan Diana berkerut seribu.

" Jodoh mana pulak kau ni Iris? " soal Diana.

" Jodoh ke bodoh Iris? " Irma sudah galak ketawa.

Iris pantas memukul bahu Irma.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience