BAB 19

Romance Completed 7382

Arjuna tergelak kecil.

" Awak perli saya ke? Kejap, kejap entah-entah awak stalker saya kan? " tebak Arjuna.

Iris terkedu. Memang benar dia datang ke taman rekreasi itu bukanlah hendak berjogging. Tapi ketika dia membuka aplikasi instagram tadi, dia ternampak gambar Arjuna yang berada di taman rekreasi. Cepat-cepat dia datang ke sini.

" Eh sir ni jangan nak perasan sangat boleh tak? Tak ada masa lah saya nak stalk sir " Iris mencebikkan bibirnya.

" Iyalah tu. Ni demam awak dah baik ke belum? " soal Arjuna.

" Dah. Kalau tak, saya tak akan datang sini " .

" Iya tak iya jugak kan " .

" Dah lama sir kat sini? " soal Iris.

" Lebih kurang dalam setengah jam. Awak baru sampai ke? " .

Iris hanya mengangguk kecil.

" Elisa, awak masih marahkan saya ke pasal hari tu? " soal Arjuna tiba-tiba.

" Taklah. Kalau saya masih marah, saya tak akan bercakap dengan sir macam sekarang ni. Sir takut ea kalau saya marah? " Iris sudah tersenyum nakal.

" Perasan " Arjuna mencebikkan bibirnya.

Mereka berdua ketawa kecil.

" Elisa " .

" Hmm? " Iris memandang ke arah Arjuna.

" Saya tak tahu kenapa, tapi saya selesa berkawan dengan awak. Boleh tak kalau dekat luar awak tak payah panggil saya sir lagi? Lagipun saya cuma pensyarah awak dekat dalam kolej. Bukan luar kolej. Dekat luar, kita kawan. Setuju? " .

Iris rasa bagaikan mimpi ketika ini.

" Habis tu saya nak panggil sir apa? " soal Iris.

" Apa-apa jer yang awak suka. Abang, sayang, honey, babyboo. Anything " .

Iris ketawa terbahak-bahak.

" Sir ni kelakarlah. Saya bukannya girlfriend sir nak panggil macam tu ".

" Then kalau macam tu, panggil nama saya jer lah " .

" Tak nampak macam kurang ajar ke nanti? Sir lagi tua daripada saya " .

Arjuna tersenyum kecil.

" Eii banyaknya alasan budak kecil ni" .

" Okaylah macam ni, saya tetap akan panggil sir. Dekat luar kolej ke, dalam kolej ke. Saya tetap akan panggil sir. Tapi bila dekat luar, kita kawan? Dekat dalam kolej, saya student and sir lecturer saya. Deal? " .

" Okay deal " balas Arjuna.

Iris merasakan dirinya adalah gadis yang paling beruntung ketika ini. Tidak sabar untuk menceritakan pada Irma dan Diana.

" Jom sambung jogging. Kita lumba, siapa pancit dulu dia yang kena belanja makan " ajak Arjuna.

" Okay boleh " .

Mereka sama-sama berlari. Masing-masing tidak mahu kalah. Hari ini adalah hari yang paling bermakna buat Iris Elisa.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience