BAB 16

Romance Completed 7382

Sebelum Arjuna pulang ke rumah, dia singgah di restoran makanan segera Mcdonalds. Dia bercadang untuk membeli bubur buat Iris. Sebagai tanda minta maaf pada gadis itu.

Setelah membeli bubur untuk Iris, Arjuna terus memandu keretanya menuju ke rumah Iris. Disebabkan dia pernah datang ke rumah Iris ketika dia menghantar gadis itu, dia tahu di mana rumah Iris.

Sampai sahaja di hadapan rumah Iris, Arjuna memberikan salam.

" Assalamualaikum " laungnya.

Beberapa minit kemudian muncul seorang wanita.

" Waalaikumusalam " Puan Umaira keluar membuka pintu pagar.

" Makcik " tegur Arjuna.

" Awak ni pensyarah Iris ya? Yang hantar Iris balik rumah hari tu? " soal Puan Umaira.

" Ha'ah saya lah tu " Arjuna mengangguk.

" Ada apa ya? Iris buat hal ke? " .

" Eh tak adalah makcik. Iris okay jer. Saya datang sebab nak bagi ni " Arjuna menghulurkan plastik putih yang berisi bubur Mcdonalds.

" Iris minta awak hantarkan ya? Mengada-ngada betul budak ni " Puan Umaira menyambut plastik yang dihulurkan.

" Saya yang saja hantarkan makcik. Tadi kawan-kawan dia cakap dia demam kan " .

" Ha'ah. Iris tu jarang demam. Entah kenapa tiba-tiba demam pulak. Awak nak jumpa dia? Makcik boleh panggilkan " .

" Eh takpa makcik. Saya datang nak hantar bubur tu jer. Sampaikan salam saya pada dia ya " pesan Arjuna.

" Ha iyalah. Terima kasih banyak-banyak ya. Buat susah-susah jer " .

" Tak ada apalah makcik. Kalau macam tu saya balik dulu ya " .

" Iyalah. Hati-hati " .

" Assalamualaikum " Arjuna terus melangkah masuk ke dalam keretanya.

" Waalaikumsalam " jawab Puan Umaira.

" Iris oh Iris " panggil Puan Umaira.

" Ya mama " laung Iris daripada dalam bilik.

" Buka pintu ni sekejap " .

Perlahan-lahan Iris bangkit daripada katilnya. Lemah longlai sahaja dia melangkah.

" Ada apa ma? " soalnya sebaik pintu dibuka.

" Pensyarah Iris datang rumah tadi " beritahu Puan Umaira.

" Ha? Siapa? " soal Iris terkejut.

" Sir Arjuna. Nah, dia bagi " Puan Umaira menghulurkan plastik yang berisi bubur Mcdonald.

" Seriously mama? " soal Iris seakan tidak percaya.

" Iyalah. Apa yang tak serius nya. Dah pergi makan ni " .

Iris mengambil plastik yang dihulurkan oleh Puan Umaira. Puan Umaira pula terus berlalu pergi.

Iris membawa plastik bubur itu masuk ke dalam biliknya. Diletakkan di atas katil.

" Peliknya, mimpi apa dia sampai sanggup hantar bubur dekat rumah aku? " soal Iris sendiri.

Dia membuka plastik bubur itu. Ada sehelai kertas berwarna ungu. Iris membuka kertas itu.

To : My beloved student, Elisa.

Get well soon. I'm so sorry okay. Bila dah sihat nanti, jangan lupa datang kelas.

Iris tersenyum kecil membaca tulisan pada kertas itu.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience