Prolog

Romance Series 10426

Matanya dikatup dan dibuka berulang kali. Mindanya tidak jelas, alkohol benar-benar membuat dia hilang kewarasan.

Disitu dia duduk diceruk sudut bersama botol berisi alkohol ditangan. Digoncang perlahan kekiri dan kenanan sebelum kembali meneguknya. Pandangan menjadi kabur dan kelam. Sesekali lelaki mabuk itu tertawa kecil dan membebel tidak jelas tapi apa yang jelas adalah hatinya yang hancur.

PIl-pil putih yang berselerakan diatas lantai memanggilnya untuk dikutip. Ditatap benda kecil itu sayu.

"Do it."

Dia mengutip sebiji lalu diletakkan ditelapak tangan. "Satu..."

"Siapa nama mu?'"
"Bunga Adelia. Abang?'"
"Namaku Ren.'"

Biji kedua diambil "Dua..."

"Hi Abang Ren, this is Adelia. I heard about your grandma passed away. My deepest condolences to you and your family. I tahu kita tak rapat but you still have family here in Malaysia. Anything you can contact Ibu and me. Stay safe."

Dia menyedut hingus, air mata berjujuran mengalir tanpa henti "Tiga..."

"Hahaha tak sangka Ren pandai menulis."
"Kamu ragui aku?"
"Tak tapi you don't have that look.'"
"What look?'"
"The writer's persona. You look like a 9 to 5 kinda guy."
"Jadi kamu benar mau jadi penulis?'"
"For fun yes, untuk jadikan kerjaya mungkin tidak."
"Why not. Aku yakin kamu bisa."
"Really?"
"Yeah, I believe in you"

"Lima..."

"Ren rasa betul ke hubungan kita ni?"
"Kamu ngak percaya sama aku?"
"I do..."
"Sabar ya sayang... Aku pasti datang."

"Enam belas..."

"All you did was lie!"
"Sayang...'"
"Let me go. Let's just break up. I can't. Hubungan kita ni hanya menyakitkan semua orang"
"Aku janji aku akan membetulkan semuanya."

"Tiga puluh lapan..."

"Let's get married. Tinggalkan semua disini, kita bina hidup baru."
"Macam mana dengan Mama and Daddy. Especially Your mom. Catherine.'"
"Aku lebih fikirkan kita. Ayuh nikah. Promise that you will be with me until the end."
"I promise."

"I promise"
"I promise"
"I promise."
"And that's what we called bullshit." Ren tertawa sinis.

Arak itu diteguk lagi sampai habis, dengan sekuat tenaga dia melempar botol kosong itu kedinding. Kaca berteraburan diatas lantai menyebabkan dia ketawa. Tawa yang disela isakan. Lucu melihatkan kaca yang berderai tidak sehancur hatinya yang gundah. Dia lagi hancur, dia lagi koyak, dia lagi... bibirnya bergetar mengucap nama perempuan itu seperti sebuah zikir untuk tuhan semesta.

"Adelia..."

Dia kembali menatap pil-pil berwarna putih didalam genggamannya. Do or die, kalau dipilih keduanya tetap bermaksud mati.

"Do it... go ahead. Just do it." Suara-suara itu kembali menganggunya. Dia menekup telinga lalu berteriak kuat.

"Lakukan.., tiada siapa lagi untukmu. Mereka semua membencimu''

"Do it... just do it."

Tangannya menggeletar. Pandangannya berbinar, lakukan saja. Dan dia lakukanya, menelan setiap biji putih lalu disela dengan minuman keras. Kalau dia mati, orang yang paling bertanggungjawab adalah perempuan itu. Hantar abu mayatnya kepada perempuan sialan itu, biar dia rasakan sendiri apa erti hancur.

Share this novel

BarnesaA.
2024-06-13 01:39:53 

Terima kasih. Nanti saya update. Chapter dah ada cuma tak sempat nak update baru. Thank you sangat sangat

S Syurga Abadi
2024-06-13 00:49:29 

bru bca. best sgt novel.. t.jln cerita sgt menarik. tk sbar nk bca next chapter


NovelPlus Premium

The best ads free experience