"Apa khabar ko Ness? Sya rindu betul sama ko." (Lumundus)
"Sya baik-baik saja di sini darat Dus." (Vanessa)
Secara perlahan-lahan, Vanessa melepaskan pelukannya dari tubuh Lumundus, dan mulai tersenyum mesra.
"Ko apa khabar Dus?" (Vanessa)
"Sya pun baik-baik saja Ness." (Lumundus)
Lumundus mengusap-usap pipi Vanessa dengan lembut.
"Macam mana keadaan Kerajaan Gumirot sekarang, selama sya teda di sana?" (Vanessa)
"Kurang baik Ness." (Lumundus)
"Kurang baik? Maksud ko?" (Vanessa)
"Sekarang si Santana yang jadi Ratu Gumirot ganti ko." (Lumundus)
"Si Santana? Ok jugakah dia memerintah di kerajaan?" (Vanessa)
"Cissss!! Ok apa! Jadi huru-hara semenjak dia yang jadi ratu. Suka-suka saja dia tambah peraturan-peraturan dalam batu sumpah kita." (Lumundus)
"Apa bulih buat kalau dia yang jadi ratu. Dari dulu lagi sya dengar yang dia tu memang suka berlagak, suka cakap besar." (Vanessa)
"Kenapa ko menangis tadi?" (Lumundus)
"Sya nangis sebab sya tidak tau sya mau bagi sama siapa ni anak sya yang ko dukung ni." (Vanessa)
"Jadi baby ko kah pula ni?" (Lumundus)
"Ya." (Vanessa)
"Jadi si Arilia lah nama baby ko ni?" (Lumundus)
"Macam mana ko tau?" (Vanessa)
"Ni kalung dia ni." (Lumundus)
Lumundus menunjukkan kalung pada leher Arilia.
"Tulung rawat dia bagus-bagus arr Dus, sebab cuma di dalam laut saja dia bulih hidup. Banyak risiko kalau sya rawat dia di sini darat. Sya takut kalau ada manusia darat yang nampak dia, terus bunuh dia. Nasib baiklah sya kasi lahir dia di rumah saja. Laki sya, si Alfred, mau bawa sya bersalin di hospital, tapi sya tidak mau." (Vanessa)
"Kenapa?" (Lumundus)
"Sebab sya tau rupa baby sya ni tetap rupa duyung waktu sya kasi lahir dia." (Vanessa)
"Jadi si Alfred taukah yang ko ni duyung?" (Lumundus)
"Tau. Tapi dia sudah janji tidak mau kasi tau siapa-siapa yang sya ni duyung, yang sudah jadi manusia darat." (Vanessa)
"Ko tidak salah jadi manusia darat Ness, sebab asal-usul kita ni pun dari manusia darat juga, yang kana buang di dalam laut waktu masih baby lagi. Ko jangan susah Ness, sya rawat anak ko ni bagus-bagus, macam anak kandung sya sendiri." (Lumudus)
"Terima kasih arr Dus. Ko lah bestfriend forever sya." (Vanessa)
"Jaga diri ko baik-baik arr Ness." (Lumundus)
"Sekali lagi terima kasih arr Dus. God bless you." (Vanessa)
"Ya Ness. Sya pulang dulu arr." (Lumundus)
Vanessa hanya meng angguk. Lumundus menenggelamkan diri ke dalam laut, kemudian kembali ke rumahnya. Seorang wanita yang merupakan pekerja istana, hairan melihat Lumundus memasuki rumahnya dengan mendukung bayi. Dia segera masuk ke istana dan pergi menghadap Ratu Santana yang sedang duduk di singgasana.
"Mohon ampun Ratu Santana yang mulia, sya ada mau cakap sikit." (Pekerja Istana)
"Arr, ada apa?" (Ratu Santana)
"Tadi, sya ternampak si Lumundus bawa baby masuk pigi rumah dia." (Pekerja Istana)
"Bawa baby?" (Ratu Santana)
"Ya ratu." (Pekerja Istana)
"Baby siapa?" (Ratu Santana)
"Sya pun tidak tau ratu." (Pekerja Istana)
Ratu Santana mengangguk dengan perlahan-lahan.
"Mohon minta diri Ratu Santana yang mulia." (Pekerja Istana)
Pekerja istana itu pun beranjak pergi dari hadapan Ratu Santana.
"Pengawal!!" (Ratu Santana)
Pengawal istana segera datang menghadap Ratu Santana.
"Ada apa Ratu Santana yang mulia?" (Pengawal Istana)
"Ko tulung panggil si Lumundus pigi sini menghadap sya." (Ratu Santana)
"Baik Ratu Santana yang mulia." (Pengawal Istana)
Pengawal istana seraya pergi ke arah rumah Lumundus. Suasana di rumah Lumundus.
"Mak, baby siapa ni mak? Sumil oh." (Balerina)
"Mama jumpa tadi baring-baring di rumpai laut, jadi mama bawa, sebab mama rasa ni baby sengaja kana buang." (Lumundus)
"Jahat juga yang buang baby ni oh. Comel-comel begini pun kana buang." (Adora)
"Itulah tu. Mulai sekarang, baby ni jadi adik angkat kamu. Kamu mesti jaga dia bagus-bagus kalau time mama pigi pungut-pungut tiram arr." (Lumundus)
"Ya mak." (Balerina, Fenisia, Katarina & Adora)
"Jadi, siapa gia nama ni baby ni mak?" (Adora)
"Arilia." (Lumundus)
"Oh Arilia, cantik tu nama, mirip macam nama Princess Ariel dalam cerita The Little Mermaid.
Share this novel