Series
                        
4502
                    Keesokan harinya, Tiana bangun sangat pagi dan segera bersiap untuk pulang ke rumah lamanya untuk mengambil seragam. Tetapi pada saat membuka pintu, dia melihat Rika membawakan baju seragam sekolah milikku.
Tiana mempersilahkan Rika masuk ke dalam dan menyuruhnya duduk sementara dia pergi mengganti bajunya.
Setelah berganti baju, Tiana melihat jika Rika telah pergi. Jadi, dia berangkat dengan berlari ke sekolahnya.
Saat di pertengahan jalan, Tiana tidak sengaja menabrak orang di depannya yang menyebabkan dokumen yang dibawanya terbang. Oleh karena itu, Tiana mengambil semua dokumennya dan menyerahkan kepada orang tersebut dan meminta maaf. 
“Maaf” ucap Tiana sambil membungkukan badannya
“tidak apa-apa” ucap orang tersebut
Setelah itu, Tiana melanjutkan larinya ke sekolah sambil memikirkan sesuatu. Karena menurutnya ada yang salah dengan orang tersebut dan dokumen yang dibawanya.
Dia terus berlari sampai tidak menyadari bahwa dia telah sampai di sekolah. Pada saat yang sama, ada orang yang mengejutkannya yang membuatnya terbebas dari pikirannya. 
“Dor” ucap seseorang di belakang Tiana sambil menyentuh baju Tiana
“wah! Kirani orang yang sangat bodoh!” seru Tiana yang terkejut 
“ehem… Tiana apa yang tadi kau ucapkan?” tanya Kirani dengan penuh penekanan
“T… tidak apa-apa kok… itu hanya refleks sumpah” ucap Tiana terbata-bata sambil mengangkat dia jarinya
“terserah kau lah. Hmm… ayo kita masuk kelas!” ajak Kirani sambil menarik tangan Tiana menuju kelas
Mereka berlari masuk ke kelas tentu saja dengan Tiana yang hanya pasrah karena Kirani menarik tangannya dengan amat sangat kencang. Tiana tidak membantah hal itu karena memang dia juga ingin masuk ke dalam kelas yang kebetulan sekelas.
Mereka duduk di kursi mereka dan menunggu pelajaran di mulai. Saat bel berbunyi mereka langsung belajar hingga waktu pulang tiba.
Pada saat pulang, Tiana pergi ke rumahnya untuk mengganti pakaian dan segera pergi ke rumah sakit menggunakan taksi yang dia pesan.
Di rumah sakit, Tiana bertemu dokter yang bertugas di ruang ibunya dan segera pergi menemuinya. Sang dokter berkata bahwa ibunya Tiana boleh pulang ke rumah esok hari. Tiana sangat senang akan hal itu. Kemudian, dia bergegas pergi ke ruangan ibunya dan segera membereskan semua pakaian miliknya ataupun ibunya yang pernah ia bawa.
Dia memberitahukan kabar baiknya kepada ibunya. Ibunya sangat senang akan kabar itu dia langsung berdiri dan segera ingin merapikan barang-barang miliknya. Tentu saja itu di halang oleh Tiana dan menyuruh ibunya untuk tidur dan membiarkan dia yang merapikan.
Tiana merapikan bajunya sampai sore hari. Kemudian, Tiana pergi mengambil baju dan madi di rumah sakit tersebut.
Setelah selesai, Tiana melihat ada suster yang membawakan makanan untuk ibunya. Tiana mengucapkan Terima kasih dan mengambil makanan tersebut. Lalu, dia menyuapkan makanan tersebut kepada ibunya.
Pada malam harinya, Tiana meminta izin kepada ibunya untuk menginap ke rumah temannya yang tentu saja itu semata-mata untuk membuat ibunya mengizinkannya pergi keluar.
Setelah ibunya mengizinkan, dia langsung berlari ke luar rumah sakit tidak lupa dengan topeng yang dia bawa. Pada gang yang sangat sepi, Tiana memakai topeng yang dia bawa dan menunggu Rika untuk menjemputnya.
Setelah menunggu agak lama, Rika datang untuk menjemput Tiana. Lalu, Tiana langsung masuk ke dalam mobil tersebut dan menyuruh Rika untuk pergi dengan cepat.
Pada saat sampai di sebuah mansion milik para bawahan Tiana. Tiana segera memberitahukan rencana miliknya yang tentu saja diperhatikan oleh bawahannya.
Saat selesai menjelaskan, Tiana bertanya apakah ada yang tidak mengerti? Tetapi, tidak ada yang menjawab. Oleh karena itu, pengepungan siap untuk dilaksanakan.
Para bawahan Tiana berangkat ke tempat yang dituju dengan membagi menjadi 4 kelompok. Mereka bersembunyi di tempat yang tidak mudah dijangkau dan tidak diketahui oleh semua orang.
Saat semua telah siap, mereka langsung menghubungi Tiana untuk menanyakan apa yang akan dilakukan selanjutnya. 
“Nona dengan grup A disini. Kami telah sampai dan telah mematai grup INA Entertainment apa yang akan dilakukan” ucap salah satu orang pada grup A menggunakan sistem OLED di tangannya
“tim B juga telah melakukan itu apa lebih baik kita melakukannya sekarang?” tanya seseorang pada tim B menggunakan sistem OLED
“Baiklah… kami telah mengetahui letak kalian ataupun apa yang kalian lakukan. Jadi, kalian culik pemilik kedua perusahaan dan bawa mereka kesini. Lalu, bakar perusahaan tersebut jangan biarkan ada seseorang yang hidup satupun” ucap Tiana yang memberikan perintah
“baik” ucap salah seorang dari kedua grup tersebut
“Tim C, tim D masuk!” ucap Tiana
“ya nona ada apa?” tanya salah seorang di tim C
“bagaimana keadaan di sana?” tanya Tiana memastikan
“disini sudah sangat sepi jadi apa yang akan kami lakukan nona?” tanya salah seorang di tim D
“benar nona. Pada tim C juga sepi tidak ada yang mengetahui keberadaan kami” ucap salah seorang di tim C
“Baiklah, kalian bakar rumah tersebut dan pastikan semua orang disana mati!” titah Tiana
Setelah itu, Tiana mematikan alat tersebut dan duduk dengan santai karena Tiana sudah mengetahui kalau rencananya akan berhasil.
Dia duduk sampai para bawahannya datang ke dalam mansion tersebut dengan membawa dua orang wanita yang diberi obat tidur. 
“Nona, kami sudah membawa orang yang Anda minta” ucap salah satu bawahan Tiana
“baiklah, kalian taruh dia di gudang dan jaga. Lalu saat mereka bangun, salah seorang diantara kalian bisa memanggilku” ucap Tiana
Para bawahan Tiana menuruti apa yang diinginkannya. Sedangkan Tiana dia berjalan ke salah satu kamar untuk beristirahat tentu saja dengan Rika yang menjaga di luar kamar tersebut.
Setelah satu jam, akhirnya kedua wanita itu terbangun. Kemudian, salah satu bawahan Tiana pergi untuk menemui Tiana. Dia menaiki tangga di atas dan berniat untuk memasuki kamar tersebut. Tetapi saat ingin masuk, dia dihalang oleh Rika. 
“Mengapa kau ingin masuk ke dalam kamar nona?” tanya Rika dengan membawa nampan berisi makanan
“ah… kak Rika, aku ingin memberi tahu kalau kedua wanita itu sudah sadar” ucap wanita yang berada di depan Rika
“kalau begitu kau kembali menjaga disana dahulu, kami akan datang nanti” ucap Rika
Setelah percakapan itu, wanita yang di depan Rika kembali untuk menjaga gudang tersebut. Sedangkan Rika masuk ke kamar untuk memberikan makanan. 
“ada apa Rika, apakah ada masalah?” tanya Tiana khawatir
“Tidak kok hanya saja kedua wanita di gudang telah bangun” ucap Rika
“baiklah, aku akan segera kesana” ucap Tiana yang ingin meraih jaketnya dan ditahan oleh Rika
“tidak boleh nona” ucap Rika sambil menggenggam tangan Tiana untuk mencegah mengambil jaket miliknya
“Kenapa?” tanya Tiana yang kebingungan
“nona makan saja dahulu, untuk kedua wanita itu biar saya yang menanganinya” ucap Rika sambil memberikan nampan berisi makanan
“Baiklah” ucap Tiana yang mengambil nampan berisi makanan
Setelah itu, Rika pergi meninggalkan Tiana yang berada di kamarnya. Tiana merasa sedikit kesal karena ini tugasnya bukan tugas Rika tetapi, dia malah menuruti perkataan Rika
Rika pov
Aku berjalan menuju gudang di mansion ini. Aku di sambut oleh adik-adikku atau lebih tepatnya teman seperjuangan. Setelah menyapa mereka balik, aku langsung memasuki gudang tersebut untuk bertemu ke dua wanita itu. 
Awalnya mereka memarahi kami karena telah menculik mereka. Aku bisa menenangkan mereka dan kemudian kami pun berbicara dengan santai.
Setelah kurang lebih 30 menit, aku mencoba untuk masuk ke intinya. Aku mencobanya dengan perlahan agar mereka tidak terkejut dan agar mereka tidak curiga. 
“Haha… cerita kamu seru sekali Alesa” ucapku sambil terkekeh
“hahaha… aku juga tidak bisa berhenti tertawa hahaha” ucap seorang wanita di samping Alesa 
“iya kau benak Sherly… sejujurnya aku juga tidak menyangka akan terjadi hal tersebut” ucap Alesa 
“baiklah… aku ingin bertanya pada kalian apa boleh? Dan aku juga ingin kalian jawab dengan sejujur-jujurnya” ucap Rika
“Baiklah” ucap kedua wanita tersebut bersamaan
“bagaimana caranya kalian bisa masuk ke kelompok tersebut?” tanya Rika
“Sebenarnya kami masuk sebab kami pernah berhutang budi kepada ketua” ucap Alesa
“berhutang budi?” tanya Rika
“Benar… dahulu aku dan Alesa berteman, kami bermain di sebuah taman tetapi, saat kami menyeberang jalan raya ada sebuah truk yang berjalan dengan sangat kencang. Kami sangat takut sampai akhirnya kami ditolong oleh seorang wanita dan dia mengajak kami untuk masuk ke dalam kelompoknya” ucap Sherly yang merasa sedih karena masa lalunya
“Lalu, apakah kalian bisa memberitahukan siapa nama pemimpin kalian?” tanya Rika
“dahulu dia memberitahukan kami bahwa namanya adalah Krisan” ucap Sherli
“Baiklah… Terima kasih atas kerja sama kalian, kalian bisa pergi dari sini” ucap Rika sambil melepaskan tali yang mengikat tangan mereka
“t… tunggu apakah kalian tidak membunuh kami?” tanya Alesa
“Untuk apa? Lagipula keinginan kami sudah tercapai” ucap Rika
Rika pov end
Setelah itu, kedua wanita tersebut keluar dari gudang dan meninggalkan Rika di dalam gudang tersebut yang sedang tersenyum jahat melihat kedua wanita tersebut.
Kedua wanita tersebut sudah berada di taman mansion tersebut. Saat mereka ingin menuju pagar keluar yang telah terbuka, tanpa disadari sebenarnya ada sebuah laser yang bisa mematikan orang yang melewatinya.
Saat mereka melangkah satu langkah, mereka berpikir akan terbebas dari pertanyaan yang mengerikan. Sebab mereka sangat tidak ingin membiarkan identitas ketuanya terbuka tetapi, sayangnya mereka sudah memberitahukannya dan berniat untuk menelepon nonanya. Sampai pada langkah selanjutnya, mereka terkena sinar laser tersebut dan
Ces… ces
Yap tubuh mereka tercincang akibat terkena sinar laser tersebut. Rika yang telah tahu itu akan terjadi menyuruh para teman seperjuangannya untuk membersihkan tubuh yang telah tercincang dan membuangnya. 
Setelah menyuruh mereka membersihkan, Rika menuju ke kamar mansion untuk memberitahukannya kepada nona informasi yang dia dapat.
Tiana pov
Aku sedang berada di kamarku sambil melihat perkembangan perusahaan di laptop milikku. Sampai akhirnya, konsentrasi milikku terbuyarkan karena ada seseorang yang mengetuk pintu. Kemudian, aku menyuruhnya masuk dan terlihat Rika yang sedang menulis di buku catatan miliknya. 
“Apakah sudah ada perkembangan?” tanyaku 
“nona, menurut pernyataan mereka pemimpin dari kelompok tersebut bernama Krisan” ucap Rika
“benarkah?” tanyaku
“Benar nona, apakah ada yang salah?” tanya Rika
“Entah mengapa aku merasa itu hanya nama pengalihan supaya kita dapat menangkap semua yang bernama Krisan” ucapku yang kebingungan
“benar juga karena setiap orang dengan kekusaan yang kuat yang tidak ingin diketahui namanya pasti akan menggunakan nama palsu” ucap Rika yang menyadari sesuatu
“Kau benar… tetapi, tenang saja aku memiliki rencana” ucapku
“apa saya boleh tahu?” tanya Rika
“hehe… maaf ini rahasia” ucapku sambil meletakkan jariku di depan wajahku
Setelah kejadian itu, aku diantar pulang oleh Rika ke rumah besar milikku. Sejujurnya bagiku akan sepi jika tidak ada ibu di rumah milik ibuku.
Setelah sampai, aku masuk ke dalam rumah milikku dan menuju ke kamar dan membuka laptop milikku. Aku membuka laptop milikku sebab aku ingin meng-hack keamanan negara yang berisi data-data tentang negara ini.
Aku mengehack sampai pagi dan akhirnya menemukan data tentang nama-nama orang yang berada di negara ini. Setelah mendapat apa yang aku inginkan, aku langsung mencetak dengan alat yang dimiliki olehku.
Aku mencari nama Krisan dan akhirnya menemukan banyak kata dengan nama Krisan. Aku menggunting nama-nama tersebut lalu menempelkannya kembali di buku milikku. 
Tiana pov end
Setelah mencari data-data tersebut dan mencetaknya. Kemudian, Tiana pergi tidur di kamarnya. Sampai dia tidak menyadari bahwa seseorang yang adalah kepribadian yang lain melihatnya.
Share this novel