4. Berjualan

Mystery Series 4502

Tiana pov
Aku bangun pagi di rumah sakit dan langsung mandi untuk pergi ke sekolah. Saat selesai, aku langsung memakai seragam sekolahku yang berada di dalam koper dan pergi ke luar rumah sakit. Saat di luar aku melihat Rika yang membawa tas milikku dan keranjang berjualan milik ibu. Aku langsung mengambilnya dan masuk ke mobil agar Rika mengantarkanku pergi ke sekolah.

Aku turun di sebuah gang kecil dekat sekolahku agar tidak ada yang melihatku. Aku langsung pergi meninggalkan mobil tersebut dan masuk ke sekolah. Saat di dalam, aku langsung meletakkan tas di tempat duduk ku.

Setelah meletakkan tas aku langsung pergi ke taman sesuai janjiku dengan kak Sky. Saat di taman, ternyata kak Sky telah sampai disana dengan sebuah kertas. Lalu, dia memberikannya kepadaku. Dan pada saat berbaris, terdapat pengumuman bahwa mos yang dilaksanakan dipercepat menjadi hari ini.

Karena itu, banyak siswa terkejut dan panik. Selain itu, ada juga orang yang sudah percaya diri akan menjadi orang pertama yang paling banyak tanda tangan para kakak OSIS tersebut.

Setelah menunggu beberapa menit, ketua OSIS datang yang tidak lain dan tidak bukan adalah kak sky. Dia langsung memberitahukan siapa pemenangnya.
“Halo para murid baru. Di karenakan kakak baru muncul, kakak ucapkan selamat kepada kalian sudah dapat masuk di sekolah ini. Baiklah, karena kakak tidak mau berbasa-basi lagi kakak akan mengumumkan pemenangnya. Dia adalah… Tiana dari kelas XI A. Jadi, silahkan anda maju ke depan Tiana” ucap kak sky

Setelah itu, para murid bertepuk tangan, walaupun ada orang yang tidak Terima dengan kekalahannya tersebut. Aku maju ke depan dan menerima hadiah yang diberikan dan aku mengucapkan Terima kasih kepada semua orang.

Setelah itu, para murid baru dipersilahkan untuk kembali ke kelas dan melanjutkan kegiatan belajar di kelas mereka masing-masing. Para murid hanya mengikuti perintah itu dan kembali ke kelas mereka masing-masing.

Berbeda dengan para murid yang lain, Tiana berlari menuju kelasnya dengan tergesa-gesa. Saat di kelas dia mengambil keranjang jualan milik ibunya dan membawanya ke kantin.

Di kantin, ia berbicara kepada salah satu penjual makanan di kantin agar menitipkan barang dagangannya di toko miliknya. Awalnya, sang penjual menolak karena ia takut makanan miliknya tersaingi. Tetapi setelah Tiana membujuk dengan ia akan mengambil keuntungan 60:40 dia langsung menyetujuinya walaupun ia tahu dia hanya mendapatkan 40 dari hasil penjualan dagangan itu.

Setelah mendengar hal itu, Tiana mengucapkan Terima kasih banyak kepada penjual itu san menyerahkan dagangan miliknya kepada penjual itu. Kemudian, Tiana pergi ke kelas dengan cepat agar dia tidak tertinggal pelajaran.

Skip

Pada saat pulang, aku mengambil dagangan milikku dan membagi hasil penjualannya dengan hasil yang telah disepakati. Kemudian saat di luar sekolah, aku langsung berjualan untuk menggantikan posisi ibuku lagipula masih ada dagangan yang tersisa. Aku berjualan di dekat sekolah dan lumayan banyak orang yang membeli dagangan milikku.

Setelah menurutku tidak akan lagi ada yang akan membeli disini, aku memutuskan untuk berjualan di tempat lain. Saat aku melihat sebuah taman yang ramai, aku memutuskan untuk berjualan di sana.

Aku memulai berjualan dengan menawarkan kepada orang-orang yang berada di sekitar taman tersebut. Kemudian, saat aku lelah aku memutuskan untuk beristirahat di sebuah pohon rindang.

Saat aku sedang beristirahat, ada orang yang membeli daganganku. Aku melayaninya dengan sopan dan setelah aku beristirahat dengan cukup aku segera pergi meninggalkan pohon rindang itu dan berjalan untuk menjual kan barang dagangan milikku kembali.

Aku berjalan ke arah danau yang berada di taman itu. Untungnya disana sedang ramai pengunjung jadi aku memutuskan untuk berjualan disana.

Tiana pov end

Tidak terasa waktu hampir sore, Tiana sangat ingin kembali ke tempat ibunya tetapi, masih ada beberapa dagangannya yang masih tersisa. Oleh karena itu, Tiana memutuskan untuk menjual kan barang tersebut.

Dia berjalan ke taman tersebut sampai ada seorang anak kecil yang membeli semua dagangannya. Tiana yang melihat itu juga menangani anak itu dengan sopan sebagaimana dia biasanya melayani pembeli lainnya.

Anak itu memberikan uang yang sangat besar. Tiana sejujurnya sangat terkejut mengapa uang sebesar itu bisa dibawa dengannya. Tapi, Tiana tidak mempunyai kembalian saat itu.

Anak itu berkata dia akan memberikannya kepada Tiana. Tetapi, Tiana menolaknya dengan lembut. Saat Tiana melihat sebuah warung dia segera berlari mendekati warung tersebut dan berniat untuk menukarkan nilai uang yang berada di tangannya.

Setelah habis, Tiana langsung berjalan ke rumah sakit kembali. Pada saat sampai, dia langsung masuk dan pergi ke ruangan ibunya untuk mengganti baju dan menyerahkan uang berjualan tadi.

Ketika dia menyerahkan uang tersebut, ibunya sangat terkejut karena anaknya sekolah sambil berjualan. Bahkan, dia tidak terlihat seperti itu. Tetapi, berbeda dengan Tiana yang tidak terlihat lelah karena memang baginya melanjutkan usaha ibunya tidak terlalu melelahkan dibandingkan pekerjaan miliknya sendiri.

Malam harinya, suster masuk ke ruangan itu untuk menghantarkan makanan ibunya. Saat suster itu mengetuk pintu, Tiana langsung bangun dari duduknya dan segera membukakan pintu rumah sakit tersebut.

Setelah membukakan pintu, Tiana menerima makanan itu dan menariknya ke dalam ruangan. Kemudian Tiana mengucapkan Terima kasih kepada suster tersebut dan saat suster tersebut pergi, Tiana segera menutup pintu dan mendorong makanan itu ke tempat duduknya kembali.

Setelah itu, dia segera menyuapi ibunya makan. Kemudian, Tiana segera pergi ke arah laci untuk mengambil obat ibunya dan meminta ibunya untuk memakan obat tersebut.

Kemudian Tiana menyuruh ibunya untuk tidur agar mempercepat proses kesehatannya. Awalnya ibunya menolak karena dia akan tidur jika anaknya telah tidur.

Tiana menenangkan ibunya dengan berkata ia akan tidur setelah ibunya tertidur lelap karena kali ini dia lebih mementingkan kesehatan ibunya dibandingkan dirinya sendiri.

Setelah ibunya tertidur lelap, Tiana mengambil laptop yang selalu ia letakkan di tasnya dan membuka untuk melihat perkembangan pada perusahaan miliknya. Dia memang selalu memerhatikan perusahaan miliknya walaupun dalam keadaan yang jauh.

Saat Tiana sedang melihat perkembangan perusahaannya dengan teliti, Tiana mendapat sebuah pesan email dari Rika. Tiana membukanya dan membacanya dan dia sangat terkejut karena besok akan ada karyawan baru di perusahaan miliknya.
“Damn! Kenapa harus saat ini sih?” tanya Tiana emosi dalam suara berbisik agar tidak mengganggu ibunya yang sedang tertidur

Tiana awalnya acuh tak acuh tetapi, dia juga khawatir takutnya akan ada orang dari bawahan musuhnya memasuki perusahaannya jadi mau tidak mau dia harus segera datang ke perusahaannya besok pagi.
“Haih padahal aku ingin menghabiskan waktu bersama ibuku besok” ucap Tiana berputus asa akan nasib yang dimilikinya.

Setelah mendapatkan pesan itu, Tiana melanjutkan kegiatannya melihat perkembangan di perusahaan walaupun dalam keadaan emosi yang memuncak akibat waktu untuk dihabiskan bersama ibunya disia-siakan untuk hal seperti itu. Tiana juga ingin sekali menyumpahi Rika kenapa tidak dirinya yang hadir disana saja? Mengapa harus dia?. Pertanyaan-pertanyaan itu selalu berputar di dalam kepala Tiana saat ini yang membuat dia tambah emosi.

Akibat pertanyaan yang selalu berputar di otaknya itu, dia mematikan laptopnya dan meletakkannya kembali di dalam tas. Kemudian, dia mengambil selimut dan berusaha untuk tidur walaupun banyak hal masih berputar di otaknya.

Setelah dipaksakan tidur dalam kurun waktu lumayan lama, akhirnya dia dapat tertidur di tempat itu dan melupakan hal-hal yang dipikirkannya hari ini dan bersedia untuk hari esok.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience