15. Diikuti

Mystery Series 4502

Pada saat pulang, kali ini Tiana tidak pulang bersama Kirani karena dia berkata bahwa dia masih memiliki urusan lain Kirani yang tidak mempunyai pilihan pun mengizinkannya. Oleh karena itu, mereka mulai berpisah dari jalan yang mereka lalui.

Di sisi Kirani
Saat ini Kirani pulang melewati jalan sepi. Tetapi, sejujurnya dia sama sekali memiliki perasaan buruk sejak dia berpisah dengan Tiana karena dia merasa ada seseorang yang mengikuti dirinya.

Kirani memberanikan diri untuk melewati jalanan sepi tersebut karena menurutnya di saat dia pulang sendiri lebih baik melewati jalan tersebut karena lebih dekat dengan rumahnya.

Saat di pertengahan perjalanan, Kirani sudah sangat gemetar dengan keringat yang bercucuran di wajahnya karena ketakutan. Dia selalu merasa setiap pergerakannya selalu di awasi oleh seseorang jadi, dia memutuskan untuk melihat ke belakang dan dia melihat seseorang berjubah membawa pisau yang sangat tajam di tangannya.

Kirani yang melihat itupun sangat ketakutan dia segera berlari untuk meninggalkan jalan itu. Dia terus berlari tetapi orang itu tetap mengikuti dirinya.

Dia berdoa kepada Tuhan di dalam hatinya karena dia saat ini sangat ketakutan dan nyawanya juga sedang terancam. Saat dia melihat ke belakang dia melihat bahwa orang itu tidak mengikutinya lagi jadi dia berpikir bahwa orang itu tertinggal di belakangnya.

Di saat waktu itu, dia mencari tempat persembunyian agar tidak tertangkap oleh orang berjubah itu. Dia memutuskan untuk bersembunyi di balik tempat sampah pada sebuah gang kecil.

Tidak berselang lama kemudian, orang berjubah itu sudah sampai di depan gang tempat Kirani bersembunyi. Kirani yang melihat itu ketakutan dia bergerak pelan untuk berlari pindah dari tempat tersebut. Tetapi, malangnya dia malah tidak sengaja menendang sebuah kaleng yang membuat dia ketahuan oleh orang berjubah itu.

Kirani yang melihat itu sangat takut dia segera berlari meninggalkan tempat tersebut tetapi, apalah dayanya semua tenaga miliknya telah ia keluar jadi, dia memutuskan untuk bersembunyi di sebuah pohon dengan mengucapkan berbagai doa pada mulutnya.

Di sisi Tiana
Di perusahaan Tiana sedang mengerjakan beberapa dokumennya tetapi kali ini berbeda, entah mengapa harus ini dia memikirkan hal lain seperti ada sesuatu yang salah. Tiana memikirkan itu dari saat dia menaiki mobil bersama Rika.
“Haih… ada apa denganku? Mengapa aku merasa risau?” ucap Tiana yang putus asa karena mencari akar masalah dari apa yang dipikirkannya
“Nona ada apa?” tanya Rika khawatir
“Entahlah aku merasa ada hal yang tidak beres” ucap Tiana
“sudahlah tidak usah dipikirkan lagi nona” ucap Rika
“AAAAKKHH S-SAKIT” ucap Tiana sambil memegang kepalanya menahan rasa sakit
“N-nona ada apa?” tanya Rika panik
“n-nona ayo kita ke rumah sakit” ucap Rika

Tidak lama kemudian, Tiana pingsan di ruangan tersebut. Rika yang melihat itupun sangat panik dan dia membawa nonanya ke tempat istirahat di perusahaan itu.

Beberapa menit kemudian, Tiana sadar dari pingsannya dan melihat Rika yang hampir mengeluarkan air mata. Tiana yang melihat itu segera menenangkan Rika dan berkata.
“Antarkan aku ke suatu tempat” ucap Tiana

Setelah itu, Rika mengikuti kehendak Tiana walaupun dirinya sempat menolak karena kondisi Tiana saat ini. Tetapi, setelah dia mengetahui bahwa ada hal penting mau tidak mau Rika mengikuti keinginannya.

Saat sampai ke tempat tujuan, mereka berdua melihat seorang berjubah hitam yang mencurigakan seperti sedang mencari sesuatu.

Tiana yang perasaannya semakin tidak enak segera mengikuti orang itu. Dia mengikuti orang itu sampai dia menyadari orang itu sedang mencari Kirani yang sedang bersembunyi.

Tiana merasa geram akan hal itu, dia berniat untuk keluar dari tempatnya sekarang. Tetapi, dia harus mengetahui situasi di tempat itu dahulu.

Kembali ke sisi Kirani

Saat ini, Kirani masih bersembunyi di tempat yang sama. Dia masih menguxapkan berbagai doa di mulutnya.
“Ya Tuhan tolong bantu saya kali ini” ucap Kirani berbisik
Tanpa Kirani duga karena dia telah mengucapkan suara yang menyebabkan orang berjubah itu mengetahui keberadaan Kirani.

Kirani sangat ketakutan saat orang berjubah itu telah berada di depannya dengan sebuah pisau yang berada di tangannya. Kirani terduduk ketakutan sambil mengangkat kedua tangannya untuk menutupi muka dirinya.

Tetapi saat pisau itu diayunkan, Kirani merasa mengapa pisau itu seperti ada yang menahan? Oleh karena itu Kirani membuka tangannya untuk melihat apa yang terjadi di hadapannya.

Saat membuka, Dia melihat temannya Tiana yang sedang menahan pisau orang berjubah itu dengan pisau bedah. Kirani sangat kagum karena melihat hal itu.
“Kirani cepat pergi!” Titah Tiana
“T-tapi bagaimana dengamu?” tanya Kirani khawatir
“tenang saja aku akan mengurus hal ini dan untukmu di depan sudah ada temanku kau bisa memintanya untuk mengantarkanmu pulang” ucap Tiana
“jangan berani-berani kau… AAAAKKH” ucap orang berjubah itu terputus kala pisau Tiana mengenai tangan orang itu

Tiana yang melihat hal itu, segera membawa Kirani untuk pergi meninggalkan tempat itu. Dan saat mereka berlari, Tiana menyuruh Kirani untuk menyuruhnya menaiki mobil hitam itu.

Setelah mereka memasuki mobil tersebut, Tiana memerintahkan Rika untuk mengendarai dengan kecepatan penuh dan mengantarkan Kirani ke rumahnya.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience