17. Rina Agracha

Mystery Series 4502

Pada malam harinya, Tiana telah berada di rumah miliknya yang telah ia beli yang merupaka sebuah rumah besar nan megah dengan dua tingkat yang dijaga oleh banyak pengawal. Dia menunggu Rika datang ke rumah tersebut. Tiana menunggu Rika sambil memantau perusahaan Rina Agracha dan memerhatikan letak aman agar dia dan Rika bisa memasuki perusahaan tersebut dengan aman.

Tidak lama kemudian, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan yang Tiana tempati. Setelah itu, munculah dua orang yang merupakan Rika dan kepala pelayan dari rumah yang Tiana miliki tersebut.

Tiana dijelaskan oleh kepala pelayannya bahwa orang yang berada di sampingnya atau yang lebih dikenal dengan nama Rika mencari dirinya. Setelah Tiana memberikan izin, kepala pelayan itu keluar dari ruangan tersebut untuk melanjutkan kegiatannya.

Setelah itu, Rika dan Tiana membincangkan apa yang akan mereka lakukan serta membahas rencana yang akan mereka pakai.

Di saat pertengahan perbincangan, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan itu lagi. Dan saat Tiana mengizinkan orang itu masuk, terlihat kepala pelayan yang memasuki ruangan tersebut dan membungkuk hormat kepada Tiana.

Setelah itu, dia memberitahu bahwa makan malam yang telah disiapkan oleh para koki sudah siap untuk dimakan. Tiana yang mengerti itu langsung mengajak Rika makan bersama diikuti oleh kepala pelayan yang mengantarkan mereka ke ruang makan.

Di ruang makan, Tiana bertanya kepada para pelayan di rumahnya apakah mereka sudah makan atau belum? Dan mereka pun menggelengkan kepalanya. Tiana yang melihat itu langsung menyuruh mereka makan bersama dengannya di satu meja makan yang panjang itu.

Setelah makan, Tiana dan Rika meminta izin untuk pergi dan Tiana juga meminta bantuan kepada pelayan agar menjaga rumahnya. Kepala pelayan yang mendengar itu mengiyakan apa yang Tiana ucapkan.

Setelah itu, mereka diantar oleh kepala pelayan ke luar pintu dan Rika membukakan pintu mobil agar Tiana bisa langsung masuk ke dalam mobil tersebut.

Saat di gerbang, semua pengawal berbaris membungkukkan badannya sampai mobil yang dikendarai oleh Rika keluar dari rumah besar tersebut.

Skip

Saat ini Rika dan Tiana telah sampai di dekat perusahaan Rina Agracha dan kali ini Rika sedang menghack sistem keamanan agar dia bisa mengendalikannya.

Beberapa menit kemudian, Rika mendapatkan sistem keamanan tersebut. Mereka langsung saja menjalankan aksi mereka. Tetapi, sebelum itu mereka memakai peralatan yang telah dibawa dahulu agar mempercepat aksinya itu.

Mereka berlari mendekati perusahaan tersebut. Saat sudah berada di depan gerbang perusahaan itu Tiana bertanya bagaimana kondisi di ruang pemilik perusahaan itu.

Rika memberitahu bahwa seluruh keluarganya sedang berkumpul dan seperti sedang berpesta di ruangan itu. Tiana dengan senyum jahatnya menyuruh Rika untuk diam disini dan dia memanjat ke dalam gerbang perusahaan itu.

Tidak lama kemudian, Tiana kembali ke Rika dan menyuruhnya untuk cepat masuk. Rika sangat terkejut bahwa para pengawal yang tadi berjaga telah tertidur dengan keadaan yang telah terikat di bawah pohon yang sangat besar. Kemudian, Rika menengok ke arah Tiana.
“ada apa?” tanya Tiana dengan wajah yang sangat polos
“Tidak apa-apa” ucap Rika

Setelah sampai di samping gedung perusahaan itu, Tiana memberitahu bahwa dia akan mengurus di ruangan pemilik dan Rika akan mengurus para pekerja di perusahaan ini.

Rika yang setuju pun langsung mengikuti perintah Tiana sedangkan Tiana pergi ke arah belakang perusahaan itu. Dia beruntung menemukan sebuah tapi yang menggantung sampai ke rooftop perusahaan itu. Dia tanpa basa-basi langsung memanjat tapi tersebut sampai ke atas rooftop tempat itu.

Setelah sampai di atas, dia mencari ruangan pemilik dan keluarganya berada. Setelah lama mencari, akhirnya dia menemukan ruangan tersebut dan kebetulan jendela perusahaan itu terbuka.

Tiana segera mengambil tali yang ia paki tadi dan memindahkannya ke tempat dengan jendela yang terbuka itu. Kemudian, dia turun perlahan sampai ia memasuki ruangan tersebut.

Saat Tiana sampai di ruangan itu, semua orang yang berada di ruangan itu sangat terkejut dengan kehadiran Tiana. Kemudian, Tiana segera melemparkan mereka sebuah pil yang membuat mereka tidak bisa mengeluarkan suara mereka.
“Jika kalian ingin terlepas maka, ikuti perkataanku” ucap Tiana dingin

Setelah keluarga itu setuju, Tiana memberikan mereka sebuah pil lagi dan membuat suara mereka putih kembali.
“Baiklah, aku tidak ingin ini terlalu lama jadi apakah kalian mengenalku?” tanya Tiana
“tidak dan tidak mau tahu” ucap pemilik perusahaan itu

Setelah mendengar perkataan itu, Tiana melepaskan topeng yang ia pakai dan membuat mereka semua terkejut.
“K-KAU?” ucap mereka
“kenapa kalian terkejut?” tanya Tiana dengan polos

Brak
Suara pintu yang dibuka dengan paksa oleh seseorang yang tidak lain adalah Rika. Setelah melakukan itu, Rika tersenyum polos dengan wajah tanpa dosanya.
“Hehe sorry… lagian sih pintunya rapuh banget” ucap Rika tanpa rasa bersalah
“hadeh” ucap Tiana menepuk jidatnya
“hehe… oh ya nona urusan di bawah sudah saya selesaikan” ucap Rika
“Baiklah, tinggal menyelesaikan yang disini” ucap Tiana
“Baik nona” ucap Rika
“Baiklah, aku tidak akan berbasa-basi lagi. Cepat katakan dengan sejujur-jujurnya siapa yang menyuruh kalian mencelakaiku ataupun orang yang aku kenal” ucap Tiana dengan tegas
“Heh buat apa kami memberitahuku lagipula kau…” ucap anak itu terputus yang tidak lain adalah Icha
Sret
Tiana yang emosi pun langsung memotonh kepalanya dan membuat kepala Icha dan darahnya mengalir di lantai ruangan itu.
“ICHA!!” teriak istri pemilik perusahaan itu
“KAU! BERANI SEKALI KAU! PENGAWAL KEMARI!” ucap pemilik perusahaan itu yang bernama Raga Ikram
“owh, apakah orang yang kamu maksud adalah para pengawal yang tertidur?” tanya Rika polos
“sudahlah, lebih baik cepat katakan siapa dalang dibalik semua ini” ucap Tiana
“Tidak! Tidak akan pernah!” ucap Raga Ikram yang kukuh akan pendiriannya
Sret
Sekarang kepala istrinya lah yang terpisah disebabkan oleh emosi Tiana yang sudah meluap.
“KATAKAN!” ucap Tiana tegas
“TIDAK! KAU TELAH MEMBUNUH KELUARGAKU AKU AKAN MEMBUNUHMU!” ucap Raga Ikram
“jangan sampai aku mengulangi perkataanku. Lebih baik cepat katakan” ucap Tiana dingin
“TIDAK” ucap Raga Ikram
Sret
“AAAGGHKK” teriak Raga Ikram karena tangan yang di potong oleh Tiana
“KATAKAN!” ucap Tiana dingin
“b-baik h-hamba disuruh oleh orang yang bernama Tiara d-dia adalah pemilik perusahaan TIA Agrasa” ucap Raga Ikram
“Dimana tempat tinggalnya?” tanya Tiana dingin
“D-di jalan xx nomor x” ucap Raga Ikram
“Baiklah, Terima kasih atas informasinya” ucap Tiana dengan senyuman ceria

Setelah itu, Tiana berjalan ke arah Rika. Daan pada saat di depan wajah Rika dia berhenti dan membisikkan sesuatu pada kuping Rika.
“Bunuh dia! Dan musnahkan perusahaan dan rumah miliknya!” bisik Tiana
“baik nona” ucap Rika

Setelah itu, Tiana keluar dari perusahaan itu tanpa mempedulikan teriakan dari ruangan yang ia datangi tadi. Dia berjalan dengan santai ke arah mobil dan masuk ke dalam mobil sambil menunggu Rika kembali dari tugasnya.

30 menit kemudian, Rika datang dan memasuki mobil. Setelah Tiana menyuruhnya untuk pergi, Rika dengan cepat melakukan mobilnya tanpa memedulikan hal sekitar.

Skip

Saat ini, Rika dan Tiana sedang beristirahat di rumah besar milik Tiana. Mereka duduk di atas rooftop milik Tiana sambil meminum minuman yang diberikan oleh kepala pelayan.

Setelah dari sekian keheningan tersebut, Tiana membuka suara untuk memberitahu apa yang akan besok mereka lakukan.
“Rika, besok bawa beberapa bawahan! Kita akan menyerang rumah milik musuh!” ucap Tiana
“Baik nona” ucap Rika

Setelah itu, keheningan melanda di sana lagi sampai Rika melihat jam pada handphone miliknya. Kemudian, dia memberitahu Tiana bahwa hari sudah malam dan Tiana harus pulang agar ibunya tidak khawatir.

Tiana yang setuju langsung bangun dari tempat duduknya dan berjalan keluar diikuti oleh Rika di belakang Tiana. Setelah itu, mereka memasuki mobil dan Rika langsung mengendarai mobil itu sampai menuju rumah Tiana.

Saat sampai, Tiana turun dari mobil dan berterima kasih kepada Rika serta mengingatkannya untuk hal besok. Setelah itu, Tiana masuk ke rumahnya. Untungnya saat ini ibunya telah tertidur jadi, Tiana segera pergi ke kamarnya dan tertidur lelap.

*************************Spoiler***********************
“Hahaha!!! Pertaruhan antar dua saudara ini sangat seru” ucap seorang pria dalam ruangan yang sangat gelap
“Tuan maafkan saya gagal untuk membuat dia tewas tuang” ucap seorang pelayan yang membungkukkan tubuhnya

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience