6

Drama Series 13215

" Assalamualaikum .. maaf sangat-sangat Wahidah lambat . Wahidah dah lalu dah sini tadi , boleh pulak tak perasan ." Ucap Wahidah Ikhlas dan lembut .

" Waalaikumsalam .. tak apa-tak apa ." Wahidah terkejut lelaki yang duduk disebelah Ahnaf berdiri dan menarik kerusi untuk dirinya duduk .

" Thanks .. " Ucap Wahidah dan memberi senyuman .

Wahidah yang melihat kedua-dua lelaki itu masih merenungnya terasa terlalu malu . Terasa terlalu tidak selesa .

' Haih .. aku cucuk mata tu karang .'

" Err .. kita ambil order ? " Tanya Firash .

" Sure .. " Jawab Wahidah .

Setelah mengambil order . Ahnaf membuka bicara .

" So .. Wahidah dah tahulah planning keluarga kita ? " Tanya Ahnaf sambil merenung mata Wahidah . ' Cantiknya mata .... '

" Ya .. Wahidah tahu . Ummi dan ayah kata kita bertunang jumaat minggu depan ." Jawab Wahidah tenang . Wajah yang sehabis tenang dalam hati bagai di bungkus dengan ais . Sejuk , beku .

" Wahidah setuju ?" Tanya Ahnaf teruja . ' Kalau ni lah calonnya , buat apa fikir lagi ..' monolog Ahnaf.

" Sebenarnya setuju ataupun tidak untuk bernikah , Wahidah belum tentukan lagi . Ummi dan Ayah kata , kita bertunang untuk kenal hati budi masing-masing . Kalau rasa ok kita teruskan , kalau rasa tidak kita putus ." Penjelasan Wahidah itu cukup untuk Ahnaf tahu , Wahidah juga tiada pilihan untuk membatalkan pertunangan ini selain mereka kenal hati budi masing-masing dulu .

" Wahidah terasa terpaksa dan dipaksa ?" Tanya Ahnaf .

" Sejujurnya ya . Wahidah rasa di paksa dan terpaksa . Tapi , bila di beri peluang untuk kita berdua membuat keputusan setelah berkenalan dalam ikatan pertunangan ia bukan lagi rasa dipaksa atau terpaksa ." Ucap Wahidah lagi .

" Hmm .. betul ." Firash menyampuk .

" Harap abang sudi bagi Wahidah masa untuk kenal abang dan Wahidah juga begitu ." Ucap Wahidah ikhlas .

Ahnaf menganggukkan kepala dan berbalas senyuman pada Wahidah .

Dan makanan pun sampai ....

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience