BAB 22

Romance Completed 14890

Emir menoleh. Dia memandang ke arah Inara. Lama dia menatap wajah itu.

" Nara minta maaf sebab simpan gambar-gambar abang tanpa izin abang " .

Emir mendekati Inara. Dia terus menarik Inara ke dalam pelukannya.

" Abang minta maaf. Abang minta maaf sebab tak pernah nampak cinta Nara pada abang selama ni. Abang selalu layan Nara kasar-kasar. Terima kasih sebab masih bersabar dengan abang " .

Inara agak terkejut pada awalnya. Namun akhirnya dia membalas pelukan Emir.

" Nara selalu doa pada Allah supaya Allah bukakan hati abang untuk terima Nara dengan ikhlas dan hari ni Allah dah makbulkan doa Nara " air mata gembirnya mengalir.

" Abang cintakan Nara. Beri abang peluang sekali lagi untuk terus mencintai Nara sampai akhir hayat abang " .

" Abang tak perlukan peluang daripada Nara. Sebab peluang tu sentiasa ada untuk abang " .

Emir tersenyum nipis. Dia mengucup dahi Inara.

" Terima kasih sayang. Maafkan abang untuk semua kesalahan yang abang pernah buat pada Nara ".

Inara mengangguk perlahan.

" Nara pun cintakan abang. Cinta sangat-sangat. Daripada dulu sampailah sekarang perasaan ni tak akan pernah berubah. Sampai bila-bila " .

Emir mengeratkan lagi pelukan mereka.

" Sayang " Emir memeluk pinggang Inara yang sedang ralit memandang langit yang makin gelap.

" Eh abang? " .

" Tengok apa tu? " soal Emir.

" Tengok bintang kat langit. Cantik sangat " .

" Cantik macam Inara kesayangan abang ni " pipi Inara dicubit perlahan.

Inara ketawa kecil. Sejak mereka berbaik, Emir bertukar menjadi seorang lelaki yang sangat romantik. Layanan dinginnya pada Inara selama ini semuanya hilang begitu saja.

" Nara pilih satu bintang dekat langit tu " .

" Pilih satu? " soal Inara.

" Ha'ah pilih satu " .

" Ermm Nara pilih yang tu lah. Sebab bintang tu paling terang " Inara menunjukkan ke arah bintang yang paling hujung sekali.

" Okay, tengok ea abang buat magic " Emir berpura-pura menggapai bintang itu dan meletakkan di tapak tangan kanannya.

" Taraaa " Emir menujukkan seutas rantai leher yang berloketkan bentuk bintang.

Inara ketawa kecil.

" Wow, so sweet abang. Walaupun tak berapa nak jadi kan " .

" Ni untuk Nara. Abang pakaikan ya " Emir memakaikan rantai itu di leher Inara.

" Thank you abang " ucap Inara.

" You're welcome budak manja " hidung Inara dicuit.

" Budak manja? " .

" Ha'ah. Ingat lagi waktu kecil-kecil dulu. Nara kuat mengadu. Sikit-sikit nak mengadu, sikit-sikit nak menangis. Dah lah manja " .

Mereka sama-sama ketawa apabila teringatkan zaman kanak-kanak mereka dahulu.

" Tapi budak manja ni lah yang paling abang sayang sekarang ni. I love you so much. Cinta abang pada Nara ibarat tanaman yang abang jaga setiap hari. Semakin mekar apabila dibaja dan disiram " .

Inara ketawa kecil mendengar ayat Emir yang terakhir itu.

" I love you more abang " .

TAMAT

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience