SEMANGAT JOI

Romantic Comedy Series 1256

"Wah Joi udah gede ya (:"

 

Jo melotot seketika setelah membaca pesan whatsapp ternyata pesan singkat itu di kirim oleh dosen pujaan hatinya. Sore itu Jo melompat kegirangan di atas kasurmya. Ia tak tahu harus membalas apa pesan itu, meski dosennya hanya membalas whatsapp story Jo yang mempertunjukan Joi yang sedang bermain bersama Jo.

Akhirnya Jo memberanikan diri membalas pesan dosennya.

*Iya nih, udah gede cantik kaya ibunya *,*

Jo yang menunggu pesannya di balas kembali pun tak kunjung mendapatkannya. Hingga malam tiba ternyata pesan Jo hanya di baca oleh dosennya tanpa ada balasan lagi. Jo pun tidak kecewa, ia terus berusaha mengambil perhatian dosen mudanya itu. Joi pun menjadi kucing yang sangat istimewa bagi Jo untuk mengambil hati dosennya.

 

“Sujonoooo, ini sempak lu kebawa sama gue,” Alex melempar celana dalam Jo ke atad kasurnya.

“Lu mau melet gue yak, perasaan sempak gue cuman tiga lu colong mulu,” jawab Jo yang tengah sibuk memakaikan baju pada Joi.

“Astagaaa, lu kelamaan jomblo kucing juga lu pacarin Jon,” ledek Alex.

“Cotba lu, ini tuh anak gadis papa Jo, jangan cema cem lu, niiihhhh,” Jo menunjukan Joi di depan muka Alex.

“Aannjjrriiittt jauhinnnn!!!!" Alex berlari keluar kamar Jo.

 

Keesokan harinya

 

Minggu pagi adalah rutinitas Jo dan Joi berolahraga di sekitar taman dekat kampusnya. Tentu saja bukan karena ingin berolahraga, namun menjadikan Joi sebagai kontennya Jo.

 

"Haiii ggaaiiiss, Joi dan papa Jo lagi mau otewe ke taman nih gais, yuk olah raga biar sehat,"

 

Begitulah konten Jo bersama Joi hampir setiap hari. Namun terlepas dari itu semua, Jo sangan menyayangi Joi seperti anaknya sendiri.

 

"Aaa luuuccuuuu banget kucingnya, boleh gendong?"

Hampir setiap bertemu orang di jalan pasti ingin menggendong Joi. Jo pun dengan senang hati mengijinkan.

 

“Ka, coba deh bikinin akun nih kucingnya, pasti jadi terkenal deh,” ujar seorang wanita yang mengerubungi Joi.

“Aahhh saya gak bisa mba ngurus sosmed selebgram hehe, ntar Joi nya jadi artis terus sibuk gimana? Nanri saya di marahin bundanya,” Jo mulai membayangkan keluarga kecilnya bersama bu Intan dosennya.

“Udah mas saya bikinin akun toktok aja ya, kontennya dari masnya, nanti saya yang urus medsosnya Joi gimana? Mana nomer masnya?” tanya wanita itu.

“Mm, jadi saya tinggal kirim video sama poto Joi aja ya? Ya udah deh boleh,” Jo memberikan nomer ponselnya.

Akhirnya pagi itu Jo mengenal Wanda seorang gadis yang berkuliah di universitas yang sama dengannya namun beda jurusan dan tingkat. Wanda terlihat humble dan sangat penyayang dengan hewan terutama kucing. Joi pun terlihat nyaman di pelukan Wanda, tak heran jika ia menawarkan diri untuk membuat Joi terkenal.

Jo yang awalnya ragu akan ide itu akhirnya menyetujuinya. Bukan karena ingin mengambil keuntungan dari Joi jika terkenal, namun ia berpikir jika Joi terkenal maka bu Intan akan lebih memperhatikannya. Begitulah pikiran Jo yang sudah benar-benar jatuh cinta pada dosen mudanya tersebut.

Jo pulang pagi itu pukul 10.00, sesampainya di kosannya ia tak menjumpai Alex dan Budi.

Hei gais, pada di mana? Kok rumah ga dkunci sih kalo pada pegi?

Eh Jo sorry kita lagi nyari sepatu futsal

Si jmbud doang deng -_-

Oh iya tadi Cilla mampir jadi kita gak kunci

 

Begitulah peercakapan mereka di grup whatsapp. Jo masuk dan mulai mencari Cilla.

“Cciiillll, Cillaaaaa kamu di dalem?” Jo meneriaki Cilla namun tetap tak menemukannya.

“Cilll kamu lagi ngapain?,” tanya Jo yang melihat Cilla di pojok dapur.

“Inih lagi cuci buah,” ujar Cilla sibuk mencuci buah-buahan di wastafel.

“Wwaaaaa mas, ini anaknya sapa lucuuu bangeetttt aaaaaa,” Cilla menghpiri Jo yang menggendong Joi dengan gemas.

“Kenalin Joi, anak papa Jo dannn….” Jo tidak melanjutkan ucapannya.

 “Dan siapa?” tanya Cilla penasaran.

“Dan kawan-kawan ABJ,” jawab Jo.

Jo tidak mau Cilla mengetahui perasaannya pada dosen mudanya. Selain Cilla akan menertawakannya pasti akan menganggap Jo aneh karena mencintai dosennya sendiri.

“Eh kamu tumben maen ke sini? Ada angin apa?” Jo bertanya heran.

“Oohh ini mas, mamaku bawain buah sama rendang, soalnya Cilla bilang kalian di sini kurang gizi makannya mi terus hihihi,” ujar Cilla.

“Oohh sering-sering deh bund ehehe,” Jo nyengir.

“Mas aku boleh maen sama Joi gak? Aku gabut ni,” ujar Cilla.

“Boleh dong, aku juga mau mandi dulu bund nih,” Jo memberikan Joi pada Cilla.

“Aaa unch unch ayok Joi kita maen semekdon di ruang tamu,” ujar Cilla pergi.

*"Mampus anak gadis papa Jo mau di semekdon," gumam Jo dalam hati.

 

Sepuluh menit kemudian

 

“Astagpirulloh haladziiimmmm, anak gadis papa kenapa ini!” Jo terkejut setelah mendapati Joi sedang di dandani oleh Cilla menggunakan make up nya.

“Eh papa Jo, liat nih Joi dah cantek kan kan kan,” ujar Cilla memggendong Joi.

Jo hanya melongo melihat kelakuan Cilla terhadap Joi.

 

*Dddrrrtttt dddrrttt dddrrtttt

 

“Ha ha halo,” jawab Jo gagap menerima panggilan.

“Mas, gimana kok belum kirim kontennya, akun nya udah siap nih,” ujar Wanda.

“Ohh iya sebentar ya, ini Joi nya belum sikat gigi,” ucap Jo bingung melihat kenyataan Joi yang sudah di dandani menor oleh Cilla.

“Ya udah aku tunggu ya,” ucap Wanda mengakhiri teleponnya.

“Kenapa papa Jo? Kok keliatan bingung gitu mukanya?” tanya Cilla.

“Aduh papa Jo bingung mau bikin konten apa buat akun toktok Joi,” ujar Jo.

“Ya udah sini hape nya Cilla yang kontenin,” Cilla merebut ponsel Jo.

“Eehh eehhh tap tap,…” Jo panik.

“Tape? Tap tap tap, udah papa Jo tenang aja, Joi aman di tangan bunda Cilla,” Cilla mulai merekam Joi dengan berbagai gaya.

"Seterah elu deh maemunah," batin Jo.

 

Jo pun pergi ke kamar untuk melamun all the night seperti kebiasaanya yang memiliki ritual aneh sebelum tidur, yaitu melamunkan hal-hal indah. Namun di tengah lamunannya itu, Jo mendapati ponselnya yang tak berhenti bergetar. Rupanya itu pesan dari Cilla yang mengirimkan beberapa video dan foto-foto lucu Joi.

*"Kaya gini mana bisa jadi selebtoktok," gumam Jo dalam hatinya.

Namun Jo tetap mengirimkan konten yang di buat oleh Cilla pada Wanda selaku manager dari Joi.

*Keesokan paginya

"Joooo Sujonooo, bangunnn!" teriak Alex sembari mengguncang tubuh Jo.
"Hhoooaaammmm ada apa sih," Jo mulai membuka matanya.
"Itu di luar rame banget pada nyariin elu, buruan bangun temuin sana," ujar Alex.
"Hah? perasaan gue gak punya hutang ke siapa-siapa deh," Jo mulai menyadarkan diri dan segera bangkit dari kasurnya.

"Tenang bapak, ibu, mas, mba, tante semua tenang ya, kita panggilin dulu Jo nya," ujar Budi menenangkan kerumunan orang di depan rumah.
"Ada apa ini?" Jo keluar dengan muka dan rbut acak-acakan.
"Ini papa Joi? kok gini ya, mengecewakan," ujar salah satu wanita.
"Iya kok gini ya," mereka berbisik-bisik.
"Iya saya papa Jo, papanya Joi, ini pada ngapain ya kesini? apa anak saya punya hutang pindang sama kalian?" tanya Jo bingung.
"Gini mas, Joi kan sekarang udah jadi selebtoktok, jadi kita kesini mau ketemu sama Joi, mana mas keluarin dong Joinya," ujar salah seorang.
"Oke oke tenang-tenang, nanti saya ajak keluar Joi nya, tapi kalian tetap kondusif di sini ya," Jo mulai masuk ke dalam rumah.

"Heh Sujono, lu gimana sih, kalo mau ngontenin si Joi harusan lu prediksi dulu gimana ketentraman rumah ini kelak, kalo udah kek gini gimana coba orang-orang itu masa kita usirin," ucap Budi sedikit kesal.
"Ya gue gak tau kalo bakalan kaya gini, gue kira terkenalnya cuman di sosial media aja, oke bentar gue telpon dulu wanda," Jo mulai membuka ponselnya.
"Wanda siapa?" tanya Alex.
"Manager nya Joi," ucap Jo.
"Wanjer, kalah gue sama koceng ada manager segala," ujar Alex.

"Halo, Wanda ini gimana rumah gue di serbu sama orang banyak nih,"
"Wah bagus dong, ini juga saya cape terimain endorsan nya mas, gimana ya kalo kita bikin kantor aja.
"Wedan, ngadi-ngadi bener," Jo mematikan telepon.
"Gimana?" tanya Budi.
"Terpaksa kita hadapi ge lombang fans nya Joi," jawab Jo dengan raut wajah melas.

Jo dan Budi mempersiapkan tempat bagi Joi dan beberapa kursi untuk di taruh di depan rumah.

"Nah kan, mendingan pelihara uler aja daripada koceng," celetuk Alex.
"Udah buruan bantuin jangan banyak b*cot lu," ucap Budi.

Semenjak hari itu Joi benar-benar menjadi selebtoktok dan tak berhenti tawaran endorse dari mulai peralatan hingga makanan kucing, semua Jo dapatkan dengan cuma-cuma.

Bersambung ...

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience