bab 10

Mature Content Series 561

" bagaimana pendapat mu tentang abizhar nak. "

tanya abi abizhar pada aishara, pada saat mereka semua nya berkumpul di ruang keluarga, setelah mereka selesai sarapan pagi bersama.

aishara yang mendengar pertanyaan dari abi abizhar yang juga di panggil nya abi tertunduk malu-malu di depan semua para orang tua yang sedang berkumpul di sana.

para orang tua dari kedua belah pihak saling tatap dan tersenyum saat melihat sikap malu-malu aishara saat ini, yang Tampa mereka sadari sama sekali karna tidak begitu memperhatikan, wajah dari abi abizhar terlihat pucat karna sedang merasakan sakit di dada nya yang berusaha terus di tahan nya.

" apa kamu bersedia menjadi istri dari abizhar putra bungsu abi, Tampa ada paksaan dari kedua orang tua mu nak. "

lanjut abi abizhar lagi bertanya pada aishara yang masih belum menjawab pertanyaan dari nya karna masih terlihat malu-malu.

" aishara serahkan semua keputusan pada ayah dan ibu saja abi, inshaallah aishara sama sekali tidak keberatan untuk di pinang oleh kak abizhar abi. "

semua orang tua yang ada di sana kembali tersenyum senang, saat mendengar jawaban dari aishara yang bersedia menikah dengan abizhar, walaupun selama ini belum ada penolakan sama sekali dari kedua orang tua aishara saat abi dan ummi abizhar berkata ingin meminang aishara sebagai istri abizhar, namun kedua orang tua abizhar tetap ingin mendengar nya langsung dari aishara, agar pernikahan yang berlangsung nanti nya tidak ada yang terbebani karna sebuah keterpaksaan saja.

" lalu bagaimana dengan Pahrul. "

abi dan ummi abizhar terdiam sejenak saat ayah aishara bertanya tentang abizhar pada mereka.

" kami sudah membahas, akh.."

" Pahrul ada apa. "
" abi, abi baik-baik saja. "

ayah aishara dan semua orang yang ada di sana langsung panik saat melihat abi abizhar yang terlihat seperti sedang ke sakitan saat berbicara, yang membuat nya terdiam sejenak tidak lagi melanjutkan kata-katanya.

" aku baik-baik saja, tidak usah panik seperti ini, jika memang Allah ingin meminta ku kembali sekarang ke sisi nya walaupun kalian berteriak histeris sambil menangis tersedu-sedu, aku tetap akan kembali ke sisi nya, jadi tetaplah bersikap tenang, serahkan semua pada Allah. "

" abi yakin abi, abi baik-baik saja. "
tanya ummi abizhar pada suami nya.

" inshaallah. "
jawab abi abizhar yang membuat semua orang yang ada di sana diam sejenak dengan wajah panik mereka, saat baru menyadari tentang wajah abi abizhar yang terlihat begitu pucat.

" sampai di mana kita tadi, ah iya tentang abizhar, kami sudah memberi tau kan nya dulu tentang niatan kami yang ingin mencari kan nya calon istri, yang di jawab nya semua nya di serahkan pada kami, asal kan kami suka dia pun suka, waktu itu dia hanya meminta waktu untuk menyelesaikan S2 nya saja pada kami, agar dia bisa lebih fokus pada kami orang tua nya dan juga keluarga baru nya jika sudah menyelesaikan S2 sebelum menikah."

lanjut abi abizhar lagi memberikan penjelasan pada aishara dan kedua orang tua nya.

abi dan ummi abizhar sama sekali tidak mengetahui tentang abizhar yang waktu itu berpikir jika dirinya akan di jodohkan dengan shavina oleh orang tua nya, yang waktu itu saat bertanya pada abizhar mereka baru saja selesai mengobrol dengan shavina, yang membuat abizhar salah faham, berpikir tentang kedua orang tua nya yang akan menjodohkan nya dengan shavina yang sudah seperti putri kandung untuk orang tua nya, yang membuat abizhar langsung menyerahkan semua nya pada kedua orang tua nya, karna memang dirinya yang juga diam-diam memiliki perasaan yang sepesial untuk shavina dari dia masih remaja dulu.

aishara yang mendengar hal tersebut entah mengapa merasa tidak nyaman, yang dia rasa abidzar belum mengetahui tentang perjodohan mereka berdua, dan mungkin juga abizhar saat itu hanya ingin mengulur waktu saja untuk menunda pernikahan yang di atur oleh orang tua nya, karna ada perempuan lain yang di inginkan nya selama ini, namun dia tidak ingin menyakiti hati kedua orang tua nya, karna dirinya yang begitu mengenal abizhar yang sangat patuh pada kedua orang tua nya dari dulu.

" abi maaf, apa kah waktu itu dan sekarang kak abizhar tau tentang niatan abi dan ummi yang ingin menjodohkan kami berdua abi. "

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
DI SISI LAIN.

" lalu bagaimana dengan abi dan ummi mu, apa kamu sudah mengatakan nya pada mereka tentang niatan mu ini, apa jawaban dari mereka. "

tanya shavina pada abizhar yang berkata ingin segera meminang nya.

" aku' sebentar, ummi menelpon ku. "

ucap abizhar pada shavina, karna saat dirinya ingin menjawab pertanyaan dari shavina terdengar ponsel nya yang berdering yang tertera nama ummi nya di sana, yang selama ini belum pernah di abaikan oleh nya, walaupun dirinya sedang mengajar di dalam kelas sekali pun dia akan langsung menerima panggilan dari ponsel nya jika itu adalah ummi nya yang menghubungi nya.

( " APA! astaghfirullah, iya ummi iya." )

" ada apa. "

tanya shavina pada abizhar, setelah abizhar mematikan panggil dari ponsel nya, karna melihat abizhar yang langsung panik saat menerima panggilan dari ummi nya.

" abi ku di bawa ke rumah sakit, karna jatuh pingsan saat sedang mengobrol di ruang tamu tadi. "

jawab abizhar sambil memakai sepatu nya kembali dengan terburu-buru, karna merasa ingin langsung berlari secepat nya untuk melihat keadaan abi nya yang dia tau sedang tidak baik saja saat ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience