bab 8

Mature Content Series 566

pada pagi hari di rumah Abizar, seperti biasa nya, Abizar yang sudah selesai shalat subuh berjamaah bersama kedua orang tua nya dan hari ini di tambah dengan kehadiran keluarga aishara, memutuskan untuk berolahraga di seperti biasa nya setiap kali dia selesai menjalan kan ibadah subuh nya.

aishara yang juga sudah selesai menjalan kan ibadah subuh nya yang hari ini sedikit berbeda untuk nya yang untuk pertama kalinya di imami oleh calon suami nya, yang di pilih kan oleh kedua orang tua nya, memutuskan untuk membantu ibu dan ummi abizhar yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua nya.

sedangkan ayah aishara memilih untuk berjalan-jalan mengunjungi tempat-tempat yang dulu sering di kunjungi nya saat datang ke kampung tersebut, Tampa mengajak Pahrul sahabat nya yang adalah ayah abizhar, karna ingin membiarkan sahabat nya tersebut untuk beristirahat saja di kamar nya, karna keadaan sahabat nya tersebut yang dia pikir sedang kurang sehat saat ini.

sedangkan di dalam kamar orang tua abizhar, ayah abizhar yang sedang duduk di atas ranjang nya, terus berbicara dengan putra sulung nya yang adalah seorang dokter, melalui panggil sambungan ponsel mereka berdua.

( " abi, abi tidak bisa terus menunda untuk melakukan operasi abi, semakin hari kesehatan abi semakin memburuk abi, apa yang akan aku katakan pada ummi dan adik-adik jika mereka mengetahui tentang keadaan abi selama ini abi. " )

ucap kakak sulung abizhar yang seorang dokter, pada abi nya melalui panggil telpon mereka.

( " operasi nya sangat lah beresiko bukan, tingkat keberhasilan nya sangat kecil bukan, umur abi ada di tangan Allah nak, abi melakukan operasi atau pun tidak, jika memang sudah waktunya abi kembali berpulang ke pada nya, abi pasti lah akan berpulang nak, tapi sebelum itu terjadi, abi ingin meminta pada mu untuk merahasiakan tentang keadaan abi pada ummi dan adik mu Abizhar nak, setidaknya sampai hari pernikahan nya saja nak. " )

jawab abi abizhar, meminta pada putra sulung nya untuk tidak memberitau kan tentang keadaan nya pada istri dan anak-anaknya, sampai keinginan nya untuk menikah kan abizhar putra bungsu nya terlaksana, karna jika istri dan abizhar putra bungsu nya mengetahui tentang keadaan nya saat ini, mereka pasti akan merasa sangat khawatir pada keadaan nya yang pasti akan lebih di dahulukan dari pada niat perjodohan abizhar bersama aishara putri dari sahabat baik nya, yang tidak ingin di tunda nya lagi, karna keadaan yang semakin hari semakin melemah saja.

( " apa abizhar sudah tau tentang perjodohan ini abi, aku takut dia akan menolak nya abi, karna aku merasa abizhar memiliki perasaan khusus untuk shavina abi. " )

abi abizhar tersadar dari lamunannya saat kembali mendengar suara putra sulung nya dari balik ponsel nya.

( " insha Allah tidak nak, insha Allah abizhar hanya menganggap shavina hanya sebagai teman nya saja nak, abi yakin insha Allah abizhar adik mu pasti akan menerima perjodohan ini nak. " )

( " bagaimana mana baik nya abi saja abi, kami sebagai anak hanya mengingatkan saja abi, jangan sampai pernikahan ini nantinya akan menyakiti abizhar dan aishara yang pasti nya di sini akan menjadi yang paling di sakiti abi. " )

abi abizhar diam sejenak mencerna ucapan dari putra sulung nya tersebut yang mungkin ada benarnya juga.

( " abi akan membicarakan hal ini terlebih dahulu pada adik mu Abizhar sebelum abi mengambil keputusan nak, agar tidak ada yang terberat kan dengan perjodohan ini nak. " )

( " itu jauh lebih adil abi, dan semoga apa yang abi harapkan bisa segera terlaksana abi, karna aku sendiri juga sangat setuju jika abizhar bisa menikah dengan aishara abi, karna aishara adalah gadis yang baik yang juga berasal dari keluarga baik-baik abi. " )

pembicara abi abizhar bersama putra sulung nya terus berlanjut hingga waktu yang begitu lama, mereka berdua terus membahas dari satu hal ke hal yang lain nya, yang membuat mereka berdua sampai lupa waktu, karna mereka sangat jarang bisa melakukan hal tersebut, karna mereka berdua yang sama-sama memiliki kesibukan nya masing-masing selama ini.

abizhar yang sudah mandi dan sudah memakai pakaian nya untuk berangkat bekerja, berjalan mendekat ke arah pintu kamar abi nya yang sedikit terbuka, samar-samar dia bisa mendengar apa yang sedang abi nya bicarakan pada seseorang di seberang sana yang dia tau adalah kakak laki-laki nya yang paling besar di keluarga nya, yang membuat jantung abizhar sedikit bergetar saat mendengar apa yang sedang abi nya bicarakan saat ini bersama kakak sulung nya tersebut.

" abizhar...' apa kamu sudah memanggil abi mu nak. "

tidak terdengar lagi suara abi nya berbicara pada kakak laki-laki nya melalui ponsel nya, saat ummi nya bertanya pada dirinya yang hal itu pasti bisa di dengar oleh abi nya yang pasti sudah mengetahui kehadiran nya di sana.

" abi sedang berbicara dengan abang ummi, abizhar tidak mau mengganggu abi, abizhar berangkat bekerja sekarang ummi, tolong sampai kan maaf abizhar pada ayah, karna abizhar tidak bisa sarapan bersama ummi. "

" tapi nak. "

Tampa menunggu jawaban dari ummi nya yang berusaha berbicara pada dirinya, abizhar langsung pergi dari sana sebelum ummi nya menyelesaikan ucapannya, kalau dia bisa pergi yang jauh dia akan pergi sejauh mungkin, kalau bisa berlari dia akan berlari sejauh mungkin, apa yang baru saja di dengar nya dari abi nya benar-benar membuat perasaan nya menjadi campur aduk saat ini.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience