" pakai ini. "
ucap seorang yang baru saja masuk ke dalam ruangan di mana shavina sedang di kurung saat ini.
shavina yang sedang duduk di atas ranjang dengan kepala yang tertunduk, mengangkat kepalanya melihat ke arah wanita tersebut yang masuk ke dalam ruangan tersebut dengan di temani oleh beberapa pria bertubuh tegap dengan pakaian hitam layak nya para bodyguard.
" apa lagi yang kamu lihat, cepat pakai. "
lanjut wanita itu lagi berbicara pada shavina yang terlihat terus melihat dan membolak-balik baju yang baru saja di berikan oleh nya pada shavina.
" maaf, tapi saya tidak akan pernah memakai baju seperti ini, ini di larang dalam agama saya untuk di pakai di depan orang yang bukan mahram saya. "
jawab shavina lembut dengan tetap menjaga sopan santun nya walaupun sudah di perlakukan begitu kasar oleh mereka semua nya.
wanita tersebut dan beberapa pria yang ada di sana tertawa terkekeh saat mendengar jawaban dari shavina yang mereka anggap lucu bagi mereka yang ada di sana, yang berpikir tentang diri mereka yang memang lah penghuni neraka, yang membuat mereka tidak lagi memperdulikan apapun lagi tentang dosa yang sedang shavina bicara saat ini.
" tutup mulut mu dan cepat pakai baju itu, tidak usah banyak bicara di tempat seperti ini, kamu pikir akan ada yang perduli dengan kata-kata mu itu hah' oh astaga, seharusnya aku merekam kata-kata mu itu tadi, agar bisa aku perlihatkan pada mu nanti di saat kamu sudah menikmati pekerjaan ini dan tidak lagi mau kembali ke posisi mu saat ini! apa kamu tau, dulu itu aku ini seorang gadis kampung yang di bawa oleh ayah tiri ku ketempat ini, yang membuat ku begitu membenci ayah tiri ku saat itu, tapi kamu lihat sekarang, aku begitu menikmati pekerjaan ini, yang membuat ku ingin sekali berterimakasih pada ayah tiri ku itu, jadi tidak usah banyak bicara cepat pakai baju itu dan ikut lah dengan ku mencari nikmat nya surga dunia. "
shavina menggeleng kan kepala nya pelan dengan air mata nya yang sudah kembali jatuh membasahi pipi nya.
( " si*l*n, benar-benar merepotkan. ")
gumam wanita tersebut saat melihat shavina yang menggelengkan kepala nya, yang membuat wanita tersebut merasa begitu kesal karna penolakan dari shavina.
" berikan jarum suntik nya pada ku, kita sudah tidak punya banyak waktu, orang kepercayaan tuan Zacky dari tadi terus menghubungi kita. "
pria yang berdiri tepat di belakang wanita tersebut dengan cepat mengeluarkan jarum suntik yang ada di dalam saku celana nya saat mendengar wanita tersebut meminta nya, yang langsung di ambil oleh wanita tersebut yang kini berjalan dengan anggun nya mendekat pada shavina.
shavina yang melihat hal tersebut mencoba menjauh tubuh nya dari wanita tersebut yang terus berjalan mendekat pada nya dengan senyuman sinis di wajah wanita tersebut.
" pegang tangan nya, aku akan menyuntik kan obat tidur dulu pada nya, nanti saat sudah sampai di tempat tujuan baru kalian suntik kan obat p*r*ns*ng nya. "
" jangan aku mohon jangan, aku mohon jangan lakukan ini pada ku, aku masih suci, aku bukan perempuan seperti itu. "
teriak shavina yang sama sekali tidak di perduli kan oleh orang-orang yang ada di sana, yang langsung menyuntik kan obat tersebut pada shavina.
selang beberapa lama, tubuh shavina jatuh terkulai tidak sadar kan diri di atas ranjang tempat nya berbaring.
" sampai kapan kita harus terus melihat kejadian seperti ini ranjani, dia masih terlalu muda, dan lihat lah wajah nya, dia sangat cantik untuk menjadi korban dari kegilaan Zacky yang mungkin saja tidak akan membiarkan wanita ini keluar dari rumah nya dalam keadaan yang masih bernafas karna ulah nya. "
wanita tersebut yang bernama ranjani menghela nafas nya kasar saat pria yang tadi memberikan jarum suntik pada nya berkata seperti itu pada nya, yang sebenarnya itu juga yang di rasakan nya di dalam hati nya yang paling dalam, tapi apalah daya mereka semua nya yang mungkin saja akan kehilangan nyawa nya jika mereka mencoba untuk melawan pemimpin mereka.
Share this novel