Bab 4 : Tentang Aku , Ayah atau Mak ?

Romance Completed 7106

" ... Bayangkan je dha kelakar weyh .. " aku cuba menahan gelak " ... Belum tengok depan-depan lagi . hahaha " Aku kini berada dikedai makan sedang lepak , minum , makan , syisha . Aku menceritakan perihal siang tadi kepada beberapa orang kawan aku , dorang juga tergelak besar .

" betul ke cerita kau nie El ? " Akid bertanya padaku dengan gelaknya yang masih tersisa .

" hak eleh , betul lha . kau ingat aku penulis novel ke ? Nak reka-reka bagai "

" mana lha tahu malam nie kau dha terlebih kreatif , tu yang share dengan kita orang sikit kau punya idea "

" banyak lha " Aku menghirup air teh ais aku yang kini hanya tinggal separuh . Perghh , shit . Dan dan terasa nak membuang plak . Bukannya banyak pun aku minum . Aku berdiri .

" kau nak pergi mana ? " soal Kaira .

" tandas " Dia mengangguk . Aku menolak kerusi ke belakang sikit sebelum aku memusingkan badanku kearah kanan untuk berjalan .

" ops , sorry " kata seorang mamat yang menumpahkan air pada baju aku . Dia mengelabah mengeluarkan sapu tangan dari dalam poketnya . Mataku membulat , mulutku terbuka . Satu tamparan aku hadiahkan pada lelaki tersebut . Dia mulanya memandang aku keliru sebelum akhirnya dapat menangkap apa maksud dari tamparanku itu . Mata membulat dan mukanya merah seakan dia juga terkejut dengan apa yang dia dha lakukan . Sebelah tapak tangannya ditekupkan pada pipi yang telah aku tampar .

" maafkan saya , maafkan saya . Saya tak sengaja .. Saya betul- "

" wow , sangat kurang ajar tangan lu bro " Akid kini sudah berdiri dihadapanku dan membelakangiku , badannya yang tinggi membiarkan aku sedikit tersorok dibelakangnya . Tanganku mengenggam belakang baju Akid sambil aku , mencuri-curi memandang kearah Airil . Ya , budak yang tumpahkan air dan menerima tamparan dari aku ialah Airil , lelaki yang aku jumpa diparti Emily dan Andy .

" Aku minta maaf . Aku betul-betul tak perasan .. " muka Airil kelihatan betul-betul rasa bersalah dengan apa yang telah dia lakukan .

" tak perasan eh ? Ouh tak perasan .. " satu tumbukan tepat kena pada muka Airil . Aku menarik lengan Akid kerana tidak mahu dia memperbesarkan lagi hal ini " ha , tu makan dia . Tak perasan kepala otak kau bro "

" Dha jum , aku hantar kau balik " kata Akid . Tangannya mengenggam erat tanganku . Dia mencapai helmet miliknya yang berada diatas meja . Aku sempat memerhatikan Airil sebelum ditarik oleh Akid ke tempat parking .

Akid kelihatan bengang . Dia menyarungkan helmetnya dikepalaku dan menghidupkan enjin motor , aku menaiki motor itu dan memeluknya sambil menyembamkan pipiku pada belakang badannya . Perjalanan menghantar aku balik terasa sangat jauh kerana tiada satu ayat pun yang keluar dari mulut kami berdua . Aku mengeratkan lagi pelukanku lalu memejamkan mataku .

Aku merasakan ada tangan yang mengusap-usap halus belakang tanganku menyebabkan aku tersedar .

" El , kita dha sampai " aku memerhatikan keliling sebelum melepaskan pelukanku dari Akid . Aku menuruni motor Akid . Aku memandang kearah dia yang sedang membukakan helmet yang dipakai olehku .

" kau tahu kan kau tak perlu buat sampai macam tu sekali ? " kataku .

" dha lha , tak payah cakap pasal hal tu . Kau masuk rumah terus tidur " aku tersenyum .

" kau ingat aku tak ada kerja lain nak buat ? Kerja sekolah tu berlambak tak sentuh lagi " jelasku .

" ya lha , lupa .. Budak sekolah " aku memukul halus lengannya . Kami tergelak sebelum keadaan senyap semula .

" dha lha , pergi masuk . aku gerak dulu , jangan lupa kirim salam dekat mak " aku hanya mengangguk . Aku memerhatikan motor Akid hingga hilang dari pandangan sebelum masuk ke rumah .

" kau pergi mana dengan budak Akid tu ? " suara mak , mengejutkan aku yang sedang menutup pintu , mana tak nya tadi sunyi sepi tak nampak siapa-siapa pun diruangtamu nie , tup tup masa tutup pintu dengar suara mana tak terkejut . Nasib lha aku nie tak melatah .

Aku menoleh kearah mak sebaik sahaja selesai menutup pintu . memakai blouse tidur dengan muka yang ditepek bedak sejuk sambil menguap . ouh , terjaga rupanya .

" pergi kedai depan taman , minum minum je mak " jawabku .

" kau yang minum ke baju kau yang minum ? " aku memandang mak hairan sebelum dapat menangkap maksud kata-katanya .

" ouh , air tumpah tadi "

" air tumpah baru kau reti nak balikkan ? Kalau tak memang tak lha kau balik awal macam nie " mak berjalan ingin masuk semula kedalam biliknya .

" ha , lagi satu . mak tak suka kau rapat sangat dengan Akid tu " balik-balik masalah nie , balik masalah nie . Naik muak aku .

" kenapa ? Sebab Ayah ke mak ? " mak memandangku tajam seakan tidak percaya soalan yang keluar dari mulutku .

" apa maksud kamu nie ? Mak tak paham " mak menunduk memandang lantai . Dia nampak gelisah .

" mak tak paham atau mak buat buat tak paham ? mak tak kasi El kawan dengan Akid sebab mak dia isteri ayah kan ? " sambungku lagi . Ya , Akid abang tiriku lain mak lain ayah . Senyap .. Mak seperti sedang mengatur ayat untuk dituturkan .

" baguslah kalau kau tahu , tak perlu mak cakap lagi " Aku mengelengkan kepalaku apabila mendengar jawapan mak aku .

" hal nie dha lama mak , maafkan je lha dorang tu "

" senang je kamu cakap , kamu tak berada dekat tempat mak . Kamu tak paham macam mana rasanya membesarkan anak seoramg diri tanpa seorang suami "

" bukan ke mak yang minta cerai ? Mak yang pilih untuk jaga El seorang diri , tak ada siapapun suruh mak buat macam tu dan mak kena ingat walau apapun ayah tetap ayah El "

" kamu tak akan paham selagi kamu tak rasa apa yang mak rasa " ujar mak lalu terus menghilangkan diri kedalam bilik . Aku penat bila mak asyik bangkitkan hal ini . Walau apapun dia tak boleh pisahkan aku dari berjumpa atau berkawan dengan sesiapun yang aku mahu .

Dia juga tak boleh halang bila-bila masa aku nak berjumpa dengan ayah aku sendiri macam yang dia buat waktu aku kecil dulu . Aku dha besar , biar aku tentukan sendiri apa yang aku ingin atau tak ingin lakukan . Aku mengeluh kemudian terus berlalu untuk masuk ke bilik .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience