Aku memasuki bilik wad khas yang menempatkan Hairie . Kelihatan dia sedang menjamu makanannya , kali ini dia kelihatan lebih tenang dari sebelum ini .
" kau nak apa ? " persoalan itu mengejutkan aku . Hairie tak sedikit pun menoleh kearah aku .
" Hairie .. "
" Keluar . Aku tak nak tengok muka kau "
" tak , kali nie saya tak akan pergi mana mana .. " kataku . Hairie menghentikan apa yang yang dilakukannya . Dia memandangku tajam .
" aku tak perlukan simpati kau "
" tolong , benarkan saya balas apa yang awak dha buat untuk saya " Hairie tergelak , kemudian dia menangis lalu kembali memandang tepat kearah aku .
" aku tak hina macam tu . Aku tak harap apa-apa balasan dari kau . Nampaknya kau masih tak kenal aku Elyana "
" Hairie .. Maafkan saya "
" keluar ! Keluar !! Aku kata keluar !! " Aku berjalan mendekatinya dan memeluknya . Mulanya dia menolak tapi akhirnya dia membiarkan saja aku memeluknya , dia menangis sepuas-puasnya dalam pelukan aku .
Aku mengusap-usap rambut belakangnya bagi menenangkan dia tapi mendengar esak tangisan dia membuatkan aku juga mengalirkan air mata . Saya janji , saya tak akan tinggalkan awak dalam keadaan macam nie .
Setahun Kemudian
Sudah setahun , aku berulang alik ke rumah Hairie demi menjaga dia dan hal ini masih tidak diketahui oleh orang lain kecuali aku , Hairie , keluarga Hairie dan mak .
" uncle dha bincang dengan mak kamu dan dia juga sependapat dengan pak cik dan mak cik " " apa dia tu pak cik ? "
" tak elok , kalau kamu asyik ulang alik kesini semata-mata untuk menjaga Hairie lagipula kamu berdua tak ada apa-apa ikatan .. " jantungku sudah berdegup kencang walaupun aku masih kurang mengerti dengan butir bicara ayah Hairie .
" maksud pak cik ? " aku memandang ayah dan ibu Hairie silih berganti .
" sama ada korang kahwin atau kamu hentikan aktiviti menjaga Hairie nie .. "
" ayah ! " kami semua serentak menoleh kearah Hairie yang entah bila sudah berada disitu bersama dengan kerusi rodanya .
" Hairie ? "
" tak ada siapa boleh pisahkan Hairie dengan El ! " ujar Hairie tegas .
" El , tak payah dengar cakap dorang nie " kata Hairie kemudian terus berlalu memasuki biliknya . Aku memandang ibu dan ayah Hairie yang juga sedang memandang aku . Aku meminta diri untuk kebilik
Hairie .
Kelihatan Hairie sedang memandang kearah dinding . Aku berjalan kearah dia . Dia sedang menangis . Sejak kemalangan itu , Hairie menjadi seorang yang sangat sensitif . Seringkali dia menyalahkan kelumpuhannya itu .
" Hairie ... "
" kau akan tinggalkan aku ke ? "
" tak , saya tak akan tinggalkan awak "
" aku lumpuh , tak berguna , aku tak boleh nak buat semua benda sendiri . Kau boleh pergi kalau kau nak
.. "
" saya tak akan pergi mana-mana " Tangisan Hairie semakin deras . Aku memeluk dia dan merehatkan daguku diatas kepalanya .
" jangan tinggalkan saya El .. "
" saya janji , saya tak akan tinggalkan awak " aku mengusap belakang badannya .
Aku membuka pintu rumah selepas mendengar beberapa kali ketukan pada pintu . Tengok kanan dan kiri , tidak menunjukkan ada kelibat sesiapa . Aku ingin menutup semula pintu tapi dihentikan oleh sebuah kotak yang terdapat dihadapan pintu rumahku . Aku mengangkat kotak yang bersaiz sederhana itu .
Aku melihat lagi kekanan dan kekiri , mana tahu nampak gerangan si pemberi tapi tidak ada . Aku membuka kotak itu dan menemui sekuntum bunga ros merah dan sehelai kertas .
Cinta tidak boleh dipaksa dan cinta bukan datang dengan sekelip mata. Cinta bagaikan bintang di langit sana. Terlalu banyak yang bercahaya indah tetapi cuma satu yang akan jadi igauan pemujanya.
Jumpa saya ditaman - A Badut Curcus
Automatik senyumanku terukir . Aku segera menyarungkan seliparku dan berlari menuju ketaman . Mujur taman tak terlalu jauh dari rumahku . Dari jauh , aku sudah dapat lihat belon-belon yang terikat pad pokok dikawan luar taman dan dalam taman permainan itu . Aku mencari kelibat Fazrel tapi tak ketemu , yang ada hanya gambar-gambar aku bersama Fazrel dan kertas-kertas yang digantung pada tali sepanjang laluan didalam taman .
Aku memerhatikan setiap gambar dan membaca setiap baris ayat yang tertulis pada setiap kertas yang tergantung .
K1 - Peraturan cinta menyatakan yang kita boleh mencintai sesiapa saja. Kenapa? Kerana cinta itu adalah hak kita. Tak ada orang yang boleh membunuh cinta yang tumbuh walaupun oleh orang yang kita cintai itu! Itu peraturan pertama bercinta!
K2 - Cinta hanya satu perasaan. Jika diupam rasa, sarat emosi, maka bersemi, mekar dan rendanglah ia.
Tetapi, jika diabaikan, dibiarkan, pasti akan layu dan kekeringan. Cinta tidak lebih hanya satu perasaan. Jika salah kendali, bisa jadi penyakit.
K3 - Tuhan tahu rasa hati kita. Tuhan dengar keluhan kita. Kalau kita tak lupa dia, dia tak lupa kita. Di tangan dia ada ‘kunci’. Dan, kita ada pilihan sama ada mahu dapatkan kunci itu atau tidak.
K4 - Kadang-kadang, kita terlepas pandang bahawa Allah mengatur segala-galanya. Mungkin Dia mahu kita bertemu orang lain, yang lebih baik untuk kita dan memberikan orang yang lebih baik kepada orang yang kita cintai.
K5 - Rasa terikat, terlalu sayang dan terlalu benci, akan buat jiwa merana.
K6 - Dalam hidup ini, tidak semua yang kita ingini akan kita dapat malah kadangkala kita terpaksa berkorban hati dan perasaan. Apalagi bila melibatkan perasaan orang lain.
K7 - Kadang-kadang Tuhan turunkan petir dan kilat, kita menangis mencari di mana hilangnya matahari, rupa-rupanya Tuhan hendak beri kita pelangi.
K8 - Terkadang, kita tidak dapat apa yang kita impikan. Lalu, kita menyalahkan takdir kerana terlalu kecewa. Sedangkan, kita tidak sedar, apa yang kita perolehi adalah lebih baik dari apa yang kita harapkan.
K9 - Sungguh benar bahawa kita tidak tahu apa yang kita miliki sampai kita kehilangannya. Tetapi sungguh benar pula bahawa kita tidak tahu apa yang belum kita miliki sampai kita mendapatkannya.
K10 - Benarkah bahawa percintaan itu sesuatu yang indah? Benarkah setiap pencinta akan terus mengingati kekasihnya walaupun kekasih itu tidak ada buat menemaninya setiap waktu ?
K11 - Dan benarlah kata orang itu cinta itu buta. Cinta itu tidak memerlukan cahaya matahari untuk menyuluh jalan sang pencinta itu walaupun jalan itu amat sukar dan berliku. Cahaya hati dan perasaan sudah cukup untuk menerangi segalanya.
Akhirnya aku sampai dihujung laluan . Ada sebuah meja betul-betul dihadapanku dan diatasnya terletak kek cawan yang tersusun indah , tak lupa juga sejambak bunga yang terletak didalam sebuah pasu . Pada setiap kek cawan tertera satu huruf .
W I L L Y O U M A R R Y M E ? ?
Senyumanku menjadi semakin lebar , aku mencari kelibat Fazrel . Seseorang yang berpakaian seperti badut keluar dari belakang pokok , Kemudian berlutut dihadapanku .
" Fazrel ? " dia tersenyum . Dia mengeluarkan sebuah kotak kecil dan membuka penutupnya . Sebentuk cincin bertatahkan berlian ditunjukkan .
" Will you marry me ? " sumpah aku terharu dengan usaha dia untuk melamar aku . Aku ingin berkata ya sampai lha akhirnya , wajah Hairie terpampang dikotak ingatanku .
Senyuman pada wajahku terus hilang .
" Maafkan saya Fazrel " senyuman pada wajahnya juga hilang serta merta . Dia berdiri , memandangku .
" tapi kenapa El ? " Aku mengelengkan kepalaku , lalu terus berpaling untuk pergi . Tak dapat rasanya aku berlama-lama disini . Tak mungkin aku dapat menahan sebak yang bersarang didalam kalbuku ketika ini .
Fazrel menarik lenganku tapi aku tidak berpaling untuk memandang dia kerana air mataku sudai jatuh berjuraian .
" El .. ? " Aku cuba kawal suara aku supaya tidak kedengaran seperti aku sedang menangis .
" maafkan saya " aku terus menarik lenganku supaya terlerai dari pegangannya dan terus mempercepatkan langkahku untuk balik ke rumah .
Share this novel