Part 5.

Romance Completed 18103

" Waalaikumsalam " jawab mereka serentak.

" Borak apa tu? " soal Zaed Amir.

" Tak ada apa lah Amir. Borak kosong jer dengan dia orang ni " jawab Pak Said.

Humaira tersenyum kecil melihat Amir.

" Oh ya saya hampir lupa nak ucapkan terima kasih pada Fatin dan... " .

" Humaira. Nama kawan saya ni Humaira " jawab Fatin.

" Oh Humaira. Terima kasih ya " ucap Amir sambil tersenyum kecil.

Humaira mengangguk perlahan. Senyuman Amir dibalas.

" Sama-sama " jawabnya.

" Pak Said nak tumpang saya balik tak sekejap lagi? Saya boleh tolong hantarkan " tawar Amir.

" Haa boleh jugak. Sekejap pakcik ambil barang kat dalam " .

Pak Said terus berlalu masuk ke dalam masjid.

" Esok tak ada kelas ke Fatin? " soal Amir.

" Ada. Kelas pagi pukul 8.00 " .

Amir menganggukkan kepalanya.

" Balik nanti terus tidur. Takut esok bangun lambat pulak nak ke kelas " .

" Insya Allah " .

" Humaira masih belajar jugak ke? " soal Amir pada Humaira.

" Ha'ah. Sama dengan Fatin. Kita orang sekelas " jawab Humaira.

" Oh yeke? Belajar elok-elok " .

Humaira mengangguk kecil.

" Kita orang balik dulu lah ya. Dah siap kemas ni " kata Fatin.

" Oh ya silakan. Terima kasih banyak-banyak ya Fatin, Humaira. Allah jer dapat balas kebaikan awak berdua ".

" Tak ada apalah ustaz. Kita orang minta diri dulu ya. Sampaikan salam pada Pak Said " .

" Insya Allah. Hati-hati memandu tu ya " .

" Assalamualaikum. Jom Maira " .

" Waalaikumsalam " jawab Amir.

Fatin dan Humaira terus berlalu ke kereta.

Humaira sempat memandang sekilas ke arah Amir sebelum berlalu.

' Semoga Allah pertemukan kita lagi ' doanya dalam hati.

" Fatin, ustaz tu baik kan. Dia dah kahwin? " soal Humaira.

Fatin tergelak kecil.

" Sah. Memang sah " .

" Apa yang sah? " soal Humaira bingung.

" Sah kau suka dia kan? " .

Humaira tersipu-sipu malu.

" Dia belum kahwin lagi. So kau ada peluang lah untuk jadi suri hati dia " .

" Aku ni memanglah suka dia. Tapi dia tu, suka ke dengan aku? " .

" Belum cuba belum tahu tau Maira. Dia dengan kau tu memang sesuai lah. Sama padan. Orang kata bagai pinang dibelah dua " Fatin ketawa kecil.

" Main-main lah kau ni Fatin. Mengada tau. Kau selalu ke pergi masjid tu? " .

" Boleh dikatakan hari-hari kalau aku sempat. Sebab kadang-kadang aku kena balik rumah nenek aku " terang Fatin.

Humaira mengangguk faham.

" Oh. Patutlah ustaz tu pun kenal kau kan " .

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience