" Waalaikumsalam " jawab mereka serentak.
" Borak apa tu? " soal Zaed Amir.
" Tak ada apa lah Amir. Borak kosong jer dengan dia orang ni " jawab Pak Said.
Humaira tersenyum kecil melihat Amir.
" Oh ya saya hampir lupa nak ucapkan terima kasih pada Fatin dan... " .
" Humaira. Nama kawan saya ni Humaira " jawab Fatin.
" Oh Humaira. Terima kasih ya " ucap Amir sambil tersenyum kecil.
Humaira mengangguk perlahan. Senyuman Amir dibalas.
" Sama-sama " jawabnya.
" Pak Said nak tumpang saya balik tak sekejap lagi? Saya boleh tolong hantarkan " tawar Amir.
" Haa boleh jugak. Sekejap pakcik ambil barang kat dalam " .
Pak Said terus berlalu masuk ke dalam masjid.
" Esok tak ada kelas ke Fatin? " soal Amir.
" Ada. Kelas pagi pukul 8.00 " .
Amir menganggukkan kepalanya.
" Balik nanti terus tidur. Takut esok bangun lambat pulak nak ke kelas " .
" Insya Allah " .
" Humaira masih belajar jugak ke? " soal Amir pada Humaira.
" Ha'ah. Sama dengan Fatin. Kita orang sekelas " jawab Humaira.
" Oh yeke? Belajar elok-elok " .
Humaira mengangguk kecil.
" Kita orang balik dulu lah ya. Dah siap kemas ni " kata Fatin.
" Oh ya silakan. Terima kasih banyak-banyak ya Fatin, Humaira. Allah jer dapat balas kebaikan awak berdua ".
" Tak ada apalah ustaz. Kita orang minta diri dulu ya. Sampaikan salam pada Pak Said " .
" Insya Allah. Hati-hati memandu tu ya " .
" Assalamualaikum. Jom Maira " .
" Waalaikumsalam " jawab Amir.
Fatin dan Humaira terus berlalu ke kereta.
Humaira sempat memandang sekilas ke arah Amir sebelum berlalu.
' Semoga Allah pertemukan kita lagi ' doanya dalam hati.
" Fatin, ustaz tu baik kan. Dia dah kahwin? " soal Humaira.
Fatin tergelak kecil.
" Sah. Memang sah " .
" Apa yang sah? " soal Humaira bingung.
" Sah kau suka dia kan? " .
Humaira tersipu-sipu malu.
" Dia belum kahwin lagi. So kau ada peluang lah untuk jadi suri hati dia " .
" Aku ni memanglah suka dia. Tapi dia tu, suka ke dengan aku? " .
" Belum cuba belum tahu tau Maira. Dia dengan kau tu memang sesuai lah. Sama padan. Orang kata bagai pinang dibelah dua " Fatin ketawa kecil.
" Main-main lah kau ni Fatin. Mengada tau. Kau selalu ke pergi masjid tu? " .
" Boleh dikatakan hari-hari kalau aku sempat. Sebab kadang-kadang aku kena balik rumah nenek aku " terang Fatin.
Humaira mengangguk faham.
" Oh. Patutlah ustaz tu pun kenal kau kan " .
Share this novel