Bab. XV

Romance Series 7219

Bang romi kutengok terkulai lemas diatas ranjang, akupun memakaikan kembali celana dalam ku yang berwarna pink ini. Setelah itu akupun meninggalkan bang romi sendirian dikamar ini, didalam dapur ibuku menyahut memanggil namaku Faaani faaaani, iiya bu kenapa sahutku ke ibu. tolong tikus - tikus tu kau pukul, ibu geli nengoknya. Ibu jangan takut ya, pas sekali ada gagang sapu, sekali dua pukul dua ekor tikus mati didepan ku terus terang aja dua ekor tikus itu kulemparkan diatas aspal jalan. Supaya tidak membusuk atau berbau ditempat lain jadi kubuang aja ke aspal jalan.
Setelah balik kedapur, aku membantu ibu untuk memasak daging ayam rendang yang santan nya sudah menggelegak, lalu gagang sendok kuputar berkali - kali sampai santan nya mengental.
Fan iya bu, sahutku tolong adikmu diajarkan tu pr (pekerjaan rumah) nya. Nampaknya dia tidak dapat mengerjakan pr nya, dan akupun mengiyakan apa yang ibu perintah kan. Dek kau belajar mata pelajaran apa, tanyaku pelan. enggak tau kak pelajaran satu ini kelihatan payah kali, apa bisa kakak membantu ku. Mudah - mudahan bisa, dek. jawabku.
kalo bahasa inggris nya, saya pergi kehutan untuk ambil kayu bakar.
Oh,, pelajaran bahasa inggris rupanya, itu dek kecil tidak berapa sulit.
iya kak cobalah terjemahkan kalimat ini kedalam bahasa inggris, oke akan kakak terjemahkan kedalam bahasa inggris ''I go tothe wood for taking the burnt stick. ''
hebat kakak pintar.
Ketika bang romi berada didapur, aku berpura - pura sibuk membetulkan rok ku, supaya terlihat oleh bang romi. Tak disangka bang romi merespon aksiku, dia lalu mendekat memegang bahu tanganku terus memberikan kode untuk pergi kearah kamar mandi. Tak lama kemudian dia mengajakku bercinta didekat kamar mandi, kulumat dan kujilat bibir bang romi dengan bau khas aroma kamboja, nafas bang romi naik turun ketika kuhisap rongga mulutnya yang berbau kamboja itu.
Setelah itu kumasukkan rudal bang romi sampai ketenggorokan dan kuhisap lagi dan lagi. kemudian rudal bang romi kujilat dan kujepit dengan guli - guli empuk yang ada didalam rerumputan gua milik ku, rudal bang romi membuat vagina ku geli, sangkin enaknya aku tembakkan kerudal nya bang romi, sayang apa kamu sudah nembak tanya bang romi, aku pun berbohong agar bang romi mempertahankan rudalnya dilobang vaginaku dan aku bisa nembak untuk kedua kalinya.
belum bang, f**a**n**i belum nembak bang kubisikkan ketelinga bang romi agar ia supaya semangat bertempur.
Abang mau nembak, fan. Tembakkan sayang t*e*m*b*a*k kan,, aah uhh ahh sayang dorong kuat sayang aaahhh, akhirnya bang romi nembak kedalam lobang memek ku, engga'begitu lama aku pun nyusul menembaki rudal bang romi, serasa nikmat kuy.
k l o p... k l o p... suara sendal terdengar ditelingaku, akupun buru - buru untuk memasang celana dan celana dalam ku dan aku menyuruh bang romi untuk pergi ke kamar mandi.
aku pun berpura - pura untuk mengepel lantai yang ada dekat kamar mandi setelah gagang kain pel bersandar dekat pintu kamar mandi.
Alangkah terkejut nya aku melihat seekor kucing melangkahkan kakinya dengan sendal bapak. "BUSYET " ternyata kucing terus kulemparkan sendal yang dipakai kucing tadi, dia lari kukejar dan kejar - kejaran pun terjadi sampai kedalam dapur.
Ngapain kamu fan, tanya bapak yang sudah berada disamping kananku. A... n... u pak kucing tadi dia pakai sendal bapak, jadi yang kupikir bapak. Ceritanya kamu kaget yang melangkah tadi bapak, rupanya kucing tanya bapak sama diriku. iya pak betul maafin aku pak jawabku, yaudah gak papa. Sekarang kamu bantuin bapak ya, emangnya mau ngapain pak tanyaku, lni kamu pegangi paku ini dan bapak menokok paku yang udah dipegang bapak.
untuk apa bapak menokok dinding itu tanyaku lagi. Ya bapak mau pajang photo bapak dan ibu disini. Ssiip lah pak mantap, iya lah fan kata bapak.

bersambung... Bagi yang sudah baca, tolong di vote ya teman -teman. Setelah di vote dikomentari juga ya. Terimakasih.

Share this novel

Guest User
 


NovelPlus Premium

The best ads free experience